pijarbelajar

Sejarah

Sejarah Kerajaan Singasari, Masa Kejayaan, Keruntuhan, Hingga Keruntuhan

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Sejarah Kerajaan Singasari, Masa Kejayaan, Keruntuhan, Hingga Keruntuhan image

Kerajaan Singasari dikenal sebagai kerajaan Hindu terbesar yang berpusat di daerah Malang, Jawa Timur. Awal mulanya bernama Kerajaan Tumapel dengan ibukota yang berada di Kutaraja. Sejarah Kerajaan Singasari bisa diketahui dari beberapa kitab dan prasasti peninggalannya.  


Pendiri Kerajaan Singasari yaitu Sri Ranggah Rajasa atau yang dikenal Ken Arok pada tahun 1222 Masehi. Kerajan Hindu ini berhasil memasuki era kejayaannya selama masa pemerintahan Kertanegara. Namun sayangnya, Singasari hanya mampu bertahan sekitar 70 tahun karena mengalami keruntuhan. Yuk, baca artikel ini hingga selesai untuk mendapatkan informasi mengenai Kerajaan Singasari!


Baca juga: Kerajaan Hindu: Awal Mula dan Kerajaan-Kerajaan Hindu di Indonesia


Letak Kerajaan Singasari

Pada riwayatnya, sudah banyak versi populer terkait keberadaan atau letak Kerajaan Singasari di zaman dahulu. Namun banyak yang menyebutkan bahwa Kerajaan Singasari terletak di Kecamatan Singasari, Malang, Jawa Timur. 


Berdirinya Kerajaan Singasari oleh Ken Arok memiliki tujuan untuk menjadi penguasa di tanah Jawa. Wilayah Kerajaan Singasari pada awalnya hanya meliputi Mojokerto, sebelum berdirinya Kerajaan Majapahit. Kekuasaan Singasari di wilayah Mojokerto dibuktikan dengan adanya Prasasti Gondang.


Sumber sejarah Kerajaan Singasari berupa prasasti ini dibangun ketika masa pemerintahan raja terakhir, yaitu Kertanegara. Wilayah kekuasaan Singasari di bawah Kartanegara semakin pesat meliputi Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, Madura, Maluku, Sulawesi, Melayu, hingga Semenanjung Melayu.


Masa Kejayaan Kerajaan Singasari

Puncak Kejayaan Kerajaan Singasari adalah pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, yaitu mulai tahun 1272 sampai 1292 Masehi. Kejayaan Kerajaan Singasari bisa dilihat dari pencapaiannya dalam berbagai hal, yaitu kondisi ekonomi, politik, hingga sosial budaya. 


Pendiri Kerajaan Singasari

Kerajaan Tumapel adalah sebuah kerajaan pada masa Hindu-Budha yang pernah menguasai Pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Sri Ranggah Rajasa atau Ken Arok yang pada kala itu menjabat sebagai raja pertama. Tahun berdiri Kerajaan Singasari yaitu 1222 Masehi dan bertahan sampai tahun 1292 Masehi. 


Sejarah Kerajaan Singasari berawal dari ambisi Ken Arok untuk menikahi istri Tunggul Ametung, yaitu Ken Dedes. Ken Arok menyerang Tunggul Ametung dan berhasil membunuhnya dengan keris sakti dari Mpu Gandring.


Setelah itu, Ken Arok mempersunting Ken Dedes dan dinobatkan sebagai akuwu di Tumapel. Ketidakpuasan atas kekuasaan juga membuatnya bersekutu dengan Brahmana untuk menyerang Kerajaan Daha atau Kediri. 


Kerajaan Daha atau Kediri yang pada saat itu dipimpin oleh Raja Kertajaya ternyata berhasil diruntuhkan. Seluruh wilayah Kediri akhirnya digabung dalam Tumapel, hingga akhirnya menjadi Kerajaan Tumapel atau Singasari.


Kondisi Ekonomi Kerajaan Singasari

Kondisi sosial ekonomi budaya dan politik Kerajaan Singasari di bawah kepemimpinan Kertanegara semakin berkembang. Ekonominya maju karena lokasi kerajaan yang strategis, yakni di lembah Sungai Brantas. Alhasil, kondisi tanahnya dipastikan subur sehingga mayoritas masyarakatnya menjadi petani.


Selain itu, Sungai Brantas juga dijadikan sebagai lalu lintas perdagangan antardaerah hingga seluruh pelosok negeri. Inilah yang akhirnya dimanfaatkan sebagai peluang yang menarik oleh masyarakatnya untuk berdagang.  


Kondisi Politik Kerajaan Singasari

Selain kehidupan ekonomi, kondisi politik pada masa Kerajaan Singasari bisa dibilang juga sangat pesat. Hal ini bisa dilihat melalui politik dalam negeri ataupun luar negeri yang dilaksanakan pada masa tersebut. 


Politik yang dilakukan dalam negeri adalah dengan memperkuat angkatan perang dan mengganti pejabat pembantu. Sementara itu, politik luar negeri dilakukan dengan menerapkan ekspedisi Pamalayu sehingga bisa menguasai Kerajaan Melayu.


Kondisi Sosial Kerajaan Singasari

Kehidupan sosial yang terjadi di Kerajaan Hindu ini ternyata cenderung naik turun sehingga belum stabil. Selama pemerintahan Ken Arok, kondisi sosial kerajaan sangat maju karena daerah sudah bergabung ke wilayah Kerajaan Tumapel.


Namun sosial kerajaan justru merosot saat kepemimpinan diambil alih oleh anaknya, yaitu Panji Anusapati. Hal ini karena sang raja memiliki hobi sabung ayam yang membuatnya sering mengabaikan urusan Kerajaan.


Peninggalan Kerajaan Singasari

Ada banyak sekali bukti peninggalan Kerajaan Singasari yang menjadi saksi sejarah atas kebesarannya. Bukti peninggalan tersebut berupa prasasti-prasasti kuno, arca, hingga candi yang masih bisa ditemukan sampai sekarang.


Candi Singasari

Candi singasari peninggalan Kerajaan Singasari ditemukan pada tahun 1803 oleh Nicolaus Engelhard. Candi yang memiliki bentuk bujur sangkar ini juga menjadi tempat menyimpan sebagian abu Raja Kertanegara. Selain abu, ada pula arca Prajnaparamita yang disebut dengan “Patung Ken Dedes”.


Candi Jawi

Candi Jawi termasuk candi-candi peninggalan Kerajaan Singasari yang diperkirakan dibangun pada abad ke 13. Lokasi ditemukannya candi ini yaitu di daerah Candi Wates, Kec Prigen, Pasuruan, Jawa Timur.


Sejarah Candi Jawi bisa dilihat dalam sebuah Kitab Negarakertagama yang merupakan karangan Mpu Prapanca. Berdirinya candi ini atas perintah Raja Kertanegara yang ingin membangun tempat ibadah untuk umat Siwa-Budha. Selain itu, dalam candi ini ternyata juga bisa ditemukan sebagian abu Kertanegara.


Candi Kidal

Selanjutnya adalah Candi Kidal yang dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada raja kedua, yaitu Panji Anusapati. Sejarah Candi Kidal ditandai dengan tewasnya Raja Anusapati oleh Tohjaya, putra dari selir Ken Arok.


Di dalam Candi Kidal peninggalan Kerajaan Singasari ini, dulunya terdapat sebuah arca Siwa Mahadewa yang sudah dipindah ke Royal Tropical Institute di Amsterdam. Nah, arca Siwa Mahadewa inilah yang merupakan perwujudan dari Raja Panji Anusapati.


Candi Jago 

Sumber sejarah Kerajaan Singasari yang selanjutnya adalah Candi Jago di Kabupaten Malang. Candi jago peninggalan Kerajaan Singasari dibangun oleh Raja Kertanegara di pertengahan abad ke 13. Tujuannya untuk penghormatan kepada ayahnya, yakni Ranggawuni atau Sri Jaya Wisnuwardhana.


Prasasti Gondang

Prasasti ini baru ditemukan pada tahun 2020 lalu di Dusun Rejoso, Kec Gondang, Mojokerto. Pada prasasti ini terlihat jelas adanya tulisan berupa tahun 1275 Masehi atau 1197 Saka. Maka dari itu, banyak yang menganggap bahwa prasasti ini dibuat pada pemerintahan Raja Kertanegara.


Prasasti Singasari

Prasasti Singasari merupakan sebuah prasasti yang diukir dalam sebuah batu dengan aksara Jawa Kuno. Batu prasasti ini ditulis dengan tujuan mengenang candi pemakaman yang dibuat Gajah Mada. Oleh karena itu, prasasti peninggalan Kerajaan Singasari ini dikenal Prasasti Gajah Mada.


Arca Amoghapasa

Terakhir adalah sebuah archa Budha Amoghapasa yang dikelilingi hingga 8 boddhisatwa. Keberadaannya sekarang ini ada di Museum Nasional Jakarta dan disebut sebagai arca terindah. Disamping itu, pembuatan Archa Amoghapasa sebagai tanda persahabatan dengan Kerajaan Melayu Dharmasraya.


Runtuhnya Kerajaan Singasari

Meskipun berhasil mencapai kejayaan, Kertanegara ternyata juga membawa Singasari pada masa kehancuran. Salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan Singasari Hindu adalah konflik eksternal dengan Kaisar Kubilai Khan dari Mongol.


Lewat utusannya, Kubilai Khan meminta Singasari untuk menyerahkan diri atas kekuasaan Mongol di China. Namun, Kartanegara justru menanggapi permintaan ini dengan provokatif, yakni melukai wajah utusan tersebut. Kaisar Mongol murka hingga akhirnya menyerang Kerajaan Singasari pada 1292 M.


Bukan hanya itu, penyebab runtuhnya Kerajaan Singasari lainnya adalah pemberontakan dari Raja Jayakatwang. Pemberontakan yang dilakukan oleh raja dari Kerajaan Kediri bertujuan untuk mengambil alih kekuasaan Kerajaan Singasari.


Raja Jayakatwang pada saat itu dibantu oleh Arya Wiraraja yang merupakan Bupati Sumenep. Arya Wiraraja juga memberitahukan kapan waktu yang tepat untuk perang, yaitu pada bulan Juni 1929. Pemberontakan ini membuat banyak orang di istana gugur, termasuk Raja Kertanegara.


Baca juga: Peninggalan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia


Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok pada 1222 M sempat menguasai sebagian Pulau Jawa. Namun, kerajaan ini mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Sejarah Kerajaan Singasari bisa diketahui dari kitab Negarakertagama, Pararaton dan prasasti-prasasti peninggalannya.


Nah, itulah sejarah Kerajaan Singasari, Sobat Pijar. Semoga menjawab rasa penasaranmu, ya! Gimana, tertarik untuk belajar sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia? Eits, pastikan dulu kamu sudah berlangganan aplikasi Pijar Belajar, ya! Kamu bisa mengakses ratusan bahkan ribuan konten dalam bentuk video materi, rangkuman, higga mini quiz dan latihan soal hanya dengan sekali berlangganan, lho!


Tunggu apa lagi? Yuk unduh Pijar Belajar di sini!




Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved