pijarbelajar

Bahasa Indonesia

Ini Dia Penulisan Angka dan Bilangan yang Benar Menurut PUEBI

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Ini Dia Penulisan Angka dan Bilangan yang Benar Menurut PUEBI image

Sobat Pijar tentu pernah mendengar istilah angka dan bilangan, bukan? Meski kedua istilah ini sangat lazim didengar, ternyata tidak semua orang memahami perbedaan angka dan bilangan, lho. Oleh karena itu, sekarang Pijar Belajar mau ajak kamu belajar tentang penulisan angka dan bilangan yang benar.


Penulisan angka dan bilangan yang benar harus mengikuti aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Aturan EYD memberikan panduan kapan harus menulis menggunakan angka dan kapan memakai bilangan. Aturan tersebut tertera dalam 12 poin yang harus diikuti agar tidak salah menempatkan angka dan bilangan. 

Pada artikel ini akan dibahas perbedaan angka dan bilangan serta aturan dalam penulisannya.


Baca juga: Penulisan Singkatan dan Akronim yang Tepat


Perbedaan Angka dan Bilangan

Sebelum mengetahui cara penulisan angka maupun bilangan yang tepat, pertama-tama Sobat Pijar harus tahu dulu pengertian bilangan dan angka dan perbedaannya. Angka merupakan simbol yang digunakan dalam perhitungan Matematika. 


Jika melihat aturan KBBI, simbol disamakan dengan lambang, sehingga angka bisa didefinisikan sebagai sebuah perlambangan. Angka yang digunakan baik dalam perhitungan atau penulisan sangat beragam. Dalam matematika, penulisan angka disesuaikan dengan penulisan angka arab, seperti 0, 1, 2, 3 dan seterusnya.


Lalu, apa itu bilangan? Bilangan merupakan sederet angka yang mempunyai nilai dan digunakan untuk berhitung. Jadi, perbedaan angka dan bilangan terletak pada kedudukannya. Bilangan merupakan sederet angka yang mempunyai nilai, sedangkan angka merupakan lambang yang digunakan pada bilangan. 


Contoh angka dan bilangan diwakili dengan lambang angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. 


Penulisan Angka dan Bilangan

Aturan penulisan angka dan bilangan mengikuti pedoman yang sudah digariskan oleh Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD mengatur kapan menggunakan bilangan dan kapan menggunakan angka dalam tulisan.


1. Bilangan Ditulis dengan Huruf Apabila Hanya Satu dan Dua Kata

Aturan pertama EYD menetapkan bahwa bilangan harus ditulis menggunakan huruf apabila hanya sebanyak satu sampai dua kata saja. Namun jika bilangan ditulis berurutan dan dipisahkan dengan tanda koma, maka bilangan harus dinyatakan dengan angka.


Berikut panduan dasar penulisan angka dan lambang bilangan;

  • Sinta sangat menyukai film itu hingga dia menontonnya sebanyak lima kali
  • Diana mendapatkan transfer uang perbulan dari orangtuanya sebanyak dua juta Rupiah
  • Dari sebanyak 50 siswa di kelas, 20 orang menyukai Matematika, 10 orang menyukai IPA, 15 orang menyukai bahasa Inggris dan sisanya netral.


2. Bilangan Awal Kalimat Ditulis Menggunakan Huruf

Penulisan angka di awal kalimat menggunakan huruf dan bukan angka biasa. Berdasarkan aturan EYD, angka tidak bisa ditulis di awal kalimat. Berikut penulisan angka dan bilangan yang tepat jika berada di awal kalimat:

  • Dua belas siswa berprestasi dari ujung Timur Indonesia memperoleh beasiswa pendidikan tinggi
  • Dua pemenang lomba lari daerah itu mengikuti kejuaraan nasional


Jika bilangan lebih dari dua kata, maka kamu harus mengubah susunan kalimat agar penulisan angka di tengah kalimat. Berikut contoh penulisan kalimat dengan angka ditempatkan di tengah:

  • Sebanyak 21 siswa berprestasi memperoleh beasiswa pendidikan tinggi.
  • Ibu menyimpan 32 bungkus tepung terigu di dalam lemari.


3. Penulisan Angka dengan Huruf Sebagiannya

Apabila bilangan ditulis menggunakan huruf seluruhnya terlalu banyak, maka bilangan tersebut bisa ditulis sebagian menggunakan huruf dan sebagiannya angka. Berikut contoh penulisannya yang tepat:

  • Andika memperoleh pinjaman sebesar 150 juta rupiah dari keluarga besarnya
  • Pabrik otomotif itu mengeluarkan dana lebih dari 125 miliar rupiah demi mengembangkan teknologi listrik terbaru


4. Ukuran Satuan dan Nilai Uang Ditulis dengan Angka

Ukuran satuan serta nilai uang harus mengikuti aturan penulisan angka pada kalimat. Ukuran satuan seperti ukuran berat, ukuran panjang, waktu, isi, volume dan luas harus ditulis dengan angka. 


Nilai uang juga harus dinyatakan menggunakan angka, kecuali bilangan terlalu besar maka bisa ditulis sebagian menggunakan huruf seperti aturan ketiga di atas. Di bawah ini adalah contoh dari penulisan angka untuk menyatakan ukuran satuan dan nilai uang:

  • 22 sentimeter
  • 12 liter
  • 3 miligram
  • 2 jam 15 menit
  • Rp3.500,00


5. Nomor Alamat, Rumah, Kamar dan Sebagainya Ditulis Menggunakan Angka

Aturan EYD penulisan angka dan bilangan untuk nomor rumah, jalan, apartemen, kamar, dan alamat harus menggunakan angka. Berikut adalah contoh penulisan yang tepat:

  • Dian tinggal di Jalan Raya Baru No. 13
  • Kita tinggal di Hotel Mutiara, kamar 132


6. Aturan Penulisan Uang Rupiah

Untuk menulis nilai uang Rupiah, maka EYD menetapkan bahwa mata uang Rupiah yakni Rp harus diawali dengan huruf kapital. Nama mata uang tidak perlu diikuti tanda titik serta langsung diikuti dengan nominal uang tanpa spasi.


Penulisan angka ribuan yang benar dalam satuan mata uang Rupiah harus diberikan tanda titik apabila nominalnya kelipatan ribuan, jutaan, miliar dan seterusnya. Berikut contoh cara penulisan nominal mata uang Rupiah yakni Rp2.000, Rp30.500, Rp100.000, dan seterusnya. Untuk nominal jutaan, penulisan angka empat juta lima ratus ribu rupiah yakni Rp4.500.000.


6. Angka yang Berakhiran -an Diberi Tanda Hubung

Bilangan seperti nominal uang, harga barang dan penulisan tahun ditulis menggunakan angka. Apabila angka ini diikuti oleh akhiran -an, maka cara penulisan angka dan bilangan dengan merangkaikan angka tersebut menggunakan tanda hubung (-). 


Di bawah ini adalah contoh cara penulisan angka dan penulisan tahun yang benar berakhiran -an.

  • Ibu Dati sudah pindah ke Kalimantan sejak tahun 1990-an.
  • Ina adalah anak yang lahir di awal tahun 2000-an.
  • Buku itu dia beli seharga 10.000-an.
  • Adik diberi ibu uang jajan sebanyak dua lembar uang 2.000-an.


7. Bilangan Tingkat Seperti Urutan Bisa Memakai Angka Romawi dan Angka Arab

Bilangan tingkat seperti urutan kedua, ketiga, dan selainnya bisa ditulis memakai angka Romawi, huruf, angka Arab dengan awalan ke-. Berikut contoh penulisan aturan penulisan angka dan bilangan tingkat yang benar.

  • abad kedelapan
  • abad ke-8
  • abad VIII
  • Perlombaan Nasional XI
  • Perlombaan Nasional ke-11
  • Perlombaan Nasional kesebelas


Setelah bersama-sama memahami materi penulisan angka dan bilangan di atas, sekarang coba uji pemahamanmu, yuk! Umumnya, materi penulisan angka dan bilangan ini akan muncul dalam soal-soal Literasi Bahasa Indonesia UTBK SNBT, lho. Oleh karena itu, kamu bisa menjadikan soal-soal UTBK SNBT Pijar Belajar sebagai bahan latihan, nih. Klik banner di bawah ini untuk mulai mengakses latihan soal Pijar Belajar.


___________________________________________________________


Baca juga: Penggunaan Tanda Baca yang Tepat dalam Kalimat


Penulisan angka dan bilangan harus mengikuti aturan yang ditentukan melalui Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Pada kondisi tertentu, bilangan ditulis menggunakan huruf misalnya bilangan di awal kalimat. Namun untuk bilangan yang ditulis berurutan menggunakan angka.


Yuk, belajar lebih banyak tentang penulisan angka dan bilangan serta kaidah penulisan bahasa lainnya dengan download Pijar Belajar! Pijar Belajar merupakan aplikasi bimbel online yang menyediakan berbagai konten pembelajaran untuk siswa SD, SMP, dan SMA.


Semua itu bisa kamu akses kapan pun dan dimana pun mulai dari 25 ribu saja, lho!


Tunggu apa lagi? Download Pijar Belajar sekarang juga!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved