pijarbelajar

Sejarah

Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis | Sejarah Kelas XII

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis | Sejarah Kelas XII image

Pasca kemerdekaan, Indonesia beberapa kali harus menghadapi ancaman disintegrasi dan juga pemberontakan. Ada berbagai latar belakang penyebab pemberontakan, salah satunya latar belakang pemberontakan Andi Azis yang dipicu oleh kepentingan.


Pemberontakan Andi Azis merupakan pemberontakan yang dipelopori oleh KNIL (Tentara Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Andi Azis dengan pasukan APRIS. Seperti apa pemberontakan yang terjadi dan apa penyebabnya? Coba simak penjelasannya berikut ini, ya. 


Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan G30S PKI dan Kronologinya


Apa Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis?

Hampir serupa dengan pemberontakan APRA yang terjadi di Bandung, latar belakang terjadinya pemberontakan Andi Azis adalah karena kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah pusat Indonesia untuk mendatangkan tentara Indonesia ke wilayah Makassar. 


Sebelumnya, Kapten Andi Azis menuntut kepada pemerintah agar hanya dia dan pasukannya yang berasal dari kalangan KNIL (Tentara Kerajaan Hindia Belanda) yang bertugas menjaga keamanan di Makassar.


Pada tahun 1950an, Makassar memang sedang dalam situasi yang tidak kondusif akibat seringnya bentrokan yang terjadi antara kelompok pro negara federal dengan kelompok pro persatuan.


Untuk mengamankan kondisi Makassar dari kekacauan, Kapten Andi Azis dan pasukan yang merupakan tentara KNIL meminta agar pasukan mereka saja yang dijadikan sebagai pasukan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) di wilayah Negara Indonesia Timur (NIT).


Namun, pemerintah Indonesia tetap mendatangkan pasukan Tentara Indonesia ke wilayah Sulawesi Selatan untuk memelihara keamanan. 


Kedatangan Tentara Indonesia dari kalangan APRIS menyebabkan tentara KNIL yang merupakan kalangan pasukan Andi Azis khawatir bahwa mereka akan didiskriminasi oleh pihak APRIS. Inilah yang menjadi latar belakang pemberontakan Andi Azis di wilayah Makassar.


Hal tersebut pun mendorong pasukan Andi Azis yang berasal dari kalangan KNIL untuk memberontak dan menduduki beberapa pos-pos penting yang ada di wilayah Indonesia Timur. Mereka menduduki kantor telekomunikasi, pos militer, lapangan terbang dan menahan tokoh penting.


Apa Tujuan Pemberontakan Andi Azis?

Tujuan pemberontakan Andi Azis tentu tidak bisa dilepaskan dari latar belakang pemberontakan Andi Azis dan pasukannya yang tidak terlepas dari konflik kepentingan dan berebut pengaruh dengan pasukan APRIS di wilayah Negara Indonesia Timur (NIT).


Andi Azis dan pasukan KNIL yang ada di wilayah Negara Indonesia Timur (NIT) tidak setuju dengan rencana pemerintah Indonesia mengirim Tentara Indonesia untuk mengamankan wilayah Makassar di NIT. 


Latar belakang pemberontakan Andi Azis lainnya karena didorong oleh keinginan Andi Azis untuk mempertahankan Negara Indonesia Timur (NIT). 


Dia dan pasukannya yang merupakan pasukan tentara Belanda KNIL tidak setuju dengan rencana pemerintah Indonesia untuk menyatukan Negara Indonesia Timur (NIT) ke dalam Republik Indonesia.


Dengan melancarkan pemberontakan, Andi Azis ingin mendapatkan posisi atau jabatan militer puncak di pemerintahan negara federal bersama dengan Sukowati sebagai presiden dan Soumokil sebagai tokoh politik di kawasan NIT.


Bagaimana Pemberontakan Andi Azis Terjadi?

Pemberontakan Andi Azis di Makassar pada tahun 1950 disebabkan oleh faktor ketidakpuasan dan ketidaksetujuan dengan keputusan pemerintah mengenai Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) yang diisi oleh Tentara Indonesia. 


Apalagi, setelah pemerintah Indonesia tidak mengindahkan tuntutan Kapten Andi Azis agar hanya dia dan pasukannya dari kalangan KNIL yang menjadi pasukan APRIS di wilayah Negara Indonesia Timur (NIT).


Itulah yang menjadi latar belakang pemberontakan Andi Azis hingga mereka pun segera bereaksi menduduki beberapa lokasi penting di Indonesia Timur. Pemberontakan segera dilancarkan oleh Andi Azis dan pasukannya di tanggal 5 April 1950 pada pukul 5 pagi. 


Pasukan Andi Azis yang disebut sebagai Pasukan Bebas ini menyerbu markas APRIS yang dihuni oleh Tentara Indonesia di Makassar. Serangan tiba-tiba pasukan Andi Azis cukup mengejutkan pasukan Tentara Indonesia hingga dalam waktu cepat Pasukan Bebas berhasil menguasai markas APRIS di Makassar. 


Pasukan Bebas juga dalam tempo singkat berhasil menguasai seluruh kota Makassar. Melihat kondisi Makassar dan Indonesia Timur yang terancam, pemerintah RIS dengan segera memberikan ultimatum kepada Kapten Andi Azis untuk menyelesaikan pemberontakan ini.


Namun Kapten Andi Azis tetap ngeyel dan tidak memenuhi perintah pemerintah RIS untuk pergi ke Jakarta. Sehingga pemerintah RIS mengambil langkah tegas demi menghentikan upaya pemberontakan.


Bagaimana Akhir Pemberontakan Andi Azis?

Pemberontakan yang dilakukan oleh pasukan Andi Azis tidak berlangsung terlalu lama. Sejak melakukan penyerangan ke markas APRIS di Makassar tanggal 5 April 1950, pemerintah RIS dengan cepat mengirimkan pasukan tentara APRIS untuk segera menumpas pemberontakan ini. 


Di tanggal 7 April sebanyak 12.000 tentara diterjunkan ke Makassar yang kacau balau. Pemerintah RIS juga dengan cepat mengirimkan ultimatum kepada Andi Azis agar menyerah di tanggal 8 April 1950. Karena kondisi yang sudah terdesak, Andi Azis pun menyerahkan diri ke Jakarta di tanggal 15 April 1950.


Andi Azis pun mengakui bahwa pemberontakan Andi Azis yang muncul di Sulawesi Selatan disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah RIS mengenai tentara APRIS. 


Pemerintah RIS akhirnya menjatuhkan hukuman penjara selama 14 tahun kepada Andi Azis atas tindakan pemberontakan terhadap negara.


Siapa Tokoh Pemberontakan Andi Azis?

Seperti yang kita ketahui bahwa latar belakang pemberontakan Andi Azis di Sulawesi Selatan adalah penolakannya terhadap rencana pemerintah RIS untuk menyatukan Negara Indonesia Timur (NIT) yang di dalamnya termasuk Sulawesi ke dalam Negara Republik Indonesia. 


Andi Azis juga meminta kepada pemerintah untuk menjadikan pasukan KNIL, tempat dimana dia dulu memimpin, sebagai pasukan APRIS untuk wilayah Makassar. Namun karena permintaan itu ditolak pemerintah, maka Andi Azis dan pasukan KNIL pun melakukan pemberontakan.


Pasukan Bebas di Makassar yang melakukan pemberontakan dengan tokoh utamanya yaitu Kapten Andi Azis. Kapten Andi Azis sendiri dulunya adalah mantan perwira KNIL, tentara Belanda di Indonesia. Namun dia baru saja diterima menjadi anggota APRIS.


Bagaimana Dampak Pemberontakan Andi Azis?

Pemberontakan Andi Azis yang dan pasukan KNIL di Indonesia Timur yang dilakukan sejak tanggal 5 April 1950 menyebabkan kerugian berupa hilangnya nyawa dan korban luka berjatuhan baik dari tentara APRIS maupun pasukan Andi Azis. 


Pemberontakan pasukan KNIL pimpinan Andi Azis menyebabkan beberapa tentara Indonesia dari APRIS terluka parah dan kehilangan nyawa. Sementara sebagian perwira lainnya ditangkap sebagai tawanan, salah satunya adalah Letnan Kolonel A.J. Mokoginta.


Selain jatuhnya korban jiwa, pemberontakan Andi Azis juga menyebabkan ketidakstabilan kondisi politik di Negara Indonesia Timur (NIT). Perdana Menteri NIT Ir. P. D. Diapari mengundurkan diri di tanggal 5 April 1950 ketika terjadi pemberontakan karena tidak setuju dengan tindakan Andi Azis.


Bagaimana Upaya Pemerintah Dalam Menghadapi Pemberontakan Andi Azis?

Upaya pemerintah dalam menghadapi pemberontakan Andi Azis yaitu dengan memberikan ultimatum kepada pihak Andi Azis untuk melapor ke pemerintah di Jakarta. Andi Azis diminta untuk segera bertanggungjawab atas seluruh perbuatannya yang menimbulkan kerugian baik di pihak militer dan sipil. 


Pemerintah RIS memerintahkan Andi Azis untuk membebaskan seluruh tawanan perang, mengembalikan senjata yang dirampas dan menghentikan aktivitas pasukannya. Namun ultimatum yang diberikan pemerintah RIS tidak diindahkan oleh Andi Azis dan dia juga tidak mau pergi ke Jakarta. 


Presiden Soekarno kemudian mengumumkan bahwa Andi Azis adalah pemberontak negara dan pasukannya harus segera ditumpas. Presiden Soekarno kemudian mengirimkan pasukan ekspedisi khusus untuk menumpas pasukan pemberontakan Andi Azis.


Pasukan ekspedisi yang menumpas pemberontakan Andi Azis dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang. Jumlah tentara yang dikirim sebanyak 12.000 tentara di tanggal 7 April 1950. Pemerintah RIS pun mengirimkan ultimatum kepada pimpinan pemberontakan, Andi Azis untuk melapor ke Jakarta.


Presiden Negara Indonesia Timur (NIT), Sukawati menyarankan kepada Andi Azis agar segera memenuhi perintah Pemerintah RIS untuk menyerahkan diri ke Jakarta. 


Karena sudah semakin terpojok, Andi Azis pun memilih menyerahkan diri ke Jakarta. Hanya saja, Andi Azis terlambat melapor sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan pemerintah yaitu 4 x 24 jam. Sementara itu, pasukannya di Sulawesi sudah melakukan pemberontakan. 


Setibanya ia di Jakarta dari Makassar, Andi Azis pun langsung ditangkap. Maka berakhirlah pemberontakan oleh pasukan Andi Azis di Makassar.


_____________________________________________________________


Baca juga: Tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Sejarah konflik dan pemberontakan di Indonesia memang tidak pernah berhenti sejak era kemerdekaan. Namun, pergolakan tersebut paling banyak ditemui pada tahun 1948 hingga 1965 dengan berbagai latar belakang.


Pelajari berbagai macam pemberontakan dan konflik pasca kemerdekaan di Indonesia bareng Pijar Belajar, yuk! Pijar Belajar telah merangkum berbagai macam materi belajar terkait sejarah Indonesia dan mata pelajaran lainnya, lho. Semua itu bisa kamu dapatkan dalam bentuk rangkuman materi dan juga latihan soal.


Ayo download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar sekarang!



Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved