pijarbelajar

Ekonomi

Jenis-Jenis Tenaga Kerja, Pengertian, dan Rumus

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Jenis-Jenis Tenaga Kerja, Pengertian, dan Rumus image

Untuk menjalankan roda perekonomian suatu negara maka dibutuhkan tenaga kerja berkualitas baik segi kompetensi, moralitas dan kedisiplinannya. Namun, tahukah Sobat Pijar bahwa ternyata tenaga kerja bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis-jenis tenaga kerja, lho.


Bagi mereka yang berfokus di bidang ekonomi dan pembangunan manusia, mengetahui jenis-jenis tenaga kerja sangat penting karena berkaitan erat dengan pengurusan ketenagakerjaan. Persoalan ketenagakerjaan menjadi isu yang tiada habisnya di berbagai negara yang ada di seluruh dunia.


Sebagian negara menghadapi fenomena pengangguran atau tenaga kerja yang tidak bekerja cukup tinggi. Sementara itu, di negara lain justru kekurangan tenaga kerja sehingga kesulitan untuk menggerakkan roda perekonomian. Untuk itu pada artikel ini akan dibahas berbagai hal terkait tenaga kerja.


Baca juga: Pengertian Kelangkaan Ekonomi beserta Penyebab, Cara Mengatasi, dan Contohnya


Pengertian Tenaga Kerja

Pengertian tenaga kerja jika dilihat dari UU Nomor 13 tahun 2003 adalah setiap orang yang memiliki kemampuan untuk menjalankan pekerjaan tertentu guna memproduksi barang maupun jasa yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau masyarakat.


Sementara itu, istilah ketenagakerjaan mengacu kepada semua hal yang terkait dengan tenaga kerja, baik ketika menjalani masa kerja, sesudah masa kerja dan sebelum bekerja. Ketenagakerjaan menjelaskan hal yang terkait jenis-jenis tenaga kerja dilihat dari masa sebelum bekerja, saat bekerja dan sesudah bekerja.


Tenaga kerja yang sedang berada dalam masa kerja meliputi persoalan gaji, perlindungan tenaga kerja, jaminan keselamatan kerja, jaminan sosial, jaminan kesehatan dan juga pengawasan kerja. Tenaga kerja sebelum masa kerja meliputi pengumuman lowongan kerja dan pemagangan. 


Sementara itu, tenaga kerja setelah masa kerja meliputi pensiun, pesangon dan Jaminan Hari Tua (JHT). Di dalam Undang-Undang diatur berapa usia minimal dan maksimal orang yang terkategori sebagai tenaga kerja. Orang yang terkategori tenaga kerja adalah mereka yang berada di usia 18 tahun sampai 64 tahun.


Angkatan Kerja

Setiap penduduk yang berada dalam usia kerja yakni 15 tahun hingga 64 tahun disebut sebagai angkatan kerja, terlepas dari apakah orang tersebut sedang bekerja atau tidak bekerja. Ada dua indikator angkatan kerja yakni tingkat partisipasi angkatan kerja dan rasio ketergantungan.


1. Rumus Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah perbandingan antara penduduk yang bekerja terhadap jumlah penduduk yang termasuk usia angkatan kerja. Penduduk yang bekerja tidak dilihat berdasarkan jenis-jenis tenaga kerja.


TPAK = (Bekerja : Jumlah Penduduk) x 100%


2. Rumus Dependency Ratio

Dependency Ratio (DR) merupakan indikator untuk menghitung tingkat ketergantungan penduduk di luar usia kerja terhadap penduduk usia kerja terlepas dari jenis-jenis tenaga kerja. Berikut rumus untuk menghitung besar DR: 


DR = (Penduduk di luar usia kerja : Penduduk Usia Kerja) x 100%


Jenis-Jenis Tenaga Kerja

Tenaga kerja dibedakan berdasarkan beberapa faktor seperti kualitas pekerja, hubungan pekerja dengan produknya, berdasarkan kemampuan dan juga sifatnya. Untuk membantu kamu memahami pengelompokan tenaga kerja, di bawah ini sudah dirangkum jenis-jenis tenaga kerja dan contohnya:


1. Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Sifatnya

Pada materi jenis-jenis tenaga kerja ekonomi kelas 11 sebelumnya dibahas mengenai jenis tenaga kerja dilihat dari sifat pekerjaannya, yakni apakah pekerjaan tersebut lebih banyak menggunakan otot atau otak. 


Sobat Pijar tentu sudah bisa membedakan bukan pekerjaan apa yang mayoritas membutuhkan tenaga otot dan pekerjaan mana yang lebih banyak memakai kemampuan otak. Jika dilihat dari sifat pekerjaannya, dibagi ke dalam tenaga kerja jasmani dan tenaga kerja rohani.


a. Tenaga Kerja Jasmani

Pengertian tenaga kerja jasmani yakni jenis pekerjaan yang lebih banyak membutuhkan kemampuan otot untuk bekerja. Bidang pekerjaan yang termasuk tenaga kerja jasmani adalah buruh kasar, kuli panggul, tukang bangunan, buruh tani dan lainnya. 


b. Tenaga Kerja Rohani

Pengertian tenaga kerja rohani yakni jenis pekerjaan yang lebih banyak memerlukan kemampuan otak dibandingkan ototnya. Guru dan dokter termasuk jenis tenaga kerja rohani karena bidang pekerjaan ini lebih mengandalkan kemampuan otak.


Contoh tenaga kerja rohani lainnya yakni pekerja yang ada di sektor formal seperti karyawan kantor, direktur, sekretaris, programmer, desainer, dosen, peneliti dan lainnya.


2. Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Kualitasnya

Jenis-jenis tenaga kerja juga bisa dikelompokkan berdasarkan kualitas yang dimiliki pekerja. Ada tenaga kerja yang memiliki kompetensi di bidang tertentu berkat pendidikan formal, ada juga tenaga kerja yang lebih mengandalkan keterampilan dan ada juga pekerja kasar. 


Berikut ini pembagian tenaga kerja dilihat dari kualitasnya.


a. Tenaga Kerja Terlatih

Jenis-jenis tenaga kerja berdasarkan kualitasnya yang pertama adalah tenaga kerja terlatih. Tenaga kerja ini memiliki keterampilan yang menjadi modalnya dalam melakukan pekerjaan. Keterampilan tersebut bisa diperoleh melalui pendidikan formal, pendidikan non formal seperti kursus serta pengalaman kerja. 


Tenaga kerja ini mengandalkan skill yang diperoleh dari latihan berulang kali. Contoh bidang pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja terlatih adalah mekanik, penjahit, hairstylist, tukang potong rambut, make up artist (MUA), penulis, fotografer, dan sebagainya.


b. Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga kerja terdidik merupakan jenis-jenis tenaga kerja yang memperoleh kemampuan dan pengetahuan di bidang tertentu melalui serangkaian pendidikan formal. Umumnya tenaga kerja terdidik dihasilkan oleh sekolah dan perguruan tinggi. 


Sedikit berbeda dari tenaga kerja terlatih, tenaga kerja terdidik tidak mengutamakan keterampilan melainkan pengetahuan yang luas di suatu bidang melalui pendidikan dan sertifikasi. Contoh tenaga kerja terdidik adalah dokter, perawat, bidan, pengacara, guru, peneliti, dosen, akuntan dan lainnya.


c. Tenaga Kerja Tidak Terlatih dan Tidak Terdidik

Jenis tenaga kerja terakhir dilihat dari kualitasnya adalah tenaga kerja yang tidak terlatih dan tidak terdidik. Jenis tenaga kerja satu ini menjadi masalah besar terutama di negara-negara berkembang. Hal ini karena tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih tidak mempunyai pengetahuan dan keahlian di bidang apapun. 


Sehingga modal utama yang ditawarkan tenaga kerja jenis ini adalah tenaganya. Contoh tenaga kerja tidak terlatih dan tidak terdidik adalah Asisten Rumah Tangga (ART), kuli panggul, buruh kasar, dan lainnya.


3. Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Hubungan Dengan Produk

Jenis-jenis tenaga kerja juga bisa dilihat berdasarkan hubungan pekerja tersebut dengan produk atau jasa yang dihasilkan. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa tidak semua pekerja yang ada di sebuah perusahaan atau bisnis berkaitan langsung dengan pembuatan barang dan jasa. 


Sehingga jika dilihat berdasarkan hubungannya dengan produk, tenaga kerja dibagi menjadi dua macam yakni tenaga kerja langsung serta tidak langsung.


a. Tenaga Kerja Langsung

Jenis tenaga kerja langsung adalah orang yang bidang pekerjaannya berkaitan langsung dengan produksi barang maupun jasa. Pada industri besar, contoh tenaga kerja langsung adalah mereka yang terjun di bidang produksi barang dari pengolahan bahan mentah hingga selesai dikemas.


b. Tenaga Kerja Tidak Langsung

Di perusahaan atau industri besar, tidak semua pekerja berada di bagian yang berkaitan langsung dengan produksi barang atau jasa perusahaan. Oleh karena itu, ada sebagian tenaga kerja yang masuk ke dalam tenaga kerja tidak langsung. 


Namun, meskipun tidak berkaitan langsung dengan produksi barang dan jasa bukan berarti bidang pekerjaan ini tidak penting atau tidak dibutuhkan. Sebaliknya, tenaga kerja tidak langsung turut berperan terhadap keberlanjutan perusahaan. 


Bidang pengawasan dan perencanaan seperti desain produk termasuk bidang tenaga kerja tidak langsung di industri besar.


4. Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Fungsi Pokok dalam Perusahaan

Jenis-jenis tenaga kerja selanjutnya dikelompokkan berdasarkan fungsi pokok pekerja tersebut di dalam perusahaan. Seperti yang Sobat Pijar ketahui bahwa perusahaan terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing memiliki peran penting terhadap keberlangsungan bisnis. 


Jika dilihat dari fungsi pokoknya, berikut pembagian tenaga kerja:


a. Tenaga Kerja Sektor Pemasaran

Dari fungsi pokoknya, ada tenaga kerja di perusahaan yang bertugas untuk menjual dan memasarkan barang dan jasa. Sektor ini memainkan peran penting dalam distribusi produk yang dihasilkan sehingga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.


b. Tenaga Kerja Sektor Produksi

Tenaga kerja bagian produksi berperan dalam memproduksi atau menghasilkan barang dan jasa yang kemudian akan dijual oleh bagian pemasaran.


c. Tenaga Kerja Administrasi dan Umum

Tenaga kerja bagian ini memiliki fungsi pokok mengatur urusan-urusan administrasi, internal perusahaan seperti personalia dan urusan umum.



Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia dengan jumlah penduduk terbesar ketiga menghadapi berbagai masalah ketenagakerjaan. Contoh klasik masalah di negeri ini adalah banyaknya pengangguran karena sulit mendapat pekerjaan. Berikut adalah masalah ketenagakerjaan yang dihadapi:


1. Jumlah Pengangguran Besar

Masalah ketenagakerjaan di tanah air didominasi oleh persoalan pengangguran yang tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah pengangguran di tanah air meningkat sebanyak 60.000 orang menjadi 6,88 juta orang pada periode Februari 2020. 


Tingkat kemakmuran suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh jumlah pengangguran di negara tersebut.


2. Tingkat Pendidikan dan Keterampilan Rendah

Salah satu penyebab umum mengapa tingkat pengangguran di tanah air cukup tinggi adalah karena keterampilan dan tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah. Jenis-jenis tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh tenaga kerja kasar yakni tenaga kerja tidak terlatih dan tidak terdidik. 


Banyak keahlian yang dimiliki pencari kerja ternyata tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri.  Hal tersebut memicu penyerapan tenaga kerja yang rendah. Dampak rendahnya penyerapan tenaga kerja adalah pengangguran semakin banyak, tingkat kriminalitas meningkat dan produksi barang jasa melambat.


3. Angkatan Kerja Banyak

Tercatat sejak Februari 2020, angkatan kerja di tanah ar meningkat 1,73 juta orang. Sehingga total tenaga kerja di tanah air ada sebanyak 137,91 juta. Jumlah angkatan kerja ini diprediksi akan terus meningkat mengingat Indonesia memang akan memperoleh bonus demografi beberapa tahun mendatang. 


Jumlah masyarakat usia produktif juga lebih banyak dibandingkan usia non produktif. Jumlah tenaga kerja yang semakin banyak jika tidak diimbangi oleh peningkatan lapangan kerja maupun usaha akan menyebabkan banyak pengangguran. 


4. Masih Rendahnya Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja

Masalah ketenagakerjaan di Indonesia yang sayangnya belum memperoleh perhatian optimal adalah rendahnya perlindungan kesejahteraan. Masih banyak perusahaan yang mengabaikan kesejahteraan dan keselamatan kerja para pekerjanya.


____________________________________________________________________________


Baca juga: Kerjasama Ekonomi Internasional, Regional dan Bilateral


Jenis-jenis tenaga kerja dibedakan baik berdasarkan kualitasnya, sifat pekerjaannya, hubungan dengan produk dan sebagainya. Masing-masing jenis tenaga kerja menghadapi permasalahan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, bidang ketenagakerjaan harus mengelompokkan jenis tenaga kerja dengan tepat.


Gimana? Seru sekali, ya, belajar tentang jenis-jenis tenaga kerja. Selain tenaga kerja, ada banyak lagi, lho, materi ekonomi yang menarik untuk dipelajari. Pastinya semua materi ekonomi ini bisa kamu pelajari lebih lengkap lewat Aplikasi Pijar Belajar!


Pijar Belajar merupakan aplikasi bimbel online yang menawarkan berbagai materi pembelajaran untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Nah, materi pembelajaran di Pijar Belajar ini lengkap banget karena meliputi mini quiz, latihan soal dan pembahasannya, rangkuman, sampai video materi, lho. Paket lengkap banget, 'kan?


Yuk, download Pijar Belajar dan rasakan kemudahan belajar kapan aja dan dimana aja!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved