pijarbelajar

Bahasa Indonesia

Konjungsi Koordinatif - Ini Dia Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Konjungsi Koordinatif - Ini Dia Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya image

Salah satu jenis konjungsi yang banyak dijumpai adalah konjungsi koordinatif. Kamu sudah tahu belum apa itu konjungsi? Konjungsi merupakan kata hubung yang menghubungkan klausa dengan klausa atau kalimat dengan kalimat. Nah, konjungsi ini terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah konjungsi koordinatif. 


Dalam artikel kali ini, Pijar Belajar mau ajak kamu kenalan dengan pengertian, fungsi, perbedaan, dan berbagai contoh konjungsi koordinatif. Sudah siap untuk belajar bersama? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini. 


Baca juga: Jenis-Jenis Konjungsi dan Contohnya


Pengertian Konjungsi Koordinatif

Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama penting atau memiliki status sintaksis yang sama seperti dinyatakan di atasnya. Singkatnya, konjungsi koordinatif merupakan kata hubung yang menghubungkan dua unsur dengan kedudukan yang sama di dalam kalimat. 


Misalkan ada contoh kalimat seperti ini, Ibu membeli buah dan sayur di pasar. Kata dan dalam kalimat tersebut merupakan konjungsi koordinatif karena menghubungkan kata buah dan sayur. Nah, buah dan sayur memiliki kedudukan yang sama di dalam kalimat, yaitu sebagai objek. 


Fungsi Konjungsi Koordinatif

Lalu, untuk apa, sih, konjungsi koordinatif itu? Ternyata, konjungsi koordinatif memiliki beberapa fungsi, lho. Fungsi konjungsi koordinatif adalah sebagai berikut. 

  1. Dapat digunakan untuk menggabungkan beberapa kalimat. Misalnya dalam kalimat, Leila membeli Ikan. Ia juga membeli aquarium. Nah, kamu bisa menggabungkan dua kalimat tersebut menggunakan konjungsi koordinatif dan
  2. Konjungsi koordinatif digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau frasa yang memiliki bobot atau kedudukan yang sama dalam kalimat. Klausa atau frasa yang dihubungkan memiliki kedudukan yang setara dan bisa berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap.
  3. Menunjukkan hubungan penambahan, pemilihan, pertentangan, perlawanan, dan pendampingan dalam sebuah kalimat. 


Perbedaan Konjungsi Koordinatif Dan Subordinatif

Konjungsi koordinatif dan subordinatif adalah dua jenis kata penghubung dalam bahasa Indonesia yang memiliki perbedaan dalam cara mereka menghubungkan klausa atau frasa dalam sebuah kalimat. Berikut adalah perbedaan konjungsi koordinatif dan subordinatif. 


Aspek Pembeda

Konjungsi Koordinatif

Konjungsi Subordinatif

Fungsi

Menghubungkan klausa/frasa sejajar atau setara

Menghubungkan klausa/frasa yang tidak setara; satu utama, satu pelengkap

Peran

Tidak merubah status gramatikal klausa yang dihubungkan

Indikasi hubungan sebab-akibat, syarat, kontras, waktu, atau kondisi antara klausa utama dan subordinatif. Subordinatif tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap.

Contoh

1. Saya makan pizza dan dia minum jus.

2. Kamu bisa memilih teh atau kopi. 

3. Dia sangat lelah tetapi tetap bekerja keras.

1. Dia terlambat karena hujan deras. 

2. Jika kamu datang lebih awal, kita bisa mengatur semuanya. 

3. Meskipun dia capek, dia tetap membantu kami.



Jadi, perbedaan utama antara konjungsi koordinatif dan subordinatif terletak pada kedudukan klausa atau frasa yang dihubungkan. 


Konjungsi koordinatif menghubungkan klausa yang setara, sedangkan konjungsi subordinatif menghubungkan klausa yang tidak setara, di mana satu klausa memiliki kedudukan utama sementara yang lainnya bersifat pelengkap.


Jenis dan Contoh Konjungsi Koordinatif

Setelah kita memahami pengertian dan fungsi konjungsi koordinatif, jadi penasaran nggak, sih, apa saja jenis dan contoh konjungsi koordinatif itu? Dikutip dari Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, macam-macam konjungsi koordinatif dibedakan menjadi delapan, yaitu dan, atau, melainkan, padahal, sedangkan, serta, tetapi, dan dan/atau. Adapun, contoh konjungsi koordinatif itu adalah sebagai berikut. 


1. Contoh Konjungsi Koordinatif Dan

Contoh kata konjungsi koordinatif yang pertama adalah dan. Tahukah kamu, ternyata dan memiliki salah satu keunikan, lho. Selain menghubungkan klausa, konjungsi koordinatif dan juga bisa menghubungkan kata atau frasa. 


Konjungsi koordinatif dan berfungsi sebagai penanda hubungan penambahan. Jadi, kalau kamu ingin menyebutkan berbagai tambahan dalam kalimat, kamu bisa menggunakan konjungsi ini. Berikut 5 contoh kalimat konjungsi koordinatif dan

  1. Budi dan Ayu memilih berkuliah di Jurusan Teknik. 
  2. Tolong ambilkan buku dan pensil di atas meja. 
  3. Sebagai anak, Badrul selalu menyayangi dan menghormati orang tuanya. 
  4. Menu sarapan yang banyak diminati adalah roti dan bubur ayam. 
  5. Warung Pak Slamet menjual ayam goreng, sop iga, dan nasi rames. 


2. Contoh Konjungsi Koordinatif Atau

Contoh konjungsi koordinatif selanjutnya adalah atau. Konjungsi koordinatif atau merupakan konjungsi yang berfungsi sebagai penanda hubungan pemilihan. Jadi, kalau kamu ingin memberikan pilihan di dalam kalimat, konjungsi atau sangat tepat untuk digunakan. 


Sama seperti dan, konjungsi koordinatif atau juga nggak terbatas pada hubungan antar klausa juga, lho. Konjungsi koordinatif atau juga bisa menghubungkan frasa dengan frasa. Nah, biasanya konjungsi atau berbentuk kalimat tanya. Berikut contoh konjungsi koordinatif atau di dalam kalimat. 

  1. Kamu lebih suka genre romansa, horor, atau komedi?
  2. Kamu lebih pilih dia atau aku?
  3. Mau pesan mie goreng, nasi goreng, atau kwetiau rebus? 
  4. Sebaiknya kita berenang atau memancing, ya?
  5. Lebih bagus tas motif polos atau geometris?


3. Contoh Konjungsi Koordinatif Melainkan

Kemudian, ada juga konjungsi koordinatif melainkan. Konjungsi melainkan ini kerap digunakan untuk menghubungkan dua klausa yang menyatakan perlawanan, ya. Nah, perlawanan yang ditunjukan bisanya menjadi koreksi atau pembetulan antar klausa. Beberapa contoh konjungsi koordinatif melainkan adalah sebagai berikut. 

  1. Budi tidak menonton pertandingan bola, melainkan ia belajar untuk ujian.
  2. Agnes tidak pergi ke pasar, melainkan ia membantu kakak menyapu di rumah. 
  3. Sabtu ini tidak hujan, melainkan panas terik. 
  4. Aku tidak ingin makan ayam goreng, melainkan ingin nasi goreng.
  5. Ayah tidak memesan jus untuk ibu, melainkan air putih. 


4. Contoh Konjungsi Koordinatif Padahal

Jika sebelumnya kita kenalan sama konjungsi koordinatif perlawanan, sekarang kita akan kenalan dengan konjungsi koordinatif pertentangan, nih. Konjungsi koordinatif yang menyatakan hubungan pertentangan antar klausa adalah padahal. Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan hubungan pertentangan pada klausa pertama dengan kedua. Berikut contoh konjungsi koordinatif padahal di dalam kalimat. 

  1. Kenapa dia tidur, padahal katanya mau nonton bola. 
  2. Dia pura-pura tidak tahu, padahal dia sudah banyak belajar. 
  3. Surya menolak ajakan tersebut, padahal dalam hati dia sebenarnya mau. 
  4. Alika tersenyum, padahal dalam hati ia menangis. 
  5. Langit terlihat mendung, padahal ramalan cuaca hari ini cerah. 


5. Contoh Konjungsi Koordinatif Sedangkan

Selain padahal, konjungsi koordinatif yang menyatakan hubungan pertentangan lainnya adalah sedangkan. Walaupun sama-sama menyatakan pertentangan, penggunaan kata padahal dan sedangkan berbeda. 


Kata padahal menunjukkan kejutan atau kontras terhadap apa yang diharapkan atau diantisipasi oleh pembicara. Contohnya: 


Dia pura-pura tidak tahu, padahal dia sudah banyak belajar.


Dari kalimat tersebut, terlihat hubungan pertentangan yang kontras antara klausa pertama “dia pura-pura tidak tahu” dan klausa kedua “Dia sudah banyak belajar”


Berbeda dengan itu, kata sedangkan digunakan untuk membandingkan dua hal atau orang dengan karakteristik yang berlawanan atau bertentangan, tetapi tidak kontras. Contohnya: 


Ibu memasak, sedangkan ayah membaca koran


Dari kalimat di atas terlihat bahwa ada pertentangan antara hal yang dilakukan oleh Ibu dan Ayah. Tetapi, keduanya tidak menimbulkan kejutan atau kontras. Jadi, walaupun sama-sama menunjukkan pertentangan, penggunaan keduanya berbeda, ya. 


Beberapa contoh kalimat konjungsi koordinatif sedangkan adalah sebagai berikut. 

  1. Budi pergi ke Bandung, sedangkan Alika ke Jakarta. 
  2. Nana membeli buah, sedangkan Ayu membeli sayur. 
  3. Aku bekerja, sedangkan ia menonton televisi. 
  4. Di Jakarta turun hujan deras, sedangkan di Bekasi cerah. 
  5. Bani memilih baju warna biru, sedangkan Agus warna kuning. 


6. Contoh Konjungsi Koordinatif Serta

Selanjutnya terdapat konjungsi koordinatif yang berperan menandakan hubungan pendampingan. Kata serta sebagai konjungsi koordinatif ini digunakan untuk menggabungkan frasa atau kata. 


Lalu, apa, sih, bedanya penggunaan kata dan dan serta? Dikutip dari Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, kata dan digunakan untuk menghubungkan frasa atau kata dengan kedudukan yang sama, sedangkan unsur kedua yang dihubungkan oleh serta cenderung ditafsirkan bersifat sekunder atau melengkapi. 


Nah, berikut 5 contoh kalimat konjungsi koordinatif serta

  1. Aku mengajak Ibu, Ayah, serta Paman berlibur. 
  2. Kelompok 1 terdiri dari Awan, Galih, serta Judika. 
  3. Tak lupa ia membawa semua keperluan, seperti kompas, jaket, serta botol air. 
  4. Pengolahan sampah bisa dilakukan dengan reduce, reuse, serta recycle. 
  5. Memukul, menonjok, serta menendang merupakan tindakan yang dilarang.


7. Contoh Konjungsi Koordinatif Tetapi

Kemudian, terdapat contoh konjungsi koordinatif menggunakan kata tetapi. Kata tetapi ini ditunjukkan sebagai penanda perlawanan antara frasa atau kata yang satu dengan yang lainnya. Konjungsi koordinatif perlawanan juga bisa menggunakan kata melainkan. Namun, kata melainkan cenderung digunakan jika frasa atau kata memang benar-benar saling berlawanan. 


Contoh konjungsi koordinatif tetapi adalah sebagai berikut. 

  1. Ayah memilih sekolah swasta, tetapi Ibu belum menentukan. 
  2. Rumah itu besar, tetapi tidak terawat. 
  3. Dia terus saja berbicara, tetapi aku tetap saja diam. 
  4. Seharusnya aku sudah pulang, tetapi aku terjebak di kemacetan ini. 
  5. Rudi menyukai robot, tetapi Ani membelikannya boneka. 


8. Contoh Konjungsi Koordinatif Dan/Atau

Konjungsi koordinatif yang terakhir adalah dan/atau. Konjungsi koordinatif ini berperan sebagai penanda pilihan dan jumlah. Biasanya, konjungsi ini digunakan pada kalimat yang pilihannya bersifat bebas karena bisa lebih dari satu kemungkinan. Contoh konjungsi koordinatif dan/atau adalah sebagai berikut. 

  1. Ayah, Ibu, dan/atau wali harus hadir dalam rapat. 
  2. Pilihan menu makan siang adalah nasi padang, soto ayam, dan/atau nasi kebuli. 
  3. Dilarang menyalin dan/atau memperbanyak dokumen ini.
  4. Selama perjalanan, penumpang diharapkan tidak berbicara satu dan/atau dua arah untuk mencegah penularan Covid-19. 
  5. Siswa diharapkan menggunakan baju putih dan/atau merah dalam rangka merayakan 17 Agustus. 


________________________________________________


Baca juga: Konjungsi Kronologis - Pengertian dan Contohnya


Wah, seru sekali, ya, belajar tentang konjungsi koordinatif ini. Yuk, kenalan lebih banyak dengan jenis konjungsi lainnya bareng Pijar Belajar


Lewat Aplikasi Pijar Belajar, kamu bisa mengakses ribuan latihan soal kapan aja dan dimana aja, lho. Mulai dari latihan soal, video materi, rangkuman, bahkan hingga mini quiz dan tes minat bakat ada semua di Pijar Belajar. Lengkap banget, kan? 


Yuk, download Aplikasi Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar seru sekarang! 


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved