pijarbelajar

Geografi

Materi Ketahanan Pangan | Geografi Kelas XI

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Materi Ketahanan Pangan | Geografi Kelas XI image

Indonesia dikenal memiliki sumber daya alam yang melimpah. Namun, Indonesia juga perlu menjaga ketahanan pangan dengan mengelolanya dengan baik. Sebab, ketahanan ini termasuk permasalahan tingkat dunia yang kompleks. 


Sobat Pijar harus tahu kalau ketahan ini berpengaruh terhadap kestabilan sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan. Kini, pangan menjadi isu yang krusial sehingga sudah sepantasnya Sobat Pijar mengetahui pengertian dan penjelasan lengkapnya seperti berikut ini. 


Baca juga: Ruang Lingkup Geografi, Prinsip, dan Pendekatan


Pengertian Ketahanan Pangan 

Ketahanan pangan nasional sudah dijelaskan dalam UU No. 18 Tahun 2012. Menurut undang-undang tersebut, pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan di suatu negara. Hal ini bisa dilihat dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah, mutu, keamanan, gizi, hingga keterjangkauannya. 


Dengan adanya ketahanan pangan, kehidupan masyarakat yang sehat, aktif, dan produktif jadi lebih terjamin. 


Jadi, dapat dikatakan bahwa ketahanan pangan merupakan akses terhadap pangan (pasokan pangan) yang menjadikannya lebih sehat dan bergizi secara optimal. Namun, dalam menjalankannya tentu seringkali menghadapi suatu tantangan seperti di Indonesia sendiri. 


4 Pilar Ketahanan Pangan 

Setelah Sobat Pijar memahami pengertian, kita harus sama-sama punya kewajiban untuk membangun ketahanan lebih baik lagi. Untuk mewujudkannya, pemerintah membuat 4 pilar untuk mencapai ketahanan pangan, diantaranya sebagai berikut: 

  • Ketersediaan pangan (produksi dan import) 
  • Cadangan pangan 
  • Penganekaragaman konsumsi dan keamanan terhadap pangan 
  • Pencegahan dan penanggulangan rawan pangan. 


Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan

Beberapa faktor yang mengancam ketahanan pangan di Indonesia yaitu dapat dilihat dari berbagai perspektif seperti berikut ini. 

  • Kondisi politik, keamanan, dan ekonomi yang rendah. Semakin aman kondisi politiknya, maka semakin stabil pula ketahanan untuk pangan. 
  • Sarana dan prasarana. Hal ini digunakan untuk alat distribusi pangan baik lewat jalur darat, udara, dan laut. Namun, masih ada sarana dan prasarana di Indonesia yang masih belum memadai untuk distribusi pangan ke daerah terpencil. 
  • Penguasaan teknologi. Penguasaan dalam bidang teknologi masih perlu dikembangkan agar berjalan lebih efektif. 
  • Lahan yang sempit akibat pembangunan pemukiman sehingga ketersediaan lahan untuk produksi pangan menjadi lebih sedikit. 
  • Indonesia yang memiliki iklim tropis terkadang dilanda cuaca panas yang ekstrim sehingga menimbulkan kekeringan. 


Sempat disinggung sebelumnya, bahwa faktor yang mengancam ketahanan untuk pangan di Indonesia disebabkan karena kondisi politik, sarana dan prasarana, penguasaan teknologi, alih fungsi lahan, serta cuaca dan iklim. 


Itulah yang juga menjadi faktor yang mempengaruhi ketahanan secara garis besar. Jika semua faktor tersebut berkembang dengan baik, maka ketahanan pangan juga ikut meningkat. 


Kondisi Ketahanan Pangan Indonesia Saat Ini 

Untuk memahami lebih lanjut, Sobat Pijar juga perlu mengerti bagaimana kondisi pangan yang terjadi di negara kita sendiri. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat ketersediaan pangan. Ada banyak sumber daya alam yang digunakan untuk pangan. 


Contohnya seperti dari pertanian, perkebunan, perikanan, bahan industri, dan energi terbarukan untuk mendukung ketahanan tersebut.


1. Peta Persebaran Pertanian di Indonesia 

Indonesia memiliki iklim tropis. Disertai juga dengan curah hujan yang tinggi. Musimnya yang dipengaruhi oleh angin muson juga membuat wilayah di Indonesia memiliki dua musim yaitu musim panas dan hujan. 


Hal ini membuat banyak tanaman yang bisa tumbuh di Indonesia. Persebaran hasil pertanian di Indonesia ada di berbagai daerah, diantaranya sebagai berikut: 

  • Padi: tanaman ini bisa kamu temukan di berbagai pelosok nusantara karena biasa tumbuh dengan baik di wilayah tropis. Beberapa diantaranya seperti Madura, Jawa, Sumatra, Kalimantan, Maluku, Irian. 
  • Jagung: termasuk sumber makanan pokok penduduk Madura dan Nusa Tenggara Timur. Hal ini karena jagung biasa tumbuh di daerah tersebut. 
  • Kacang tanah: daerah penghasil kacang tanah di Indonesia seperti di pulau Jawa dan Sulawesi. Produksinya sangat melimpah. 
  • Sayuran: termasuk makanan yang berfungsi penting untuk gizi masyarakat. Sayuran biasa tumbuh di dataran tinggi Indonesia. Contohnya Malang dan Medan. 
  • Ubi rambat dan kedelai: tanaman pangan yang ada di ladang. Umumnya, tanaman tersebut bisa ditemukan di pulau Jawa, Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan Irian Jaya (Papua). 


2. Peta Persebaran Perkebunan 

Tidak hanya pertanian saja yang mudah Sobat Pijar temukan di Indonesia, ada juga perkebunan di Indonesia yang termasuk dalam pangan yang dibutuhkan. Beberapa perkebunan yang ada di Indonesia, seperti berikut. 

  • Tebu: perkebunan tebu ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Lampung, Sulawesi Utara.
  • Kina: pohon yang berasal dari Peru kemudian tumbuh di wilayah Priangan (lereng gunung Bukit Tunggul dan gunung Malabar). 
  • Karet: pohon ini tumbuh di daerah Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan. 
  • Kelapa: pohon ini sangat banyak di Indonesia terutama menjadi ikon pantai. Contoh wilayahnya adalah Sulawesi Utara, kepulauan Sangir Talaud. 
  • Kelapa sawit: perkebunan ini termasuk perkebunan yang banyak ditemukan di Indonesia. Produksinya terus mengalami peningkatan sehingga termasuk bahan ekspor andalan Indonesia. Wilayahnya bisa ditemukan di Aceh, Riau, Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera, Kalimantan Timur dan Barat. 
  • Tembakau: daerah penghasil tembakau umumnya ada di Jawa Timur, Yogyakarta, Sulawesi, Lombok, dan Bali. 
  • Kopi: perkebunan kopi di Indonesia banyak ditemukan di Jawa Timur, Bengkulu, Sumatra Barat, dan Lampung. 
  • Teh: perkebunan teh biasa tumbuh di ketinggian 300-1200 m dari permukaan laut. Oleh sebab itu, biasanya ada di Sukabumi dan Garut. 


3. Persebaran Perikanan di Indonesia 

Lokasi sebaran perikanan di Indonesia sangat luas karena Indonesia sendiri disebut sebagai negara maritim. Beberapa wilayah perikanan laut yang potensial yaitu sebagai berikut. 

  • Sekitar Selat Malaka yang memiliki banyak ikan terubuk. 
  • Sekitar pantai utara Jawa dan Segara Anakan. Sobat Pijar bisa menemukan berbagai jenis ikan, rumput laut, dan agar-agar. 
  • Di wilayah Air Tembaga, Bitung, Sulawesi Utara yang menghasilkan banyak ikan tuna dan cakalang. 
  • Perairan Maluku yang merupakan zona upwelling current sehingga termasuk kawasan yang kaya akan ikan. 
  • Di daerah Dobo, Kepulauan Aru memiliki berbagai sumber daya laut mulai dari mutiara, udang laut, bunga karang dan rumput laut. 


Bahan Industri 

Bahan industri memiliki hubungan yang erat dengan ketahanan pangan. Hubungannya saling mempengaruhi satu sama lain karena ketahanan untuk pangan ini bisa tercapai apabila ada ketersediaan bahan yang diolah untuk menjadi bahan pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat. 


Jenis-Jenis Industri Pangan 

Ada banyak jenis industri makanan yang membantu dalam mewujudkan ketahanan. Contohnya seperti pertanian, industri produk pangan, pengolahan makanan, pelestarian, pengemasan, distribusi, ritel, sampai dengan katering yang semuanya merupakan bagian dari industri makanan tersebut. 


Jenis bahan industri juga bisa dibedakan menjadi bahan mentah (bahan yang diambil langsung di alam), bahan baku (bahan mentah yang sudah diolah sedikit), bahan setengah jadi (yang sudah banyak diolah dan mendekati barang jadi). 


Energi Terbarukan 

Seperti yang Sobat Pijar pahami bahwa Indonesia masih banyak menggunakan energi fosil untuk menggerakkan mesin baik itu industri maupun pribadi. Sumber energi yang tidak dapat diperbarui adalah minyak bumi dan batu bara yang saat ini masih banyak dipakai.


Namun, minyak bumi tergolong sumber energi tidak terbarukan sebab energi ini lama-kelamaan akan habis karena hanya bisa dibentuk dalam jangka waktu yang sangat lama mulai dari puluhan sampai ratusan juta tahun kemudian. Lama sekali bukan? 


Untuk itu, cara menghemat energi yang tidak bisa diperbarui adalah dengan menggunakan energi terbarukan. Apa sih bedanya? Energi terbarukan adalah jenis energi yang saat ini belum digunakan secara kebanyakan manusia dan masih dalam tahap perkembangan. 


Ada banyak sumber energi terbarukan yang ada saat ini, diantaranya adalah tenaga surya, panas bumi, biomassa, tenaga air, tenaga angin, panas laut, ombak, dan energi pasang surut. 


Contoh energi terbarukan tersebut tersedia di beberapa area Indonesia sehingga sangat potensial dan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi energi terbarukan di kemudian hari. 


___________________________________________________________________


Baca juga: Mitigasi Bencana Alam Berdasarkan Jenis Bencana Alamnya


Nah, dari penjelasan tentang materi ketahanan pangan, bahan industri, dan energi terbarukan Sobat Pijar sudah paham kan bahwa Indonesia memiliki potensi kekayaan alam yang beragam. Jadi, sudah seharusnya kita memanfaatkan dan mengelola kekayaan tersebut dengan baik sehingga bisa memajukan bangsa kita!


Pelajari lebih banyak seputar ketahanan pangan bersama Pijar Belajar, yuk! Bersama Pijar Belajar, aktivitas belajarmu pasti lebih menyenangkan, deh. Aplikasi bimbel online Pijar Belajar menyediakan berbagai latihan soal dan pembahasannya yang bisa membantumu mengasah pemahaman materi.


Download Pijar Belajar sekarang!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved