Kenali Gaya Belajar Anak bersama Queenrides dan Pijar Belajar, Yuk!
Superadmin
||0 Minute Read|Review
5.0
Isi Artikel
Sobat Pijar, pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022, Pijar Belajar bersama dengan Queenrides baru saja mengadakan webinar yang menarik sekali, lho. Kali ini, Pijar Belajar dan Queenrides mengadakan webinar dengan tema “Mengenali Gaya Belajar Anak & Strategi Mendampinginya”.
Materi tersebut disampaikan oleh seorang psikolog anak & remaja yang tentunya sangat kompeten di bidangnya, yaitu Rafika Ariani, M.Psi, Psikolog. Wah, seperti apa ya keseruan acara webinar kemarin? Simak rangkumannya sama-sama, yuk!
Baca juga: Belajar Cara Mengasuh Anak di Era Digital bersama Pijar Belajar dan Queenrides
Proses Kerja Otak dan Hubungannya dengan Gaya Belajar Anak
Tahukah kamu, ternyata setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, lho. Ada yang lebih mudah mengerti materi jika menggunakan tulisan, ada juga yang lebih cepat paham jika guru menggunakan video, dan sebagainya. Oleh karena itu, mengenali gaya belajar anak merupakan salah satu hal yang penting untuk diketahui.
Sebenarnya, di samping gaya belajar, ada banyak sekali hal-hal yang mempengaruhi anak saat belajar. Beberapa di antaranya seperti lingkungan, mood, kepercayaan diri, support orang terdekat, peralatan belajar, motivasi, dan cara mengajar. Namun, saat ini kita akan mencoba fokus pada pengaruh gaya belajar terhadap proses belajar tersebut.
Terkadang, kita menganggap bahwa gaya belajar merupakan suatu hal yang mutlak, padahal tidak demikian, lho. Menurut penelitian, gaya belajar merupakan suatu hal yang bersifat preferensi atau pilihan. Jadi, kita sebagai manusia sebenarnya bisa belajar dengan berbagai gaya belajar, hanya saja kita memiliki preferensi gaya belajar tertentu yang menurut kita paling efektif.
Nah, pemilihan gaya belajar ini berkaitan dengan working memory dalam otak kita. Proses belajar sebenarnya tidak hanya melibatkan indera penglihatan kita saja, melainkan juga seluruh indera yang kita miliki. Hal inilah yang akhirnya membentuk adanya gaya belajar kinestetik, visual, auditory, dan sebagainya.
Macam-Macam Model Gaya Belajar
Ternyata, gaya belajar tak hanya kinestetik, visual, dan auditory saja, lho. Ada berbagai model gaya belajar lainnya. Kita kenalan, yuk, dengan berbagai model gaya belajar anak!
1. VAK/VKR
VAK merupakan sebuah singkatan dari Visual, Auditory, dan Kinestetik, sedangkan VKR merupakan singkatan dari Visual, Kinestetik, dan Read/Write. Nah, gaya belajar VAK/VKR ini berfokus pada kerja indera dalam proses belajar.
2. MBTI
Gaya belajar selanjutnya adalah MBTI. Seperti yang Sobat Pijar tahu, MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) merupakan sebuah tes yang digunakan untuk mengidentifikasi kepribadian seseorang. Nah, model gaya belajar MBTI ini juga sama, yaitu memahami kepribadian kita selama belajar.
3. Felder-Silverman
Felder-Silverman merupakan model gaya belajar anak yang melibatkan sensing, intuitive, inductive, deductive, active, reflective, sequential, atau global learners. Gaya belajar ini diperkenalkan oleh Dr. Richard Felder dan Dr. Linda K. Silverman, seorang psikolog pendidikan.
4. Multiple Intelligence
Terakhir, ada gaya belajar multiple intelligence. Gaya belajar ini memahami bahwa terdapat berbagai macam inteligensi yang mempengaruhi proses belajar. Apa itu inteligensi? Inteligensi merupakan bentuk reaksi kita dalam memahami suatu hal. Jadi, gaya belajar ini berfokus pada pemahaman bahwa setiap orang memiliki kapabilitas dan cara memahami suatu hal yang berbeda-beda.
Mengapa Kita Perlu Memahami Gaya Belajar Anak?
Nah, setelah kita mengenal berbagai model gaya belajar anak, jadi penasaran nggak, sih, kenapa kita perlu memahami gaya belajar anak? Seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan, setiap anak memiliki preferensi gaya belajar yang berbeda-beda untuk mendukung kemampuan belajarnya.
Oleh karena itu, orangtua perlu memahami gaya belajar anak untuk mendukung proses belajar tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat mengetahui gaya belajar anak yang perlu dipahami orangtua.
- Anak memahami cara yang tepat dan efisien untuk belajar.
- Anak mengembangkan kemandirian dalam belajar.
- Anak memahami kekuatan dan kelemahannya saat mempelajari sesuatu.
- Orangtua memahami kebutuhan dan minat anak saat belajar.
- Orangtua dapat mengembangkan keterampilan belajar yang berbeda-beda untuk anak.
Strategi Mendampingi Gaya Belajar VAK/VKR Bisa Seperti Ini, Lho!
Setelah orangtua memahami macam-macam gaya belajar dan pentingnya mengetahui gaya belajar, kira-kira apa, ya, strategi yang perlu dilakukan orangtua? Nah, Ibu Rafika Ariani punya berbagai saran terkait strategi mendampingi belajar anak yang bisa orangtua terapkan, nih.
Strategi Mendampingi Gaya Belajar Visual
Jika orangtua memiliki anak yang terlihat lebih senang menggambar, melihat gambar, menonton video, atau membayangkan sesuatu, bisa jadi anak tersebut memiliki preferensi belajar visual, lho. Berikut strategi mendampingi gaya belajar visual yang bisa diterapkan orangtua.
- Berikan highlight pada kata-kata yang penting/kata kunci
- Membuat flashcards
- Mengubah informasi ke dalam gambar, simbol, diagram, bagan
- Visual reminders
- Latih visual diubah ke dalam bentuk kata-kata
- Color code, mind-maps
Strategi Mendampingi Gaya Belajar Aural/Auditori
Kemudian, jika seseorang senang mendengarkan, merasa lebih mudah memahami suatu hal jika dijelaskan secara verbal, dan senang menginterpretasikan pembicaraan, kemungkinan ia memiliki preferensi gaya belajar aural//auditory. Berikut strategi mendampingi yang bisa diterapkan orangtua untuk anak dengan gaya belajar auditori.
- Mengajak anak berdiskusi
- Bekerja dalam sebuah kelompok
- Meminta anak membaca secara nyaring atau lantang
- Mengulang informasi yang harus diingat
- Merekam informasi dan mendengarkannya ulang
Strategi Mendampingi Gaya Belajar Read/Write
Tak hanya melalui visual seperti video saja, terkadang seseorang merasa lebih efektif memahami sesuatu jika ada penjelasan secara visual dalam bentuk tulisan. Nah, biasanya gaya belajar ini dipilih oleh seseorang yang senang membaca dan menulis serta pandai menginterpretasikan tulisan.
Jika orangtua memiliki anak dengan preferensi gaya belajar read/write, berikut strategi yang bisa diterapkan.
- Menulis ulang
- Membaca catatan setiap hari
- Menulis ulang ide menggunakan kata-katanya sendiri
- Mengubah diagram/grafik ke dalam bentuk kalimat
- Membuat daftar
Strategi Mendampingi Gaya Belajar Kinestetik
Seseorang dengan gaya belajar kinestetik biasanya menerapkan proses belajar dengan cara multisensori atau dengan mengaktifkan seluruh inderanya. Jadi, biasanya mereka akan lebih mudah memahami materi melalui aktivitas yang hands-on, banyak bergerak, menggunakan bahasa tubuh, dan mereka cenderung lebih aktif dalam kegiatan fisik.
Strategi yang bisa diterapkan orangtua untuk membantu proses belajar anak dengan preferensi gaya kinestetik adalah sebagai berikut.
- Skimming materi, yaitu membaca secara cepat intisari dari sebuah tulisan.
- Belajar sambil bergerak atau berdiri dan membaca nyaring.
- Merekam materi dan mendengarkan ulang sambil bergerak/berolahraga.
- Membagi waktu belajar, jadi belajar tetap terstruktur.
- Mendengarkan musik saat belajar.
- Aktif berpartisipasi di kelas (bertanya, berdiskusi, menulis/menggambar kata kunci).
- Hands-on activity / belajar dari pengalaman langsung.
Baca juga: Contoh Soft Skills yang Wajib Dimiliki Pelajar
_________________________________________________________
Wah, ternyata banyak sekali ya materi menarik yang dibahas dalam webinar Queenrides dan Pijar Belajar kali ini. Seluruh peserta dalam webinar tersebut pun juga sangat antusias untuk saling sharing terkait masalah belajar anak mereka, lho. Semoga webinar “Mengenali Gaya Belajar Anak & Strategi Mendampinginya” dari Queenrides dan Pijar Belajar kali ini dapat membantumu, ya!
Nantikan terus ya webinar Queenrides dan Pijar Belajar selanjutnya!