pijarbelajar

Sejarah

Konflik Kepentingan: Pengertian dan Contohnya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

0

Konflik Kepentingan: Pengertian dan Contohnya image

Pernahkah kamu mendengar istilah konflik kepentingan atau conflict of interest? Istilah tersebut sebenarnya bisa digambarkan sebagai sebuah situasi ketika penyelenggara negara yang memiliki kewenangan punya kepentingan pribadi sehingga berpengaruh pada pengambilan keputusan.


Terkait dengan penyelenggara negara, conflict of interest yang muncul bisa menimbulkan beberapa situasi yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan wewenang. Contoh sederhananya adalah ketika ada pejabat yang menerima hadiah atas pengambilan keputusan yang telah dilakukan.


Selain itu tentu masih banyak contoh lainnya yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya konflik atau perbedaan kepentingan tersebut juga bisa memicu terjadinya konflik sosial sehingga perlu diantisipasi dengan baik. Untuk mendapatkan penjelasan secara lengkap, kamu bisa simak ulasan berikut.


Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan G30S PKI dan Kronologinya


Apa itu Konflik Kepentingan?

Secara umum, yang dimaksud dengan conflict of interest adalah suatu situasi atau keadaan ketika seseorang yang memiliki wewenang tertentu dihadapkan pada kepentingan profesional dan kepentingan pribadi sehingga mempengaruhi kualitas dan kinerja dari orang yang bersangkutan.


Kondisi tersebut bisa mengurangi kepercayaan terhadap suatu profesi atau seseorang yang memiliki kewenangan maupun jabatan tertentu. Pencampuran antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik menjadi akar dari munculnya konflik tersebut.


Salah satu dampak besar yang terjadi akibat adanya konflik atau perbedaan kepentingan adalah penyalahgunaan wewenang atau jabatan sehingga mengabaikan tugas utamanya dalam melayani kebutuhan masyarakat.


Meskipun sebenarnya pengendalian konflik tersebut sudah diatur dengan aturan hukum maupun etika, namun konflik dan perbedaan kepentingan masih sering terjadi. Baik di dalam lembaga pemerintahan, di lembaga yudikatif, legislatif, kegiatan bisnis serta institusi profesi.


Tujuan utama dari kepentingan tersebut adalah mencari keuntungan pribadi dengan cara memanfaatkan kewenangan dan jabatannya sehingga lebih berpihak pada diri pribadi maupun kelompok yang berkepentingan. Adanya konflik ini juga menjadi faktor penyebab terjadinya tindak pidana korupsi.


Mengapa Adanya Perbedaan Kepentingan dapat Mendorong Terjadinya Konflik Sosial?

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya konflik sosial adalah karena adanya konflik kepentingan atau perbedaan kepentingan. Kondisi tersebut muncul akibat perbedaan dan pertentangan kepentingan antara satu pihak dengan pihak yang lain.


Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok masyarakat bisa menimbulkan benturan kepentingan sehingga memicu terjadinya konflik. Konflik sosial sendiri bisa diartikan sebagai perseteruan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang menimbulkan situasi tidak aman dan mengganggu stabilitas nasional.


Seperti yang diketahui, setiap individu atau kelompok memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sehingga bisa menyebabkan munculnya perbedaan kepentingan di dalamnya. Kepentingan di sini bisa berupa kepentingan ekonomi, kepentingan politik maupun kepentingan sosial dan budaya.


Dalam hal ini konflik sosial yang diakibatkan perbedaan kepentingan bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut:

  1. Adanya kebijakan yang berpihak pada salah satu kelompok karena memiliki hubungan dekat, menerima gratifikasi atau hadiah.
  2. Adanya pemberian izin yang sifatnya diskriminatif dan hanya menguntungkan salah satu pihak atau kelompok yang berkepentingan saja.
  3. Pengangkatan pegawai bukan berdasarkan kompetensi melainkan karena ada hubungan kekeluargaan, hubungan dekat, balas jasa, rekomendasi maupun pengaruh dari oknum pejabat di pemerintahan.


Contoh Konflik Kepentingan

Pemberontakan apa saja yang berkaitan dengan kepentingan? Tentunya ada banyak contoh konflik yang pernah terjadi di Indonesia. Konflik tersebut muncul akibat adanya vested interest atau kepentingan yang dimiliki sekelompok orang yang berusaha mengontrol situasi sosial untuk keuntungan pribadi.


Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa peristiwa konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan kepentingan (vested interest) di Indonesia:


RMS

Salah satu contoh konflik yang terjadi di Indonesia adalah RMS atau Republik Maluku Selatan. Konflik ini muncul akibat adanya ketidakpuasan dari Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil yang merupakan pendiri RMS. Karena Konferensi Meja Bundar (KMB) menghasilkan keputusan bahwa Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.


Kondisi tersebut menyebabkan munculnya banyak pertempuran di Maluku Selatan. Mulai dari penyerangan yang terjadi di Teluk Poso, penyerangan Nieuw Victoria yang menyebabkan Slamet Riyadi gugur serta jatuhnya Kota Ambon. Konflik tersebut masih berlangsung hingga tahun 1962 di Pulau Seram.


Namun di akhir tahun 1963, pendiri RMS yaitu Soumokil berhasil ditangkap dan diadili di Mahkamah Militer Luar Biasa di Jakarta. Soumokil akhirnya dijatuhi hukuman mati dan konflik yang berkaitan dengan sistem pemerintahan RMS di Indonesia berhasil dihentikan.


Andi Azis

Contoh konflik kepentingan lainnya yang pernah terjadi di Indonesia adalah Andi Azis yang terjadi pada tahun 1950. Konflik muncul karena Andi Azis tidak menginginkan adanya unsur TNI yang masuk ke wilayah Sulawesi Selatan dan ingin tetap mempertahankan Negara Indonesia Timur atau NIT.


Tindakan Andi Azis tidak disetujui oleh perdana menteri P.D Diapari sehingga memberikan mandat kepada Ir. M Putuhena untuk membubarkan NIT.


APRA

Salah satu contoh konflik politik di Indonesia adalah APRA yang merupakan singkatan dari Angkatan Perang Ratu Adil. APRA adalah tentara swasta yang pro Belanda dan dibentuk pada masa Revolusi Nasional Indonesia. APRA sendiri merupakan salah satu konflik atau pemberontakan yang berkaitan dengan kepentingan. 


Nama APRA sendiri berkaitan dengan ramalan Jayabaya tentang kemunculan Ratu Adil yang memiliki darah Turki. Sebagai pendiri APRA, Raymond Westerling yang merupakan komandan pasukan Belanda menganggap dirinya adalah Ratu Adil tersebut.


Westerling berupaya melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Soekarno di Kesatuan Republik Indonesia karena ingin mempertahankan negara-negara federal di Republik Indonesia Serikat. Peristiwa pemberontakan tersebut terjadi pada tanggal 23 Januari 1950.


__________________________________________________


Baca juga: Pemberontakan PRRI Permesta - Latar Belakang, Kronologis, Tujuan, Dampak, dan Upaya Penumpasan


Dapat disimpulkan bahwa konflik kepentingan merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan. Di Indonesia sendiri pernah terjadi berbagai macam konflik yang muncul akibat adanya perbedaan kepentingan, mulai dari Andi Azis, RMS hingga APRA yang terjadi di tahun 1950.


Penjelasan lengkap tentang pemberontakan atau konflik kepentingan pasca kemerdekaan bisa kamu pelajari dengan mudah di Pijar Belajar, lho. Aplikasi Pijar Belajar menyediakan rangkuman dan video materi terlengkap untuk kamu, mulai dari mata pelajaran Sejarah hingga mata pelajaran lainnya.


Kalau sudah memahami rangkuman dan video materi, pastikan kamu mengasah pemahaman juga lewat latihan soal Pijar Belajar.


Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar seru sekarang!



Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved