pijarbelajar

Sejarah

Teori Merkantilisme - Latar Belakang, Tujuan, Ciri, Tokoh, dan Dampak

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Teori Merkantilisme - Latar Belakang, Tujuan, Ciri, Tokoh, dan Dampak image

Pernahkah kamu mendengar teori merkantilisme? Tahu nggak, sih, ternyata merkantilisme inilah teori yang mendorong berbagai negara-negara di Eropa Barat pada masa lalu untuk pergi menjelajah ke wilayah lain dan mendirikan koloni di sana, lho.


Sejak terjadinya abad Renaissance atau pencerahan, berbagai negara di Eropa Barat seperti Spanyol, Inggris, Prancis, Belanda dan lainnya melakukan penjelajahan ke berbagai wilayah seperti Asia, Afrika hingga benua Amerika untuk mendirikan koloni baru. 


Sistem merkantilisme di Eropa meyakini bahwa negara yang sejahtera bisa diraih apabila mempunyai aset atau modal yang besar. Oleh karena itu, negara tersebut melakukan penjajahan di daerah yang didatanginya.


Penasaran seperti apa latar belakang, tujuan, dan dampak teori merkantilisme? Yuk, simak penjelasan lebih lanjutnya di bawah ini. 


Baca juga: Peradaban Awal Dunia: Mesopotamia, Mesir Kuno, dan Yunani Kuno


Pengertian Merkantilisme

Teori merkantilisme adalah teori ekonomi yang memandang kesejahteraan suatu kerajaan atau negara hanya ditentukan oleh banyaknya modal atau aset yang dimiliki oleh kerajaan tersebut. Agar aset yang disimpan oleh negara menjadi besar, volume perdagangan internasional memainkan peran penting.


Apabila negara bersangkutan memiliki volume perdagangan global yang besar, yakni ekspor lebih besar dibandingkan impor, maka lebih banyak aset negara yang disimpan. Untuk melindungi kegiatan perdagangannya, negara-negara tersebut menerapkan skema Mother Country


Mother Country adalah kerajaan induk yang mengontrol kegiatan perdagangan di wilayah koloni-koloninya. Mother country akan mengeruk kekayaan alam di daerah koloni semaksimal mungkin untuk dijual di pasar internasional. 


Mengingat dalam pandangan merkantilisme kesejahteraan suatu negara ditentukan oleh banyaknya modal atau aset yang dimiliki oleh kerajaan tersebut saja, hal tersebut mendorong setiap negara untuk memberi perlindungan terhadap kegiatan perekonomiannya.


Cara Mother Country melindungi perekonomiannya adalah dengan menerapkan kebijakan merkantilisme, yaitu memaksimalkan ekspor dan menekan impor. Koloni dilarang untuk berdagang dengan kerajaan atau koloni lain. Mereka wajib membeli barang dari mother country.


Latar Belakang Merkantilisme

Paham merkantilisme lahir pertama kalinya di Kerajaan Inggris dan Perancis. Merkantilisme ini muncul disebabkan oleh semangat renaissance yang meletus di Eropa sejak abad ke 14 Masehi hingga 16 Masehi. 


Terlebih setelah itu Eropa mengalami masa Aufklarung saat masyarakat didorong untuk semakin optimal dan percaya akan potensi akalnya. 


Sejak saat itu, disiplin intelektual pun berkembang hingga negara berpikir untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian dengan cara meningkatkan ekspor dan menekan impor yang merupakan teori merkantilisme perdagangan internasional.


Dalam merkantilisme, kemakmuran setiap negara ditentukan oleh seberapa banyak sumber daya terbatas bisa dikumpulkan oleh negara, seperti perak dan emas. Apabila aset yang disimpan oleh negara sangat besar, maka negara akan lebih bebas untuk melakukan aktivitas, baik berinovasi, riset ilmu pengetahuan teknologi, berperang, membuat koloni baru dan lainnya. 


Secara umum, ada 5 faktor yang mendorong negara-negara di Eropa Barat khususnya menerapkan prinsip merkantilisme:

  1. Latar belakang merkantilisme dari Eropa dikarenakan adanya negara-negara atau kerajaan merdeka di sana seperti Kerajaan Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Belanda
  2. Negara yang merdeka di Eropa berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraan, kekayaan negara dan kedaulatan negara
  3. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kekayaan, negara Eropa membutuhkan topangan ekonomi yang kuat
  4. Eksplorasi dijalankan demi menemukan sumber kekayaan baru di wilayah dunia lain. Eksplorasi bertujuan untuk memperoleh logam mulia ataupun harta yang berharga demi kekayaan negara
  5. Abad pencerahan mendorong Eropa untuk membangun jaringan pelayaran, perdagangan dan eksplorasi ke tempat baru


Tujuan Merkantilisme

Merkantilisme merupakan sistem ekonomi yang diterapkan di berbagai negara Eropa sejak abad ke 16 sampai abad 18. Sistem ekonomi ini adalah bagian dari sistem ekonomi monarki absolut atau ekonomi absolutisme. Berikut adalah tujuan dari penerapan merkantilisme:

  1. Sistem ekonomi merkantilisme dimaksudkan untuk meningkatkan kekuatan dan kesejahteraan negara sembari melemahkan kekuatan perekonomian dari negara lain yang menjadi daerah koloni jajahannya.
  2. Teori merkantilisme mendorong negara dan kerajaan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya cadangan moneter melalui keseimbangan perdagangan positif di tingkat global
  3. Kebijakan merkantilisme untuk menguatkan negara dalam melakukan peperangan mempertahankan daerah koloni,


Ciri-Ciri Merkantilisme

Perkembangan merkantilisme selanjutnya tidak hanya dijalankan oleh Inggris dan juga Prancis saja namun juga oleh sebagian besar kerajaan-kerajaan di Eropa. Setiap negara yang menerapkan merkantilisme akan memiliki ciri perekonomian khusus sebagai berikut:

  1. Negara atau kerajaan berperan penuh terhadap kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh negaranya serta wilayah koloni agar neraca perdagangan aktif 
  2. Sangat berambisi untuk mengumpulkan logam mulia sebanyak-banyaknya
  3. Sangat mendorong industri dalam negeri agar memiliki kemampuan mengubah bahan baku menjadi bahan jadi yang sangat dicari di pasar internasional
  4. Sangat mendorong dilakukannya kegiatan ekspor produk ke luar negeri 
  5. Mendorong pertambahan penduduk karena melihat penduduk sebagai modal untuk kemajuan industri.


Tokoh Merkantilisme

Istilah teori merkantilisme pertama kali dikemukakan di tahun 1763 oleh Victor de Riqueti, marquis de Mirabeau. Prinsip merkantilisme kemudian dipopulerkan lebih luas lagi di tahun 1776 oleh Adam Smith. Di bawah ini adalah nama tokoh merkantilisme utama yang berpengaruh dalam perkembangan teori ini:


1. Jean Bodin 

Jean Bodin (1530-1596) merupakan ilmuwan asal Prancis yang menulis buku berjudul Reponse Aux Paradoxes de Malestroit (1568). Di dalam bukunya tersebut Jean Bodin menjelaskan analisanya terkait inflasi yang belum diketahui sebelum abad 16 Masehi. 


Bodin menjelaskan bahwa uang yang bertambah berkat perdagangan luar negeri pada akhirnya menimbulkan kenaikan harga barang. Bodin juga menjelaskan bahwa praktek monopoli oleh kerajaan dan bangsawan turut menyebabkan kenaikan harga barang yang membuat rakyat kesulitan.


2. Montaigne

Montaigne adalah tokoh penulis dan pemikir asal Prancis yang memaparkan teorinya terkait dengan prinsip ekonomi merkantilisme. Ia menuliskan bahwa di dalam teori merkantilisme, maka salah satu pihak dalam perdagangan bisa mendapat keuntungan jika ia mengorbankan pihak lainnya. 


Sehingga ia melihat aktivitas perdagangan sebagai transaksi yang memunculkan pemenang dan pecundang. Pemenang adalah pihak pemeras dan pecundang adalah pihak yang dieksploitasi.


3. Thomas Muun

Thomas Muun (1571-1641) adalah direktur East India Company asal Inggris yang sering memaparkan pandangannya mengenai manfaat perdagangan luar negeri. Ia berpandangan bahwa kekayaan negara akan meningkat jika nilai ekspor luar negeri lebih besar daripada impor.


Thomas Muun menulis buku berjudul “England Treasure by Foreign Trade” yang menjelaskan mengenai manfaat perdagangan luar negeri untuk memperkaya negara. Syaratnya adalah perdagangan harus memberi surplus yaitu ekspor lebih besar dibanding impor dan memberikan aset berupa emas dan perak.


4. Jean Baptiste Colbert

Jean Baptiste Colbert ( 1619 – 1683) adalah menteri keuangan pada era pemerintahan Louis XIV dari Perancis. Kebijakan J. B. Colbert adalah melindungi hak monopoli perusahaan agar mendorong pertumbuhan perusahaan baru demi meningkatkan perdagangan internasional.


Ia menerapkan kebijakan biaya impor, memberi subsidi kapal pengangkut Prancis serta mendorong perluasan wilayah jajahan Prancis.


Dampak Merkantilisme

Teori merkantilisme yang menghendaki negara untuk memperbesar ekspor dan memperkecil impor demi meningkatkan kekayaan negara telah mendorong Mother Country untuk membentuk koloni di daerah lainnya, salah satunya Indonesia. Berikut dampak yang ditimbulkan oleh sistem ekonomi merkantilisme:


1. Dampak Merkantilisme Bagi Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara di Asia yang mengalami dampak langsung dari penerapan sistem ekonomi merkantilisme negara atau kerajaan-kerajaan di Eropa. Akibat yang ditimbulkan dari merkantilisme di Eropa bagi Indonesia adalah terjadinya penjajahan oleh negara Eropa.


Ada beberapa negara Eropa yang tercatat pernah menjajah nusantara mulai dari Portugis, Belanda, Inggris dan negara Asia yaitu Jepang. Dampak merkantilisme bagi negara Indonesia pada masa penjajahan yaitu sebagai berikut:

  1. Contoh merkantilisme adalah datangnya penjajah Belanda ke nusantara kemudian membentuk Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang merupakan perkumpulan dagang untuk memonopoli perdagangan terutama rempah-rempah di Asia milik Belanda.
  2. Penjajah Inggris yaitu Gubernur Raffles memberlakukan sistem sewa tanah kepada penduduk lokal
  3. Pemerintah Hindia Belanda menerapkan sistem kerja rodi atau kerja paksa terhadap penduduk lokal 
  4. Pemerintah Hindia Belanda menetapkan pembagian stratifikasi sosial menjadi tiga yaitu golongan pertama atau golongan teratas terdiri dari orang kulit putih, golongan kedua adalah orang timur asing, golongan terendah adalah bangsa pribumi.


2. Menyengsarakan Masyarakat di Daerah Koloni

Praktik merkantilisme sangat merugikan rakyat kecil karena pihak penjajah atau disebut sebagai Mother Country memberlakukan kebijakan yang sangat membatasi pergerakan masyarakat koloni dalam bidang ekonomi. 


Pihak penjajah bisa dibilang "merampok" kekayaan sumber daya alam daerah koloni dengan membeli barang tersebut dengan harga murah. 


Pihak penjajah juga melarang daerah koloni untuk berdagang dengan kerajaan atau negara lain. Monopoli perdagangan ini sangat menyengsarakan rakyat karena rakyat hanya bisa berdagang dengan penjajah yang menetapkan harga semaunya.


3. Mendorong Terjadinya Revolusi Oleh Rakyat

Dampak dari diterapkannya teori merkantilisme di dunia adalah mendorong terjadinya revolusi oleh rakyat melawan pihak kerajaan Eropa. 


Revolusi yang dilakukan tersebut dilatarbelakangi oleh kemarahan rakyat akibat ketidak adilan, penarikan pajak yang sangat menyengsarakan rakyat hingga monopoli dagang oleh kerajaan terhadap koloni. Salah satu revolusi rakyat yang menunjukkan dengan jelas dampak dari merkantilisme adalah revolusi Amerika. 


Amerika saat itu dijadikan sebagai koloni oleh pihak Kerajaan Inggris. Pihak kerajaan memonopoli perdagangan bahan alam dari Amerika yang subur namun memperlakukan masyarakat koloni secara sewenang-wenang.


Hal tersebut mendorong masyarakat Amerika melakukan revolusi hingga Inggris kalah dan pergi dari Amerika.


4. Penerapan Sistem Imperialisme oleh Barat  

Sistem imperialisme atau penjajahan oleh pihak Barat merupakan contoh pengaruh negatif dari penerapan sistem ekonomi merkantilisme. 


Sistem ini mendorong kerajaan Eropa yang merdeka untuk mencari daerah koloni alias daerah jajahan baru demi memperkaya negara. Pembentukan daerah koloni ini adalah bentuk imperialisme Barat.


5. Mendorong Revolusi Industri

Revolusi industri yang terjadi di Inggris adalah contoh bagaimana pengaruh merkantilisme dalam kehidupan modern saat ini. Revolusi industri didorong oleh keinginan negara untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan produksi tekstil pada masa itu.


Dengan menjajah daerah-daerah koloni baru, kerajaan memperoleh pasokan bahan alam terutama logam besi dalam jumlah besar dan murah. Hal ini semakin memudahkan Inggris sebagai negara penjajah untuk melakukan revolusi industri.


_____________________________________________________________


Baca juga: Runtuhnya Tembok Berlin, Saksi Sejarah Jerman Timur dan Barat


Teori merkantilisme adalah teori ekonomi yang dulu dianut oleh negara-negara di Eropa yang meyakini bahwa negara akan semakin sejahtera jika memiliki lebih banyak aset. Teori ekonomi ini mendorong kerajaan Eropa melakukan penjelajahan agar mendapat sumber daya yang lebih berlimpah.


Tertarik belajar lebih banyak seputar teori merkantilisme ini? Tenang, Pijar Belajar sudah menyiapkan banyak sekali bahan belajar yang bisa kamu gunakan, kok. Mulai dari rangkuman materi hingga latihan soal tersedia lengkap buat kamu.


Tunggu apa lagi? Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar sekarang!


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved