pijarbelajar

Sejarah

Restorasi Meiji - Latar Belakang, Tujuan, Kebijakan, dan Dampak

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Restorasi Meiji - Latar Belakang, Tujuan, Kebijakan, dan Dampak image

Sebagai sebuah negara, Jepang telah mengalami beberapa kali peristiwa penting yang menandai perubahan masyarakat serta struktur sosialnya. Salah satu revolusi penting yang terjadi di Jepang adalah restorasi Meiji yang berpuncak pada tahun 1868.


Restorasi Meiji bisa dibilang merupakan peristiwa yang menandai perubahan negara Jepang menjadi Jepang modern seperti yang kita saksikan saat ini. Semenjak restorasi dilakukan, Jepang menjadi lebih terbuka terhadap dunia luar sehingga teknologi dan ilmu pengetahuan pun berkembang di negeri kaisar ini.


Sobat Pijar pastinya penasaran, kan, apa saja latar belakang, tokoh yang terlibat dalam revolusi dan dampak restorasi terhadap Jepang di masa mendatang? Yuk, simak penjelasannya berikut ini. 


Baca juga: Pendudukan Jepang di Indonesia Latar Belakang, Dampak, Kebijakan, dan Kronologi


Apa Itu Restorasi Meiji?

Restorasi Meiji adalah titik balik penting dalam sejarah perkembangan Jepang yang bermula di tahun 1866 dan berpuncak di tahun 1868. Restorasi Meiji juga menandai berakhirnya kekuasaan shogun, panglima militer tertinggi Jepang, dan diambil alih oleh kaisar. 


Jepang sendiri secara formal sebenarnya masih dipimpin oleh kaisar yang memegang otoritas tertinggi. Kaisar saat itu adalah Kaisar Komei yang berkedudukan di Kyoto. Namun secara praktis, sebenarnya pemilik kekuasaan di Jepang dipegang oleh seorang shogun sejak abad ke 12. 


Shogun atau panglima militer ini memegang peran penting dalam menjalankan roda pemerintahan. Sebaliknya, peran kaisar sangat dibatasi dan hanya seperti simbol saja. Pemberontakan dan peperangan juga sangat masif terjadi selama kekuasaan shogun demi memulihkan peran kaisar.


Berbagai konflik semakin memanas ketika Keshogunan Tokugawa dari Edo (yang sekarang menjadi Tokyo) memegang tampuk pemerintahan sejak tahun 1633. Selama Keshogunan Tokugawa berkuasa, Jepang menutup diri dari dunia luar atau memberlakukan sakuko (isolasi) yang membuat Jepang tertinggal jauh. 


Rezim Keshogunan Tokugawa sangat otoriter dan membuat kehidupan masyarakat Jepang sangat terbelakang. Terjadinya restorasi Meiji benar-benar mengubah sistem pemerintahan Jepang serta kondisi sosial masyarakat Jepang saat itu. 


Jepang pun kembali dipimpin oleh kaisar dan menjadi lebih terbuka terhadap dunia luar. Dari sini Jepang pun berkembang menjadi salah satu negara paling maju dan berpengaruh di dunia. Oleh karena itu, restorasi Meiji menjadi penanda awal era modern di Jepang.


Latar Belakang Restorasi Meiji

Seperti yang sudah disebutkan di atas, restorasi Meiji adalah pengembalian kekuasaan dari Shogun Tokugawa kepada kaisar Jepang yang sedang berkuasa saat itu, yaitu Kaisar Mutsuhito atau Kaisar Meiji. Restorasi yang diprakarsai oleh Kaisar Mutsuhito ini terjadi sejak tahun 1866 sampai 1869.


Adapun, terdapat tiga hal yang melatarbelakangi Restorasi Meiji, yaitu sebagai berikut: 


1. Pemberlakuan Kebijakan Sakoku atau Isolasi Diri

Sebelum kekuasaan dikembalikan kepada kaisar, kekuasaan Jepang dipegang oleh shogun Tokugawa yang memberlakukan kebijakan baru terhadap rakyat Jepang, yakni sakuku atau isolasi diri. 


Kebijakan ini melarang rakyat Jepang untuk pergi ke luar negeri dan tidak mengizinkan orang luar masuk ke Jepang. Selain melarang perpindahan orang keluar masuk Jepang, kebijakan sakuku oleh Shogun Tokugawa juga melarang beredarnya buku berbahasa asing. 


Kebijakan sakuku ini diberlakukan karena shogun Tokugawa khawatir Jepang dikuasai pihak asing atau memperoleh pengaruh yang buruk. Apalagi mengingat pada masa itu memang sedang banyak dilakukan pelayaran oleh negara Barat untuk mencari wilayah koloni baru yang salah satunya diakibatkan menyebarnya paham Merkantilisme


Namun, meski pada awalnya kebijakan ini bertujuan untuk melindungi Jepang, ternyata sakuku justru mematikan perekonomian negeri Sakura. 


Bencana alam dan korupsi turut memperparah kondisi perekonomian Jepang di awal abad ke 18. Untuk mengisi kas pemerintahan yang sedikit, Shogun Tokugawa menerapkan kebijakan kenaikan tarif pajak ke petani. Kebijakan ini mendorong kerusuhan dan penolakan masyarakat di berbagai daerah.


Tidak hanya menyebabkan kemerosotan ekonomi, kebijakan sakuku oleh Shogun Tokugawa menyebabkan peradaban Jepang sangat terbelakang dibandingkan bangsa di luar Jepang. 


Oleh karena itu, restorasi Meiji dipicu oleh kesadaran akan mundurnya peradaban dan kondisi perekonomian Jepang akibat isolasi diri. 


2. Munculnya Kelompok Anti Shogun

Pada saat itu banyak pihak asing terutama negara barat yang menekan pemerintah Jepang agar dapat membuka diri serta menormalkan kembali hubungan perdagangan mereka.


Berbagai tekanan yang diterima pemerintah Jepang mendorong Shogun Tokugawa untuk mulai membuka hubungan dengan pihak barat. Hal itu ditandai dengan diizinkannya armada militer Amerika dengan pimpinan Komodor Matthew Perry untuk berlabuh di Jepang tahun 1853.


Akibat hal ini, Shogun Tokugawa semakin kehilangan wibawanya karena dianggap mengingkari janjinya sendiri. Kondisi ini pun mendorong munculnya kelompok anti shogun di Jepang, khususnya di daerah Choshu dan Satsuma. 


Kelompok anti shogun ini pun akhirnya memutuskan menjalin kontak dengan pihak Amerika serta Inggris agar bersedia membantu memodernisasi peralatan pasukan mereka.


3. Terjadinya Perang Boshin

Perang Boshin adalah perang yang terjadi antara pasukan pendukung kekaisaran dengan pasukan Tokugawa. Pasukan pendukung kekaisaran terdiri dari kelompok anti Shogun yang sebelumnya sudah melakukan modernisasi militer dengan bantuan Inggris dan Amerika. 


Pada 30 Januari 1867, Kaisar Komei meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya, yaitu Matsuhito atau Meiji. Kondisi ini semakin menekan posisi Shogun Tokugawa. Pada November 1867, Shogun Tokugawa pun akhirnya mundur dari posisinya sebagai panglima militer. 


Hanya saja, walaupun sudah mundur, Tokugawa dan pasukannya masih mempunyai pengaruh kuat dalam pemerintahan. Akibatnya, meletuslah perang Boshin pada Januari 1868 hingga Mei 1869 dengan kemenangan di pihak pasukan pro kekaisaran.


Tujuan Restorasi Meiji

Restorasi Meiji yang dipelopori oleh Kaisar Jepang Mutsuhito memiliki beberapa tujuan baik dari segi politik maupun umum. Berikut tujuan dilakukannya restorasi.

  1. Untuk mengembalikan kekuasaan atas pemerintahan Jepang kepada kasar sepenuhnya.
  2. Mengejar ketertinggalan Jepang dari negara barat di bidang ekonomi dan teknologi.
  3. Membalas kekalahan Jepang dalam perang melawan pihak barat.
  4. Membuka negara Jepang untuk berinteraksi dengan negara luar agar bisa belajar dan mengembangkan peradaban serta meningkatkan kondisi perekonomian.


Kebijakan Restorasi Meiji

Keberhasilan restorasi Meiji telah menyebabkan Jepang menjadi negara industri maju di dunia. Hal ini berkat beberapa kebijakan reformasi Jepang yang dijalankan oleh Kaisar Jepang Mutsuhito atau lebih dikenal sebagai Kaisar Meiji.


Beberapa kebijakan Restorasi Meiji adalah sebagai berikut: 


1. Mengirim Pemuda Jepang Belajar di Luar Negeri

Salah satu kebijakan utama restorasi Meiji yang dijalankan Kaisar Jepang Mutsuhito adalah mengirimkan para pemuda Jepang berbakat untuk belajar ke luar negeri, yaitu Prancis dan Jerman. Mereka diharuskan untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi agar bisa diaplikasikan untuk kemajuan negara.


2. Mendatangkan Pakar dari Luar ke Jepang 

Selain mengirimkan para pemuda berbakat Jepang untuk belajar di luar negeri, Kaisar Jepang Meiji juga menerapkan kebijakan berupa mendatangkan para pakar dari luar negeri untuk mengajar di Jepang. 


Para pakar ini didatangkan untuk mendidik para pemuda Jepang dan mengerjakan proyek pengembangan teknologi. Alhasil, dalam waktu yang cukup singkat, Jepang pun berubah dari negara tertinggal menjadi negara industri maju, terutama di Asia.


3. Menerapkan Wajib Belajar 8 Tahun

Kebijakan restorasi Meiji berikutnya adalah melakukan modernisasi sistem pendidikan Jepang dengan menerapkan wajib belajar 8 tahun. Sistem pendidikan ini mengikuti sistem pendidikan di Jerman. Bisa dibilang salah satu perhatian utama dari restorasi ini adalah perbaikan kualitas pendidikan.


4. Perombakan Sistem Militer 

Pada era restorasi Meiji, dilakukan juga perombakan sistem militer Jepang yang awalnya menggunakan sistem samurai menjadi sistem militer modern. Pada awalnya perombakan ini mendapat tantangan cukup besar dari kaum samurai Jepang, tetapi akhirnya berhasil direalisasikan. Jepang juga memberlakukan sistem wajib militer bagi setiap pria Jepang dengan usia di atas 20 tahun.


Dampak Restorasi Meiji

Restorasi oleh Kaisar Meiji yang berkuasa sejak tanggal 3 Februari 1967 ini menandai berakhirnya kendali Shogunan Tokugawa atas pemerintahan Jepang. Restorasi ini membawa dampak modernisasi pada Jepang. Di bawah ini akan dibahas apa saja dampak restorasi Meiji dalam segala bidang:


1. Mengubah Pemerintahan Jepang

Dampak restorasi Meiji bagi pemerintahan Jepang adalah mengubah kekuasaan pemerintahan Jepang yang sebelumnya dipegang oleh Keshogunan Tokugawa dikembalikan kepada kaisar.


Pemerintah kekaisaran Jepang juga menghapus budaya feodalisme yang dianut oleh keshogunan menjadi sistem administrasi setiap daerah atau prefektur. Jepang juga mulai merancang konsep Undang-Undang yang mengadopsi konsep Undang-Undang Eropa.


2. Mengubah Jepang Menjadi Negara Industri Maju

Salah satu dampak perkembangan Jepang akibat restorasi Meiji adalah timbulnya rasa nasionalisme yang lebih kuat di hati setiap masyarakat Jepang. Pemerintah Jepang sangat mendorong masyarakatnya terutama generasi muda untuk belajar giat demi mengejar ketertinggalan negaranya dari negara barat.


Pemerintahan Meiji mengirimkan para pemudanya ke luar negeri demi mempelajari teknologi agar Jepang beralih dari negara agraris menjadi negara industri. Pemerintahan Meiji menanamkan rasa cinta negara (nasionalisme) kepada setiap pemudanya agar semangat dalam mengubah negara menjadi lebih maju.


3. Jepang Melancarkan Misi Imperialisme 

Kebijakan restorasi Meiji juga memiliki dampak negatif terutama bagi negeri-negeri di Asia seperti Indonesia. Restorasi yang mengubah wajah Jepang menjadi negara modern telah mendorong Jepang untuk melakukan imperialisme atau penjajahan seperti yang dilakukan negara Eropa.


Keinginan menjajah ini dikarenakan keinginan Jepang untuk menguasai sumber daya alam negara lain yang dibutuhkan bagi kemajuan industri negara terutama industri perang.


__________________________________________________________________


Baca juga: Mengenal Zaman Renaissance - Latar Belakang, Sejarah, Ciri, Hingga Dampaknya


Restorasi Meiji adalah titik balik penting yang menandai perubahan masyarakat Jepang tradisional menjadi lebih modern. Restorasi ini dipelopori oleh Kaisar Mutsuhito atau Meiji sejak tahun 1866 sampai tahun 1869 yang mengubah sistem pemerintahan Jepang dari Keshogunan menjadi kaisar.


Sobat Pijar bisa banget, lho, menyimak informasi lengkap seputar sejarah dunia ini lewat Aplikasi Pijar Belajar! Penjelasan lengkap dari berbagai materi pelajaran tersedia untuk Sobat Pijar dalam bentuk rangkuman materi, nih. Tentunya rangkuman tersebut bisa kamu akses kapan aja dan dimana aja, ya.


Selain tiu, pastikan kamu juga mengerjakan latihan soal Pijar Belajar, ya, supaya wawasan kamu semakin terasah.


Download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar sekarang!


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved