pijarbelajar

Sejarah

Runtuhnya Tembok Berlin, Saksi Sejarah Jerman Timur dan Barat

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Runtuhnya Tembok Berlin, Saksi Sejarah Jerman Timur dan Barat image

Runtuhnya tembok Berlin menjadi simbol bergabungnya Jerman Timur dan Jerman Barat menjadi satu negara utuh kembali. Sebelum peristiwa ini terjadi banyak hal yang harus dialami Jerman sampai akhirnya bisa menjadi negara berdaulat.


Sejarah keruntuhan tembok Berlin tidak bisa dipisahkan dari peristiwa Perang Dunia ke II dan Perang Dingin yang terjadi selama bertahun-tahun. Meskipun tadinya dipisahkan dengan adanya tembok Berlin, namun warga Jerman dapat kembali berkumpul dan bersatu.


Makanya, peristiwa runtuhnya tembok berlin ini menjadi salah satu tanda bersatunya kembali Jerman Barat dan Jerman Timur. Seperti apa kronologis peristiwa tersebut? Simak terus penjelasan berikut ini, ya. 


Baca juga: Macam-macam Ideologi di Dunia beserta Ciri-cirinya


Pecahnya Jerman

Pada saat Perang Dunia II terjadi pada tahun 1945, negara Jerman terpecah menjadi dua. Perpecahan tersebut berlangsung cukup lama sampai tahun 1990. Pecahnya negara ini diakibatkan oleh beberapa faktor yang dipengaruhi oleh negara lain.


Ketika Perang Dunia II mulai mendekati akhirnya, Jerman telah terbagi dalam 4 wilayah kedudukan militer di bawah kuasa Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Uni Soviet. Tujuan awal dari kekuasaan ini adalah untuk membangun Jerman kembali pasca peperangan.


Namun, akibatnya justru terjadinya Perang Dingin. Uni Soviet yang saat itu menguasai bagian timur malah mendirikan Republik Demokratik Jerman pada tanggal 7 Oktober 1949. Selang beberapa bulan setelahnya, tiga kawasan lain di barat Bersatu menjadi Republik Federal Jerman.


Peristiwa perpecahan Jerman menjadi perwujudan dari klaim yang diajukan oleh sekutu karena telah memenangkan perang di tahun 1945. Awalnya, ada dua aliansi yang dibentuk untuk menjatuhkan rezim Nazi Hitler. Kubu yang pertama merupakan gabungan negara Amerika Serikat, Perancis dan Inggris. Kemudian, kubu kedua diduduki oleh Uni Soviet yang berusaha menyebarkan paham komunis. Kedua kubu tersebut memiliki ideologi yang berbeda.


Setelah Jerman menyerah, pihak sekutu barat memutuskan untuk mendirikan Jerman Barat. Sementara itu, Uni Soviet yang dipimpin oleh Josef Stalin mendirikan Jerman Timur. Pada akhirnya Jerman benar-benar terpecah dengan pemahaman ideologi yang berbeda.


Jerman Timur

Jerman Timur didirikan oleh negara Blok Timur dengan nama resmi Republik Demokratik Jerman atau RDJ. Negara ini berdiri selama Perang Dingin berlangsung atau sejak tanggal 7 oktober 1949. Sama seperti negara kekuasaan Uni Soviet lainnya, RDJ dikembangkan dengan paham sosialis komunis.


Saat itu, Jerman Timur bersama Polandia, Hongaria, dan Rumania dijuluki sebagai negara Tirai Besi karena menyandang nama demokrasi tetap dipimpin oleh kekuasaan diktator. Di negara-negara ini, tidak ada kebebasan berpendapat dan semua urusan diatur pemerintah.


Pada perkembangannya, Jerman Timur cenderung tertinggal jika dibandingkan dengan Jerman Barat. Negara ini mengalami kemiskinan dan banyak masalah sosial lainnya. Bahkan, banyak warganya yang melarikan diri ke wilayah barat.


Keterbelakangan Jerman Timur terutama disebabkan oleh paham sosialis komunis yang cenderung dipaksakan. Warga di negara ini tidak memiliki kebebasan yang menyebabkan mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan secara mandiri.


Kondisi perekonomian di Jerman Timur semakin memburuk dengan dibangunnya tembok Berlin. Akhirnya banyak terjadi demonstrasi massal yang membuat negara ini tidak bisa bertahan lama. Setelah peristiwa runtuhnya tembok Berlin, keadaan baru mulai membaik.


Sejarah Tembok Berlin

Pada saat itu, Jerman Timur memiliki peran geografis dan politik untuk Blok Timur karena wilayahnya berada di perbatasan Blok Barat. Selain itu ada juga kota Berlin yang letaknya terbagi di kawasan dua kubu.


Dikarenakan lokasinya yang berada di antara Blok Timur dengan Blok Barat, terjadi persaingan sistem kapitalisme dan sosialisme di kota Berlin. Hingga pada akhirnya kota ini menjadi pusat Perang Dingin yang terjadi selama bertahun-tahun.


Pada tahun 1961, perbatasan antara Berlin Barat dan Berlin Timur menjadi jalur pengungsian. Banyak warga dari Jerman Timur yang ingin melarikan diri dan hidup di wilayah Jerman Barat karena dianggap lebih sejahtera.


Seiring berjalannya waktu, semakin banyak warga Jerman Timur yang berpindah ke Jerman Barat. Maka, untuk meminimalisir terjadinya perpindahan yang lebih masif, pemerintah Blok Timur membangun tembok Berlin.


Jadi, tujuan khusus pembangunan tembok berlin adalah untuk membatasi dan melarang warga Jerman Timur berpindah serta berkomunikasi dengan pihak Jerman Barat. Tembok ini dibangun pada tanggal 12 sampai 13 Agustus 1961.


Tembok berlin dibangun oleh Jerman Timur yang berada di bawah kepemimpinan Walter Ulbricht. Pada proses pembangunannya, tembok ini dibangun menggunakan tiang beton dan kawat berduri. Bahkan, pihak Blok Timur juga menutup akses jalur kereta dan memotong kabel telepon.


Seluruh aktivitas warga di Jerman Timur jadi semakin terbatas sebelum runtuhnya tembok Berlin terjadi. Bahkan, banyak orang yang terpisah dengan anggota keluarganya dan merasa sulit untuk menjalani hidup di wilayah ini.


Runtuhnya Tembok Berlin

Tembok Berlin yang sudah dibangun dengan megah selama 28 tahun akhirnya runtuh oleh kemarahan massa. Aksi perobohan tembok ini didasari oleh keruntuhan Uni Soviet dan diterapkannya beberapa reformasi liberal baru.


Pada tanggal 9 November 1989, warga Jerman Timur mendapatkan izin untuk melintasi tembok pembatas menuju ke wilayah Jerman Barat. Kemudian warga mulai mengerumuni tembok dan meminta petugas untuk membuka gerbang.


Diperkirakan ada 2 juta orang yang berkumpul di tembok Berlin. Mereka mulai memanjat dan merobohkan tembok menggunakan palu. Tak lama kemudian terjadilah peristiwa sejarah terbesar, yaitu runtuhnya tembok Berlin.


Setelah tembok ini menghalangi aktivitas masyarakat selama bertahun-tahun, akhirnya warga Berlin bisa bebas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peresmian meruntuhkan tembok Berlin terjadi pada 9 November 1989 saat warga Jerman Timur mendapat akses melewati perbatasan.


Dampak Runtuhnya Tembok Berlin

Ketika terjadi kemarahan massa yang ingin merobohkan tembok Berlin, para tentara dari Blok Timur tidak berani melepaskan tembakan. Akhirnya, tembok ini runtuh dan menyatukan kembali warga Jerman Timur dan Jerman Barat menjadi satu kesatuan.


Runtuhnya tembok Berlin menjadi simbol bubarnya Jerman Timur dan bersatunya Jerman menjadi negara yang utuh. Bahkan pada awal tahun 1990 muncul sebuah ide untuk mewujudkan unifikasi untuk menyatukan negara ini kembali.


Di tanggal 12 September 1990 diadakan pertemuan Dua Plus Empat sebagai permulaan untuk merealisasikan penyatuan Jerman. Akhirnya pada tanggal 3 Oktober 1990 Jerman resmi bersatu dan bisa menjadi negara yang bebas.


Salah satu faktor eksternal pendorong bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur adalah perundingan Dua Plus Empat dan gagasan dari Gorbachev. Bahkan, dari perundingan dan gagasan tersebut, tercipta arus pemikiran baru pada negara Blok Timur.


Bagaimana Hubungan antara Runtuhnya USSR dengan Runtuhnya Jerman Timur?

Bubarnya Jerman Timur berkaitan erat dengan peristiwa runtuhnya USSR atau Uni Soviet. Pasalnya pada saat itu USSR sedang mengalami masalah yang berakibat pada kehancuran. Faktor utama yang menyebabkan USSR runtuh adalah gagasan reformasi dari Mikhail Gorbachev.


Ia berhasil membuat arus pemikiran dalam sistem politik luar negeri Uni Soviet yang akhirnya menyebar sampai ke negara-negara komunis di Eropa. Implementasi dari pemikiran tersebut akhirnya menjadi faktor pendorong runtuhnya Jerman Timur.


Negara-negara komunis yang tadinya menganut ajaran dari Rezim Joseph Stalin akhirnya memiliki kebijakan demokratis. Politik baru tersebut bahkan mampu membuat warga Jerman Timur berani untuk meruntuhkan tembok Berlin demi mencapai kesejahteraannya.


______________________________________________________________________


Baca juga: Sejarah Perang Dunia 1 – Kronologi, Sebab Khusus, dan Dampaknya


Peristiwa runtuhnya tembok Berlin menjadi tanda berakhirnya Perang Dingin yang terjadi antara Blok Barat dan Blok Timur. Dengan keruntuhan tembok ini, warga Jerman dapat kembali berkumpul dan berkembang menjadi negara yang maju.


Menarik sekali ya sejarah tembok berlin ini. Walaupun tembok berlin sudah dihancurkan, kamu tetap bisa menapak tilas sejarah tembok berlin ini melalui sisa-sisa bangunannya di Jerman, lho. Eits, tapi selain pergi ke Jerman, kamu juga bisa mendalami sejarah ini bareng Pijar Belajar, kok!


Pijar Belajar merupakan aplikasi bimbel online yang menyediakan berbagai konten pembelajaran untuk siswa SD, SMP, SMA, mulai dari video pembelajaran, rangkuman, hingga latihan soal.


Tunggu apa lagi? Yuk, rasakan kemudahan belajar dalam genggaman dengan download Pijar Belajar!


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved