pijarbelajar

Homeostasis: Pengertian, Mekanisme, dan Contohnya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Homeostasis: Pengertian, Mekanisme, dan Contohnya image

Sobat Pijar sadar tidak, bahwa tubuh kita ini bisa berfungsi dengan normal meskipun kondisi lingkungan sekitar berubah? 


Nah, di artikel ini kita akan membahas tentang apa yang dimaksud homeostasis, fungsi homeostasis, mekanisme, dan contohnya. Yuk kita simak sama-sama, Sobat Pijar!


Baca juga: Definisi Perkembangbiakan Hewan, Cara dan Teknologinya


Apa Itu Homeostasis?

Dalam ilmu biologi, ada satu istilah yang disebut homeostasis, apa itu? Homeostasis berasal dari bahasa Yunani, tepatnya dari dua kata. Yang pertama ‘homio’ yang artinya mirip dan ‘statis’ yang artinya tetap atau diam. Pengertian homeostasis adalah kecenderungan makhluk hidup untuk tetap mempertahankan kestabilan diri saat lingkungan sekelilingnya mengalami perubahan. 


Homeostasis tubuh adalah proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan tubuh untuk dapat berfungsi dengan normal, meskipun kondisi di dalam dan di luar tubuh sedang berubah. Kondisi ini melibatkan beberapa variabel, yaitu suhu tubuh dan keseimbangan cairan tubuh. Konsep homeostasis juga melibatkan konsentrasi ion natrium, kalium, dan kalsium, kadar gula dalam darah, dan pH cairan ekstraseluler.


Semua variabel dalam homeostasis perlu dijaga agar tetap seimbang meskipun terjadi beberapa perubahan. Misalnya kadar gula darah yang bisa naik turun, sedang diet, dan perubahan lingkungan. Tiap variabel homeostasis dikendalikan oleh satu atau beberapa mekanisme yang bekerja sama untuk mempertahankan kehidupan. 


Homeostasis sel adalah kondisi kelangsungan hidup sel, terutama tergantung pada kemampuannya untuk mencapai homeostatis. Bukan hanya pada tubuh manusia, ada juga yang disebut dengan homeostasis fisiologis. Homeostasis fisiologis adalah mekanisme pengaturan dalam bagian-bagian tubuh hewan dan organisme agar kondisinya tetap konstan. 


Konsep homeostasis nggak cuma digunakan dalam ilmu biologi saja, lho, tapi juga digunakan di berbagai disiplin ilmu, misalnya ilmu kesehatan dan psikologi. Istilah ini pertama kali pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan bernama Claude Bernard, yang kemudian dikembangkan lagi oleh Walter Cannon di tahun 1960. 


Bagaimana Mekanisme Homeostasis?

Proses homeostasis hanya terjadi di lingkungan fisik dan kimia yang sangat spesifik. Kondisinya variatif pada masing-masing organisme dan tergantung apakah proses kimia berlangsung di dalam sel atau di dalam cairan interstisial yang menggenangi sel. Pada mamalia, mekanisme homeostasis yang paling dikenal adalah pengatur (regulator) yang menjaga agar komposisi cairan lingkungan internal tetap konstan. 


Cairan lingkungan internal yang dijaga terutama yang berkaitan dengan suhu, pH, konsentrasi natrium, kalium, karbon dioksida, oksigen, dan glukosa, serta osmolalitas. Saat salah satu variabel di atas lebih tinggi atau lebih rendah dari yang dibutuhkan, maka kondisinya disebut sebagai hiper- atau hipo-. Misalnya hipertensi dan hipotensi, serta hipertermia dan hipotermia. 


Bagaimana kegiatan dalam usus besar dapat membantu mempertahankan homeostasis? usus besar mengatur kadar air pada sisa makanan. Saat kadar air pada makanan terlalu banyak, maka dinding usus akan menyerap kelebihan air tersebut, sehingga kadarnya tetap normal. 


Sistem ekskresi juga merupakan mekanisme utama homeostasis karena mampu membuang limbah metabolisme dan merespons terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh. Caranya adalah mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan. Organ yang digunakan untuk ekskresi adalah ginjal, kulit, hati, dan paru-paru. 


Apa Contoh Homeostasis?

Seperti apa sih homeostasis pada manusia dan apa yang terjadi jika terjadi gangguan homeostasis? berikut ini beberapa contohnya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita: 


1. Pengendalian Suhu Tubuh

Homeostasis suhu tubuh merupakan menjaga temperatur tubuh secara konstan agar dapat dijaga dalam rentang tertentu. Sebagai reseptor sensorik, kulit akan merespons terhadap suhu lingkungan dan mengirimkan ke integrator. Setelah itu, sinyal akan disalurkan ke kelenjar dan otak. Karena itu, reaksi yang tepat akan diberikan untuk mempertahankan homeostasis. 

Contoh homeostasis pada temperatur adalah, pori-pori kulit akan mengerut saat suhu turun. Sebenarnya kulit yang mengerut ini adalah usaha tubuh untuk menghindari kehangatan tubuh hilang. Sebaliknya, saat suhu panas, maka pori-pori akan mengeluarkan keringat supaya kenaikan suhu bisa direm. 


2. Sistem Kekebalan Tubuh

Homeostasis bertanggung jawab untuk memproses penggumpalan dan melawan serangan penyakit secara aktif. Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh yang baik akan terbentuk dan tubuh pun jadi nggak gampang tertular virus dan kuman penyakit.


3. Aktivasi Pembekuan Darah

Saat tubuh kita mengalami pendarahan, maka aktivasi pembekuan darah akan terjadi pada tubuh. Proses ini merupakan salah satu contoh homeostasis yang sedang berlangsung. Aktivasi pembekuan darah berfungsi untuk menjaga stabilitas sirkulasi darah dan mencegah terjadinya infeksi saat pendarahan. 

Tak hanya mencegah infeksi, pembekuan darah juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan sirkulasi darah. Tubuh kita akan berusaha memperbaiki diri dan menyembuhkan luka tersebut secara alami terlebih dahulu. Nantinya, saat mendapat bantuan dari obat-obatan medis, maka akan semakin mempercepat proses homeostasis. 


4. Regenerasi Jaringan

Regenerasi jaringan adalah proses memperbaiki sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh manusia yang berguna untuk memulihkan kerusakan yang terjadi dan mengembalikan ke fungsi-fungsi normalnya. Jika regenerasi jaringan berjalan dengan baik, maka tubuh akan lebih sehat. 


5. Pengendalian Kadar Gula Darah

Banyak orang yang suka menyantap makanan manis. Tanpa sadar, mungkin kita sudah mengonsumsi banyak gula setiap hari. Setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung glukosa tinggi, maka pankreas akan merespons dengan meningkatkan produksi insulin. Apa guna insulin? Insulin dapat membantu mengubah glukosa menjadi glikogen agar bisa disimpan di dalam otot. 

Jika seseorang nggak makan dalam waktu yang lama, maka tubuh bakal meningkatkan produksi glukagon untuk mengubah glikogen di dalam otot menjadi glukosa. Setelah itu, glukosa akan diedarkan dalam darah. Ini akan sangat membantu dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil. Metabolisme glukosa pun bisa terus berlangsung dengan efisien. 


Ada beberapa masalah yang bisa terjadi jika manusia mengalami gangguan homeostasis. Berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Dehidrasi

Merupakan kondisi kekurangan air, ada 3 jenis dehidrasi yang berbeda, yaitu:

  1. Isotonik: dehidrasi karena kehilangan air dan elektrolit yang sama. Ini adalah jenis dehidrasi yang paling sering terjadi. 
  2. Hipotonik: dehidrasi karena kehilangan elektrolit, khususnya natrium. 
  3. Hipertonik: dehidrasi karena kehilangan air. 
  4. Hypovolemia

Merupakan penurunan volume plasma darah yang terjadi karena kekurangan air dalam volume darah dan kandungan air tubuh secara keseluruhan. Kondisi ini bisa menjadi penyebab syok hipovolemik. Saat syok ini terjadi maka cairan tubuh tidak akan bisa bersirkulasi dengan baik dan mengoksidasi organ tubuh manusia. 


Baca juga: Ciri-ciri Gymnospermae, Siklus Hidup & Contoh Tanaman

__________________________________


Nah, sekarang Sobat Pijar sudah lebih paham ‘kan tentang homeostasis artinya apa, mekanisme, serta contohnya? Selanjutnya, Sobat Pijar bisa cari tahu lebih lanjut tentang homeostasis dan materi IPA lainnya di Pijar Belajar, nih. Eits, tentunya gak cuma ada materi IPA aja, materi lain seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, hingga IPS juga tersedia! 


Tunggu apa lagi? Yuk, unduh aplikasi Pijar Belajar sekarang juga!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved