pijarbelajar

Sejarah

Politik Apartheid - Sejarah, Latar Belakang dan Dampaknya

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Politik Apartheid - Sejarah, Latar Belakang dan Dampaknya image

Sebuah sistem rasial yang sangat terkenal sepanjang sejarah adalah politik apartheid. Sobat Pijar pasti sudah pernah mendengar mengenai sistem politik ini, bukan? Politik apartheid merupakan kebijakan yang diterapkan di Afrika Selatan bertahun-tahun yang lalu. 


Politik apartheid diberlakukan selama hampir lima dekade dan telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan negara Afrika Selatan secara keseluruhan. Seperti apa sejarahnya? Baca artikel ini sampai selesai ya, Sobat Pijar!


Baca juga: Zaman Prasejarah | Pengertian, Pembagian Zaman, dan Corak Peninggalan


Apa yang Dimaksud dengan Politik Apartheid?

Politik Apartheid adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Afrika Selatan dari tahun 1948 hingga 1991 yang bertujuan untuk memisahkan ras kulit putih dan kulit hitam secara hukum dan sosial, serta memberikan hak istimewa kepada orang kulit putih.


Kebijakan politik apartheid mencakup berbagai undang-undang diskriminatif yang membatasi hak-hak sipil dan politik orang kulit hitam. Misalnya, undang-undang pemisahan tempat tinggal, undang-undang pernikahan antar-ras, dan undang-undang pencabutan kewarganegaraan.


Latar Belakang Politik Apartheid

Apartheid adalah istilah dalam bahasa Afrikaans yang berarti "pemisahan" atau "terpisah". Sistem ini didasarkan pada ideologi rasisme dan diskriminasi yang memisahkan orang kulit putih dari orang kulit hitam dan orang kulit campuran di semua aspek kehidupan, termasuk di bidang sosial, ekonomi, dan politik.


Sejarah politik apartheid dimulai tahun 1948 pada saat Partai Nasionalis, partai yang dipimpin oleh orang kulit putih, memenangkan pemilihan umum di Afrika Selatan dan mulai menerapkan kebijakan apartheid. Sistem politik apartheid digagas oleh Hendrik Frensch Verwoerd dari Partai Nasional. Verwoerd adalah seorang politisi Afrika Selatan yang menjabat sebagai Perdana Menteri Afrika Selatan dari 1958 hingga 1966. Ia dikenal sebagai arsitek utama kebijakan apartheid yang dilakukan oleh pemerintahnya.


Politik apartheid adalah politik pemisahan penduduk berdasarkan ras kulit putih dan kulit hitam. Politik apartheid di afrika selatan dilaksanakan secara ketat setelah Partai Nasional memenangi pemilihan umum di tahun 1948. 


Beberapa undang-undang diskriminatif yang dikeluarkan antara lain Undang-Undang Pemisahan Kelompok Rasial pada tahun 1950, yang memaksa orang kulit hitam dan kulit campuran untuk hidup terpisah dari orang kulit putih.


Ada pula Undang-Undang Keamanan Internal pada tahun 1950, yang memberikan kekuasaan besar kepada pemerintah dalam menekan perlawanan politik terhadap apartheid.


Selama beberapa dekade, pemerintah Afrika Selatan menerapkan kebijakan diskriminatif yang keras terhadap orang kulit hitam dan kulit campuran, termasuk pembatasan akses ke pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, dan fasilitas umum lainnya.


Orang kulit hitam dan kulit campuran juga dilarang memiliki hak suara dan terbatas dalam kebebasan berbicara, berkumpul, dan berekspresi.


Dampak Politik Apartheid

Sobat Pijar, penerapan politik apartheid ini membawa dampak yang besar bagi Afrika Selatan. Pencetus politik apartheid adalah National Party atau Partai Nasional yang mulai melakukan revisi undang-undang setelah partainya memenangkan pemilihan umum di tahun 1948.


Nah, di bawah ini merupakan dampak yang ditimbulkan dari penerapan kebijakan apartheid:


Pembagian Sosial dan Rasial

Kebijakan apartheid memperburuk pembagian sosial dan rasial di Afrika Selatan. Orang-orang kulit putih dan non-kulit putih terbagi menjadi dua kelas sosial yang terpisah dan tidak setara. Hal ini mengakibatkan terjadinya ketidakadilan, ketegangan sosial, dan kekerasan.


Diskriminasi Sistematis

Sistem politik ini juga memberikan kekuasaan dan hak-hak khusus kepada orang kulit putih, sedangkan orang kulit hitam tidak memiliki hak yang sama. Diskriminasi ini terjadi di semua aspek kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, perumahan, kesehatan, dan lain-lain.


Penganiayaan dan Pelanggaran HAM

Kebijakan apartheid seringkali memaksa orang kulit hitam untuk hidup di daerah-daerah terpencil dan membatasi kebebasan mereka untuk bergerak dan mengambil bagian dalam kegiatan sosial dan politik.


Orang kulit hitam juga seringkali menjadi korban tindakan kekerasan, penganiayaan, dan pelanggaran hak asasi manusia.


Isolasi Internasional

Politik apartheid membuat Afrika Selatan terisolasi secara internasional. Banyak negara di seluruh dunia mengutuk dan memboikot produk dari Afrika Selatan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan diskriminatif tersebut. Hal ini memperparah kondisi ekonomi dan politik negara tersebut.


Perubahan Sosial dan Politik

Meskipun kebijakan apartheid telah dihapuskan pada 21 Februari 1991, dampak kebijakan tersebut masih dirasakan hingga saat ini. Afrika Selatan masih berjuang untuk menciptakan masyarakat yang adil, berkeadilan, dan merata. 


Namun, pemerintah dan masyarakat Afrika Selatan telah melakukan banyak reformasi sosial dan politik untuk mengubah sistem dan melawan ketidakadilan.


Perjuangan Melawan Apartheid dan Tokoh Dibaliknya

Perjuangan melawan apartheid berlangsung selama beberapa dekade, dan melibatkan banyak tokoh politik apartheid dan gerakan yang berbeda. Dengan perjuangan yang gigih, gerakan anti-apartheid berhasil memenangkan kesetaraan rasial dan membawa demokrasi ke Afrika Selatan.


Di bawah ini adalah beberapa tokoh-tokoh yang terlibat dalam perlawanan terhadap politik apartheid:


Nelson Mandela

Beliau merupakan salah satu tokoh terkemuka dalam perjuangan melawan apartheid. Beliau mendirikan Liga Pemuda Afrika dan African National Congress (ANC), yang menjadi organisasi terbesar dalam perjuangan anti-apartheid. 


Mandela dipenjara selama 27 tahun karena kegiatan militannya dan baru dibebaskan pada tahun 1990. Setelah dibebaskan, Mandela menjadi presiden pertama Afrika Selatan yang terpilih secara demokratis.


Desmond Tutu

Tokoh berikutnya adalah Desmond Tutu, seorang uskup Anglikan dan juga seorang aktivis anti-apartheid.


Tutu memainkan peran penting dalam memobilisasi opini publik internasional untuk menentang apartheid dan mendorong negara-negara Barat untuk menerapkan sanksi ekonomi terhadap Afrika Selatan.


Steve Biko

Beliau adalah seorang aktivis kulit hitam yang mendirikan gerakan Black Consciousness Movement. Gerakan ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran identitas kulit hitam dan mengembangkan kebanggaan akan budaya kulit hitam.


Biko ditahan dan disiksa oleh pihak berwenang, dan akhirnya meninggal karena cedera kepala yang dideritanya saat masih dalam tahanan.


Oliver Tambo

Oliver Tambo merupakan salah satu pemimpin ANC yang membantu memimpin gerakan perlawanan terhadap apartheid selama Mandela dipenjara. 


Tambo memainkan peran penting dalam membangun dukungan internasional untuk gerakan anti-apartheid dan mengorganisir pelatihan militer untuk anggota ANC.


Winnie Mandela

Winnie adalah istri Nelson Mandela dan juga seorang aktivis anti-apartheid yang kuat. Winnie dipenjara dan disiksa oleh pihak berwenang, dan mendapatkan perhatian internasional karena keberaniannya dalam menghadapi kekuasaan apartheid.


Berakhirnya Politik Apartheid

Sistem politik apartheid di Afrika Selatan berakhir pada awal 1990-an setelah tekanan internasional yang meningkat dan perlawanan yang kuat dari dalam negeri. Politik apartheid di afrika selatan dikecam oleh dunia internasional karena bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dasar dan melanggar hak asasi manusia.


Di tahun 1980-an, tekanan internasional terhadap pemerintahan apartheid meningkat. Beberapa negara mulai memberlakukan sanksi ekonomi dan politik terhadap Afrika Selatan, dan gerakan anti-apartheid semakin berkembang di dalam negeri.


Beberapa tokoh terkenal, seperti Nelson Mandela, mulai memimpin perjuangan untuk mengakhiri apartheid dan memperjuangkan hak-hak yang sama bagi semua warga negara.


Pada tahun 1990, Presiden Frederik Willem de Klerk mengumumkan penghapusan undang-undang apartheid dan pelepasan Nelson Mandela dari penjara setelah 27 tahun dipenjara.


Pemilihan umum pertama multirasial diadakan pada tahun 1994, di mana Mandela terpilih sebagai presiden pertama yang dipilih secara demokratis di Afrika Selatan.


Ini menandai akhir dari era apartheid dan dimulainya era baru di mana semua warga negara diakui sebagai sama di mata hukum dan memiliki hak yang sama di bawah konstitusi negara.\


____________________________________________________________________


Baca juga: Sejarah Perang Dunia 2, Kronologis, Sebab, hingga Dampaknya


Meskipun politik apartheid sudah tidak diberlakukan lagi, sejarahnya masih sering dibicarakan dan dijadikan pelajaran oleh seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia. Coba pelajari lebih banyak tentang politik apartheid bareng Pijar Belajar, yuk!


Aplikasi Pijar Belajar menyediakan berbagai konten pembelajaran, mulai dari latihan soal hingga rangkuman dan video materi, yang bisa kamu akses kapan aja dan dimana aja. Bahkan, materinya pun lengkap banget, lho, mulai dari mata pelajaran SD, SMP, hingga SMA ada semua!


Tunggu apa lagi? download Aplikasi Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai keseruan belajarnya sekarang!


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved