pijarbelajar

Sejarah

Revolusi Tiongkok | Sejarah Kelas XII

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Revolusi Tiongkok | Sejarah Kelas XII image

Revolusi Tiongkok atau juga dikenal sebagai revolusi Cina adalah salah satu revolusi besar yang tidak hanya berpengaruh di daratan Cina namun juga tingkat global. Revolusi ini telah menginspirasi masyarakat di berbagai negara khususnya bangsa Asia untuk ikut bergerak melakukan perubahan.


Menariknya, Revolusi Tiongkok tidak hanya berbicara mengenai perjuangan rakyat Cina melawan pemerintahan tetapi juga perlawanan terhadap kekuasaan negara asing seperti Jepang, Inggris dan Prancis. Supaya Sobat Pijar tidak penasaran, di bawah ini akan dijelaskan lebih lengkap tentang Revolusi Tiongkok. Simak terus, ya! 


Baca juga: Latar Belakang Reformasi Gereja, Dampak, dan Tokohnya


Latar Belakang Revolusi Tiongkok

Sesuai dengan namanya, Revolusi Tiongkok merupakan gerakan perjuangan rakyat Tiongkok atau Cina melawan kekuasaan negara asing di wilayahnya. Oleh karena itu, latar belakang Revolusi Tiongkok disebabkan oleh kekalahan bertubi-tubi pemerintahan Cina terhadap negara asing seperti Eropa dan Jepang. 


Kekalahan bertubi-tubi ini semakin menambah kebencian rakyat terhadap pemerintahannya yang dianggap bukan asli orang Cina, yaitu dinasti Manchu atau Dinasti Qing. Dinasti ini berasal dari Manchuria, daerah yang berbatasan dengan Tiongkok bagian utara.


Revolusi Tiongkok sendiri berlangsung pertama kali pada 25 April 1974. Nah, Sobat Pijar, ada satu fun fact dari tanggal terjadinya revolusi ini, lho. Jadi, selain Revolusi Tiongkok, di tanggal yang sama juga terjadi Revolusi Anyelir di Lisboa, Portugal. Menarik sekali, ya. 


Nah, Revolusi Tiongkok dan Revolusi Anyelir merupakan contoh peristiwa sejarah karena revolusi ini sama-sama ditujukan untuk menyuarakan perubahan serta kebebasan. 


Jalannya Revolusi Tiongkok

Revolusi Cina tidak terjadi dalam satu tahapan saja. Ada berbagai peristiwa-peristiwa penting pada Revolusi Cina, yang menjadi awal mula terbentuknya Republik Tiongkok, yang saling berkaitan hingga diproklamirkannya pembentukan Republik Tiongkok di tahun 1911. Di bawah ini adalah berbagai perang yang dilakukan rakyat Cina selama revolusi.


1. Perang Tiongkok - Inggris / Perancis (1856-1860)

Kronologi Revolusi Tiongkok diawali sejak terjadinya perang antara Tiongkok melawan Inggris dan Prancis yang terjadi pada 1856 sampai 1860. Kedua perang ini memiliki latar belakang yang berbeda, lho


Perang Tiongkok melawan Prancis dilatarbelakangi oleh terbunuhnya pendeta Prancis di daerah Kwangsi lantaran tidak memiliki izin masuk ke Cina. Sementara itu, penyebab perang Tiongkok dengan Inggris adalah karena penahanan kapal Tiongkok dengan bendera Inggris. 


Akan tetapi, perang ini diakhiri dengan kekalahan di pihak Tiongkok. Kekalahan Tiongkok ini pun melahirkan Perjanjian Peking pada 1860 dengan tiga poin penting, yaitu:

  1. Treaty Ports di Tiongkok yang awalnya hanya 5 ditambah 11 pelabuhan lagi menjadi 16 pelabuhan internasional
  2. Kewenangan bea dan cukai dipegang oleh badan internasional yang terdiri dari negara Inggris, Prancis dan USA
  3. Kota istana kaisar Tiongkok yakni Peking yang dulunya tertutup untuk orang asing akan ditempatkan duta besar Inggris. 


Hm… kalau kita perhatikan, isi dari Perjanjian Peking ini lebih merujuk pada usaha membuka Tiongkok bagi dunia Internasional, ya. Sayangnya, hal ini membuat Tiongkok menjadi lebih mudah didatangi dan diambil alih kekuasaannya oleh bangsa asing. 


2. Pemberontakan Taiping

Perlawanan rakyat Tiongkok berikutnya adalah Pemberontakan Taiping yang terjadi di tahun 1850 sampai 1864. Penyebab terjadinya pemberontakan Taiping adalah lemahnya pemerintahan Kaisar Mansyu terhadap kekuasaan bangsa asing. 


Pada pemerintahan Dinasti Mansyu ini, terjadi kemiskinan di kalangan rakyat jelata yang keinginan perubahan dalam hati rakyat Tiongkok. Oleh karena itu, terjadilah Pemberontakan Taiping ini. 


Pemberontakan Taiping dipimpin oleh Hung Siu Swan, seorang Tionghoa yang meyakini konsep sosialis, yaitu paham bahwa semua orang haruslah mendapat jatah yang sama. Hung Siu Swam mencanangkan program utama yaitu:

  1. Tentara haruslah memegang nilai moral dan kesusilaan yang kuat. Tentara dilarang merokok, mabuk, menghisap candu (salah satu zat narkotika), dan dilarang mengganggu keamanan masyarakat. 
  2. Sistem kenaikan pangkat dalam ketentaraan adalah prajurit mengusulkan kepada atasan
  3. Tidak ada hak milik perorangan. Uang, bahan makanan dan pakaian adalah milik bersama. Pertanian dikerjakan masyarakat bersama-sama


Pemberontakan melawan kaisar Mansyu dan bangsa asing pimpinan Hung Siu Swan dimulai di tahun 1851. Pada awal pemberontakan, pasukan Hung Siu Swan meraih kemenangan gemilang bahkan berhasil menguasai daerah Nanking. 


Hal ini dikarenakan tentara pimpinannya sangat disiplin dan mengikuti strategi yang dijalankan. Namun, kemenangan tersebut justru membuat Hung Siu Swan melupakan cita-citanya yang semula, ditambah lagi tentaranya justru mabuk dalam kemenangan. Bahkan, Hung Siu Swan pun menyebut dirinya sebagai Taiping Tien Kuo atau raja Kerajaan Sorga dan Damai Abadi. 


Kemudian, pada saat Hung Siu Swan dan tentaranya bergerak ke arah Peking, rencananya terbaca oleh tentara asing yang menduduki wilayah Peking. Tentara asing pun segera bertindak menyusun rencana dan bekerjasama dengan Kaisar Mansyur untuk mengalahkan Hung Siu Swan. Akhirnya, pasukan Hung Siu Swan kalah dan pemimpinnya bunuh diri.


3. Perang Jepang dan Tiongkok

Kronologi Revolusi Tiongkok berikutnya adalah perang Jepang dan Tiongkok pada 1894 sampai 1895. Sebab terjadinya perang Jepang dan Tiongkok adalah karena Jepang yang ingin menguasai Korea. Korea sendiri sebenarnya adalah negara vassal Tiongkok berbentuk kerajaan. 


Akan tetapi, terjadi perebutan kekuasaan di Korea pada tahun 1892 yang menyebabkan kedutaan Jepang di Korea diserang. Jepang kemudian menggunakan alasan ini untuk menyerang Korea. Mendengar hal ini Tiongkok tidak setuju karena Korea bagian dari negaranya dan terjadilah perang Jepang dan Tiongkok. 


Peperangan ini dengan mudah dimenangkan Jepang yang sudah menggunakan peralatan modern. Tiongkok kemudian menandatangani Perjanjian Shimonoseki tahun 1895. Isi perjanjiannya yaitu Jepang memperoleh Taiwan (Formosa) dan Port Arthur.


4. Pemberontakan Boxer

Pemberontakan Boxer adalah gerakan pembersihan bangsa asing dari tanah Tiongkok. Sayangnya, pemberontakan ini tidak membuahkan kemenangan, nih, Sobat Pijar. 


Gerakan yang disebut "Tinju Keadilan" ini berawal di Tiongkok Utara dan berlangsung pada 1900 sampai 1901. Puncak pemberontakan ini meletus di Peking dengan dilakukannya penyerangan di kedutaan besar negara asing. Dalam penyerangan tersebut, pasukan Tiongkok pun berhasil membunuh Duta Besar Jerman. 


Akan tetapi, pembunuhan tersebut tidak mendatangkan kemenangan, melainkan memunculkan kemarahan negara asing. Tentara Tiongkok pun dikepung dan berhasil ditaklukkan kembali. Bahkan, Tiongkok dipaksa membayar ganti rugi $738 juta dan Ratu Tze Syi harus menandatangani Boxer Protocol.


5. Revolusi Nasional Tiongkok atau Revolusi Cina 1911

Revolusi Nasional Tiongkok atau yang lebih dikenal dengan Revolusi Cina 1911 merupakan pemberontakan rakyat Tiongkok terhadap pemerintahan Mansyu. Latar belakang revolusi Cina 1911 ini adalah karena masuknya paham Barat dan kebijakan pemerintah Mansyu yang sangat berpihak pada bangsa asing. 


Paham Barat yang disebut sebagai The New Learning ini memengaruhi pemikiran para pelajar Tiongkok hingga membentuk cara pandang modern. Pemikiran ini meyakini bahwa cara untuk mengusir bangsa asing adalah dengan memodernisasi Tiongkok. 


Sayangnya, pemerintah Mansyu terkenal sangat kolot. Hal ini diyakini para pelajar menjadi penyebab ketertinggalan Tiongkok sehingga menimbulkan kebencian yang lebih terhadap pemerintahan Mansyu.


Ditambah lagi, masyarakat Tiongkok menganggap pemerintahan Mansyu sangat lemah terhadap negara asing. Misalnya seperti saat pemerintahan Mansyu memberikan izin dengan mudah kepada negara asing untuk membuka jalan kereta api di Sze Cwan sementara rakyat Tiongkok dipersulit. 


Hal ini memicu kemarahan rakyat Tiongkok hingga terjadi Revolusi Tiongkok di Wuchang di tanggal 10 Oktober 1911. Revolusi ini dipimpin oleh Dr Sun Yat Sen dan berhasil menumbangkan pemerintahan Mansyu dan menandai kelahiran Republik Tiongkok.


6. Revolusi Oktober

Pasca Revolusi Tiongkok 1911, Dr Sun Yat Sen pun berhasil mengumumkan berdirinya Republik Tiongkok pada tanggal 10 Oktober 1911. Akan tetapi, wilayah Tiongkok yang resmi berdiri hanyalah Tiongkok bagian selatan saja, tepatnya di Kanton. Wilayah selatan ini dikuasai oleh kaum nasionalis yang mau menjalin hubungan dengan negara lain. 


Lalu, wilayah utaranya gimana, tuh


Nah, Tiongkok utara ini masih tetap dipegang oleh pemerintahan Manchu di bawah kepemimpinan Kaisar Pu Yi, ya. Akan tetapi, dikarenakan usia Kaisar Pu Yi yang masih kecil, kekuasaan pun diambil alih sementara oleh Yuan Shin Kai. 


Akan tetapi, Yuan Shin Kai mengkhianati Kaisar Pu Yi dengan menjalin kerjasama dengan Presiden Sun Yat Sen untuk melenyapkan kerajaan Manchu. Tentunya hal ini dilakukan Yuan Shin Kai bukan tanpa alasan. 


Yuan Shin Kai bersedia membantu mengalahkan pemerintahan Manchu asalkan Presiden Sun Yat Sen menjadikannya Presiden Tiongkok. Tentunya hal tersebut dikabulkan oleh Presiden Sun Yat Sen dan akhirnya pada 12 Februari 1912, Kaisar Pu Yi dan pemerintahan Manchu berhasil ditaklukkan dan Sun Yat Sen diangkat sebagai Presiden. 


Sebagai presiden, Yuan Shih Kai memimpin secara diktator dengan menyingkirkan orang-orang yang dianggapnya berbahaya, contohnya seperti Kuo Min Tang dan Sun Yat Sen. Ia juga membinasakan pengikut Kuo Min Tang. 


Kemudian, pada 4 Mei 1915, Jepang mengajukan sebanyak 21 tuntutan kepada Tiongkok yang sejatinya adalah bentuk penjajahan Jepang atas negara ini. Yuan Shih Kai pun menerima tuntutan tersebut dan menjadikan setengah dari Tiongkok wilayah jajahan Jepang.


Pengaruh Revolusi Tiongkok

Dampak revolusi Cina bagi dunia sangat luas terutama di benua Asia dan mempengaruhi peta politik dunia. Salah satu dampak revolusi Cina dalam bidang ekonomi berupa ketidakstabilan ekonomi akibat perang saudara.


Di bawah ini adalah pengaruh Revolusi Tiongkok terhadap kondisi Cina dan global:


1. Terjadi Perang Saudara

Revolusi Tiongkok ketiga oleh Mao Zedong dengan Partai Komunis Tiongkok menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat penganut paham nasionalis. Hal ini menimbulkan perang saudara antara golongan nasionalis dan golongan komunis.


2. Menyebarnya Paham Komunis

Dampak Revolusi Tiongkok bagi kehidupan manusia hingga masa kini adalah menyebarnya paham komunis ke berbagai negara terutama kawasan Asia termasuk Indonesia. 


3. Mengilhami Berbagai Gerakan Perubahan

Revolusi Tiongkok telah mengilhami berbagai gerakan perubahan di negara-negara lain terutama negara yang terjajah di Asia. Revolusi ini mendorong masyarakat negara lan untuk melakukan perubahan dalam sistem pemerintahan.


Keterkaitan revolusi China terhadap politik Indonesia adalah mendorong para pemuda terutama kalangan intelektual Indonesia untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah kolonial Belanda. Hal ini ditandai dengan dibentuknya berbagai gerakan kebangkitan nasional.


Tokoh Revolusi Tiongkok

Revolusi Cina digerakkan oleh beberapa tokoh-tokoh penting yang membuat gerakan ini berhasil hingga merubah kekaisaran Cina menjadi berbentuk republik. Berikut daftar tokoh-tokoh revolusi Cina dan perannya:


1. Sun Yat Sen

Dr Sun Yat Sen adalah sosok yang menjadi presiden pertama Republik Tiongkok sekaligus orang yang memproklamirkan berdirinya Republik Tiongkok setelah mengalahkan pemerintahan Manchu di selatan.


Peran Sun Yat Sen dalam revolusi Cina sangat besar bahkan menjadi pemimpin kunci pergerakan. Sun Yat Sen bahkan dikenal sebagai Bapak Negara Tiongkok Modern.


2. Yuan Shih Kai

Yuan Shih Kai adalah jenderal era Dinasti Mansyu yang berambisi menjadi presiden. Ia juga terlibat dalam beberapa peperangan sebelum revolusi 1911.


________________________________________________________________


Baca juga: Perkembangan Revolusi Industri, Dari Inggris Hingga Seluruh Dunia


Revolusi Tiongkok dilatar belakangi oleh rasa menderita yang dialami oleh masyarakat daratan Tiongkok atas kekuasaan Dinasti Mansyu yang dipandang sebagai dinasti asing oleh masyarakat. Selain latar belakang penderitaan, revolusi ini juga terjadi karena tumbuh dan berkembangnya paham baru.


Ingin tahu lebih banyak tentang revolusi ini dan revolusi dunia lainnya? Coba simak penjelasan lengkapnya di rangkuman materi Pijar Belajar, yuk!


Rangkuman materi Pijar Belajar pastinya memiliki pembahasan lengkap terkait banyak sejarah dunia dan materi pelajaran lainnya yang tentunya asik banget untuk dipahami. Eits, setelah menyimak rangkuman materinya, pastikan kamu juga mengerjakan latihan soalnya, ya, supaya pemahamanmu semakin terukur.


Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar sekarang!


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved