pijarbelajar

Bahasa Indonesia

Konjungsi Intrakalimat, Jenis dan Contoh dalam Penulisan Bahasa Indonesia

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Konjungsi Intrakalimat, Jenis dan Contoh dalam Penulisan Bahasa Indonesia image

Dalam bahasa Indonesia, penggunaan konjungsi intrakalimat adalah salah satu aspek penting dalam penulisan yang baik dan benar. Konjungsi intrakalimat membantu menyusun kalimat-kalimat kompleks dan menghubungkan ide-ide yang berbeda dengan mulus. Jadi, suatu wacana atau teks lebih mudah dipahami. 


Tentunya konjungsi intrakalimat ini memiliki banyak bentuk, ya. Terdapat berbagai jenis konjungsi intrakalimat yang digunakan dalam Bahasa Indonesia, seperti konjungsi koordinatif, korelatif, dan subordinatif. 


Supaya Sobat Pijar semakin mudah memahami konjungsi intrakalimat, coba simak penjelasannya berikut ini, yuk! 


Baca juga: Jenis-Jenis Konjungsi dan Contohnya


Pengertian Konjungsi Intrakalimat

Konjungsi intrakalimat berfungsi sebagai penghubung antarkata dalam sebuah kalimat. Menurut Cerdas Berbahasa Indonesia Sesuai EYD (2010) oleh Mustakim dan Laila Febrina, konjungsi intrakalimat adalah konjungsi yang menghubungkan antarkata, antarfrasa, dan antarklausa. 


Berdasarkan pengertian tersebut, konjungsi intrakalimat juga bisa dipahami sebagai konjungsi atau penghubung dua unsur bahasa yang masih dalam satu kalimat. Nah, konjungsi intrakalimat berfungsi untuk menyusun kalimat-kalimat kompleks, memberikan informasi tambahan, atau menjelaskan ide yang telah disampaikan sebelumnya.


Jenis-Jenis Konjungsi Intrakalimat

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, konjungsi intrakalimat terdiri dari beberapa jenis. Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, konjungsi yang termasuk ke dalam konjungsi intrakalimat adalah konjungsi koordinatif, korelatif, dan subordinatif. Yuk, kenalan sama ketiganya.


1. Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat atau lebih yang memiliki kedudukan setara atau sejajar. Beberapa contoh konjungsi koordinatif meliputi "dan," "atau," dan "tetapi." Konjungsi ini membantu menyusun kalimat dengan menggabungkan ide-ide yang memiliki bobot atau kepentingan yang sama.


Nah, konjungsi koordinatif juga terbagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Jenis konjungsi koordinatif adalah sebagai berikut: 

  1. Penanda hubungan penambahan 
  2. Penanda hubungan pemilihan 
  3. Penanda hubungan perlawanan 
  4. Penanda hubungan pertentangan 
  5. Penanda hubungan pendampingan 
  6. Penanda hubungan perlawanan 
  7. Penanda hubungan jumiah atau pilihan


2. Konjungsi Korelatif

Jenis konjungsi intrakalimat selanjutnya adalah konjungsi korelatif. Konjungsi korelatif merupakan kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua unsur atau klausa yang saling melengkapi atau berkaitan erat. Contoh konjungsi korelatif meliputi "bukan hanya... tetapi juga..." dan "entah... atau..." Konjungsi ini membantu menciptakan hubungan logis antara dua ide atau peristiwa dalam kalimat.


3. Konjungsi Subordinatif

Terakhir, terdapat konjungsi subordinatif. Konjungsi subordinatif digunakan untuk menggabungkan klausa yang memiliki hubungan hierarki atau ketergantungan satu sama lain. Konjungsi ini memperkenalkan klausa subordinatif yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utuh. 


Beberapa contoh konjungsi subordinatif adalah "karena," "jika," "meskipun," dan "sehingga." Penggunaan konjungsi subordinatif memungkinkan penulis menyusun kalimat kompleks dengan menggabungkan ide-ide yang memiliki tingkat ketergantungan yang berbeda.


Perbedaan Konjungsi Intrakalimat dan Antarkalimat

Dalam memahami konjungsi intrakalimat, kamu mungkin juga akan familiar dengan konjungsi antarkalimat. Hm.. kira-kira apa, ya, perbedaan konjungsi intrakalimat dan antarkalimat itu? 


Yup, konjungsi intrakalimat dan antarkalimat sama-sama merupakan kata hubung. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan mendasar keduanya adalah konjungsi intrakalimat menghubungkan dua unsur bahasa, seperti frasa, kata, dan klausa, atau lebih dalam satu kalimat utuh, sementara konjungsi antarkalimat menghubungkan kalimat-kalimat secara terpisah namun masih berada dalam satu paragraf atau teks. 


Sobat Pijar bisa memahami perbedaan konjungsi intrakalimat dan antarkalimat dengan melihat tabel berikut ini. 



Kriteria

Konjungsi Intrakalimat

Konjungsi Antarkalimat

Fungsi Utama

Menghubungkan dua kalimat atau lebih dalam satu kalimat utuh.

Menghubungkan kalimat-kalimat secara terpisah dalam satu paragraf atau teks.

Struktur Kalimat

Menggabungkan kalimat-kalimat menjadi satu kesatuan kalimat kompleks.

Setiap kalimat tetap memiliki struktur dan makna yang mandiri.

Hubungan Klausa

Klausa-klausa yang dihubungkan memiliki ketergantungan dan hierarki yang erat.

Klausa-klausa yang dihubungkan tetap berdiri sendiri dan tidak memiliki ketergantungan yang kuat.

Pemakaian

Digunakan untuk menyusun kalimat kompleks dengan menggabungkan ide-ide yang berbeda secara logis.

Digunakan untuk menggabungkan kalimat-kalimat tanpa mengubah struktur atau makna kalimat tersebut.

Contoh Penggunaan

"Meskipun dia lelah, dia tetap menyelesaikan proyeknya dengan sempurna."

"Dia suka membaca buku, dan dia juga gemar menulis cerita pendek."


Dengan memahami perbedaan antara konjungsi intrakalimat dan antarkalimat, kamu dapat menggunakan keduanya dengan bijak dalam penulisan . 



Contoh Konjungsi Intrakalimat

Nah, supaya kamu semakin paham dengan konjungsi intrakalimat, kamu juga perlu memahami contoh penggunaan konjungsi intrakalimat, nih. Kira-kira seperti apa, ya, contoh kalimat konjungsi intrakalimat ini? Yuk, intip berbagai contoh konjungsi intrakalimat berikut ini. 


Contoh Konjungsi Koordinatif:

  1. Saya suka membaca buku dan menonton film di waktu luang saya.
  2. Apakah kamu ingin makan ayam goreng atau pizza malam ini?
  3. Dia tidak hanya pintar melainkan juga rajin berlatih.
  4. Dia tetap pergi ke sekolah dengan semangat padahal cuaca sangat buruk.
  5. Saya suka musik klasik sedangkan dia lebih suka mendengarkan musik pop.
  6. Dia membawa buku, pena, serta laptop untuk persiapan presentasi.
  7. Dia lelah tetapi dia masih ingin menyelesaikan tugasnya malam ini.
  8. Kamu bisa memilih antara kopi hitam dan teh hijau, dan/atau air mineral.


Contoh Konjungsi Korelatif:

  1. Baik ayah maupun ibu sangat bangga dengan prestasi adik kami.
  2. Entah datang, entah tidak, dia akan mengirimkan pesan nanti.
  3. Tidak hanya pintar dalam pelajaran, tetapi juga berbakat dalam seni.
  4. Bukan hanya masalah itu, melainkan juga masalah pendidikan.
  5. Mobil itu larinya demikian cepatnya sehingga sangat sukar untuk dipotret.
  6. Jangankan tidur, untuk makan pun dia tak sempat. 


Contoh Konjungsi Subordinatif:

  1. Andi harus makan banyak supaya cepat besar.
  2. Apabila hari sudah malam, pergilah bersembunyi di kamar. 
  3. Ibu tengah sibuk memasak sejak pagi buta. 
  4. Sekalipun kelas ramai, tetap saja ia fokus membaca buku. 
  5. Kami memutuskan pergi ke rumah nenek karena besok libur.
  6. Tas yang berwarna biru itu punya Nina. 


______________________________________


Baca juga: Konjungsi Koordinatif - Ini Dia Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya


Itu dia Sobat Pijar penjelasan tentang konjungsi intrakalimat yang bisa kamu simak. Pemahaman yang baik tentang konjungsi intrakalimat ini bisa membantumu membuat tulisan lebih kompleks dan padat makna, lho. Jadi, tulisan pun menjadi lebih mudah dipahami. 


Selain konjungsi intrakalimat, ada juga berbagai macam konjungsi lainnya, lho. Yuk, kenalan dengan berbagai macam konjungsi dalam Bahasa Indonesia bareng Pijar Belajar! Bersama Pijar Belajar, kamu bisa mengakses ribuan latihan soal dan ratusan rangkuman materi lengkap dengan videonya kapan aja dan dimana aja. 


Wah, belajar jadi lebih mudah, deh


Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar sekarang! 



Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved