pijarbelajar

Sosiologi

Ciri-Ciri Kelompok Sosial dan Faktor Pembentuknya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Ciri-Ciri Kelompok Sosial dan Faktor Pembentuknya image

Sobat Pijar, tahukah kamu ternyata kita semua termasuk ke dalam kelompok sosial. lho. Ciri-ciri kelompok sosial bisa dilihat dari adanya interaksi di dalam kelompok tersebut. Nah, interaksi itu terjalin dalam keseharian kita, seperti interaksi kamu dengan orang tua, teman, dan sebagainya. Oleh karena itu kita semua disebut sebagai kelompok sosial. 


Akan tetapi, selain adanya interaksi, ciri-ciri kelompok sosial apa lagi, ya? Dalam artikel kali ini, Pijar Belajar mau ajak kamu memahami ciri-ciri kelompok sosial dan juga syarat serta faktornya. Sudah siap belajar? Yuk, simak penjelasan di bawah ini. 


Baca juga: Fungsi Sosiologi, Objek Kajian, hingga Ciri-Cirinya. Sudah Tahu?


Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok sosial adalah kumpulan atau himpunan manusia sebagai anggota masyarakat yang saling berhubungan secara timbal balik satu dengan lainnya mengikuti pola interaksi yang matang di dalam sebuah struktur.


Sementara itu, pengertian kelompok sosial menurut para ahli, seperti Soerjono Soekanto, mengartikan kelompok sosial sebagai kesatuan atau himpunan manusia yang hidup saling berdampingan karena saling mempengaruhi dan saling berhubungan secara timbal balik.


Selain itu, Robert K. Merton juga mendefinisikan kelompok sosial sebagai kelompok orang yang melakukan interaksi satu dengan lainnya mengikuti pola yang sudah matang. Kemudian ada juga Charles H. Page dan Mac Iver mengartikan kelompok sosial sebagai kesatuan atau himpunan manusia yang hidup secara bersama-sama.


Nah, dari seluruh pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya kelompok sosial adalah kumpulan orang yang masing-masing dari orang tersebut saling berinteraksi dan mempunyai kesadaran sebagai anggota kelompok sosial.


Klasifikasi Kelompok Sosial

Klasifikasi kelompok sosial di masyarakat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kelompok sosial teratur dan tidak teratur. Perbedaan antara kedua klasifikasi kelompok sosial ini dilihat berdasarkan struktur, norma dan aturan yang ada pada kelompok tersebut. 


Ciri-ciri kelompok sosial teratur di dalamnya sudah terbentuk ikatan yang dalam sehingga memiliki aturan, struktur dan norma yang jelas. Masing-masing anggota kelompok tersebut mempunyai tanggung jawab maupun peran yang sudah jelas. 


Sementara itu, ciri-ciri kelompok sosial tidak teratur yakni tidak memiliki norma, aturan maupun struktur tertentu di dalam kelompok tersebut. Orang-orang hanya disatukan karena persamaan kepentingan di suatu tempat dan suatu waktu. Biasanya kelompok sosial tidak teratur hanya berlangsung singkat.


Kelompok sosial tidak teratur terdiri atas massa, kerumunan dan publik. Contoh kelompok sosial publik yaitu kumpulan orang-orang yang sedang mendaftar sekolah, kumpulan pelamar kerja di perusahaan,


Ahli lain seperti Emile Durkheim juga ikut mengklasifikasikan kelompok sosial. Jenis kelompok sosial menurut Emile Durkheim adalah kelompok solidaritas mekanis dan kelompok solidaritas organis. 


Kelompok solidaritas mekanis ada di kelompok masyarakat tradisional dengan aturan serta kepercayaan yang bersifat memaksa. Sementara kelompok solidaritas organis ada di masyarakat kompleks dengan pembagian tugas rinci.


Ciri-Ciri Kelompok Sosial

Ciri-ciri kelompok sosial merupakan sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh sebuah kelompok sehingga bisa dikenali oleh kelompok lain. Nah, beberapa ciri kelompok sosial meliputi adanya kesadaran yang sama, interaksi aktif, hubungan timbal balik, struktur, hingga jangka waktu yang relatif lama. 

Berikut penjelasan lengkapnya. 


1. Individu yang Mempunyai Kesadaran

Ciri-ciri kelompok sosial yang pertama adalah adanya kesadaran masing-masing individu di dalamnya sebagai anggota dari kelompok sosial tersebut. Kesadaran seseorang bahwa ia merupakan bagian dari suatu kelompok akan mampu meredam ego tinggi sehingga dapat mengurangi sifat ingin menang sendiri. 


Selain itu, kesadaran sebagai bagian dari anggota kelompok sosial akan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap satu dengan lainnya.


2. Terjalin Interaksi Aktif 

Kemudian, kelompok sosial juga bisa dicirikan melalui adanya jalinan interaksi aktif antar anggotanya. Kelompok sosial dikatakan berkembang dan dinamis di masyarakat karena adanya interaksi yang aktif disertai pola perilaku di antara para anggotanya. Apabila masing-masing individu berdiri sendiri-sendiri dan tidak saling berinteraksi maka tidak bisa disebut kelompok sosial.


3. Terbentuk Hubungan Timbal Balik 

Sebagai bagian dari suatu kelompok sosial, maka di dalamnya akan terdapat interaksi antara satu anggota dengan anggota lainnya. Interaksi yang dilakukan haruslah membentuk hubungan timbal balik sebagai salah satu ciri-ciri kelompok sosial.


4. Terdapat Struktur Tugas

Di dalam kelompok sosial terdapat struktur tugas yang membagi peranan setiap anggota di dalam kelompok tersebut. Tujuan pembagian struktur tugas ini adalah agar masing-masing orang mempunyai kedudukan, fungsi dan peran yang jelas.


Sehingga pembagian tanggung jawab akan diberikan secara adil sesuai kapasitas masing-masing anggota kelompok sosial.


5. Interaksi Terjalin dalam Jangka Waktu Tertentu

Ciri-ciri kelompok sosial berikutnya adalah terjalinnya interaksi antara individu di dalam kelompok sosial dalam jangka waktu tertentu. Interaksi yang terbentuk tersebut bisa dalam jangka waktu lama maupun singkat. 


Di dalam kelompok sosial teratur terjalin interaksi antara anggota dalam jangka waktu lama sehingga terbentuk ikatan di antara individu. Sementara pada kelompok sosial tidak teratur umumnya interaksi terjadi dalam waktu singkat.


6. Kelompok Memiliki Faktor Pengikat Tertentu

Ciri-ciri kelompok sosial yaitu masing-masing individu mempunyai suatu faktor tertentu yang menjadikan ikatan maupun hubungan di antara mereka lebih kuat. Faktor yang dapat mempererat hubungan di antara anggota kelompok sosial bisa berupa kesamaan cita-cita, kesamaan tujuan hingga kesamaan nasib.


Karena adanya faktor ini maka biasanya kejadian yang dialami oleh salah satu individu di dalam kelompok juga akan berpengaruh terhadap anggota kelompok sosial yang lain.


Syarat Kelompok Sosial

Nah, jika sebelumnya kita membahas tentang ciri, sekarang Pijar Belajar mau kasih tahu kamu tentang syarat kelompok sosial. Hm.. bedanya dengan ciri apa, ya? Jadi, syarat kelompok sosial merupakan unsur-unsur yang membuat orang-orang datang bersama dan merasa sebagai bagian dari kelompok. Agar kumpulan manusia bisa dikatakan sebagai kelompok sosial, maka kelompok tersebut harus memenuhi beberapa syarat di bawah ini:


1. Kesadaran Anggota Kelompok 

Setiap anggota kelompok harus menyadari bahwa mereka adalah bagian dari suatu kelompok sosial. Contoh kelompok sosial di sekolah terdiri dari anggota seperti siswa, guru, kepala sekolah, hingga staf. Setiap anggota harus menyadari keberadaannya sebagai anggota sekolah.


2. Faktor yang Dimiliki Bersama 

Kelompok sosial mempunyai faktor bersama yang menjadi pengikat mereka. Faktor yang sama bisa berupa kepentingan, ideologi politik, kepercayaan, cita-cita hingga nasib yang sama. Semakin sama faktor tersebut maka semakin erat ikatan di antara individu tersebut. 


Namun bukan berarti antara kelompok berbeda tidak bisa menjalin hubungan. Hubungan antara individu dan kelompok yang berbeda menggambarkan modal sosial yang bersifat horizontal.


3. Berproses Terbentuknya Sistem 

Kelompok sosial akan terus berproses untuk membentuk sistem aturan dan norma yang bersifat mengikat untuk seluruh anggota kelompoknya. Peraturan dan norma yang terbentuk ketika kelompok sosial berproses akan disesuaikan dengan tujuan bersama yang ingin diraih.


Adanya proses untuk membentuk peraturan, norma dan nilai bersama ini yang menjadi perbedaan kelompok sosial dan pengelompokan sosial. Pada pengelompokan sosial, anggota masyarakat diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan standar dan ciri yang ditentukan.


Faktor Pembentuk Kelompok Sosial

Kelompok sosial terdiri dari empat faktor, yaitu faktor geografis, faktor darah, faktor daerah asal dan faktor kepentingan. Setiap faktor tersebut akan membentuk ciri-ciri kelompok sosial yang telah dijabarkan di atas. Berikut penjelasan masing-masing faktor pembentuknya:


1. Faktor Darah 

Faktor darah atau common ancestry menjadi salah satu faktor utama yang membentuk suatu kelompok sosial. Umumnya semakin dekat pertalian darah yang terbentuk antara anggota-anggotanya maka semakin erat pula kelompok sosial tersebut. 


Faktor darah atau genealogi yang membentuk kelompok sosial dalam skala besar bisa dilihat dari marga suku Batak. Seseorang yang memiliki marga yang sama dari suku Batak akan masuk ke dalam kelompok sosial yang sama karena kesamaan keturunan. 


2. Faktor Geografis 

Faktor geografis juga memainkan peranan besar dalam membentuk kelompok sosial. Faktor kesamaan geografis bahkan memberi warna khas pada ciri-ciri kelompok sosial. Kesamaan faktor geografis bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni kesamaan wilayah asal ataupun wilayah tempat tinggal.


Contoh dari kelompok sosial dengan kesamaan wilayah asal adalah terbentuknya paguyuban kampus sebagai komunitas mahasiswa dengan asal wilayah yang sama. Kemudian, contoh kelompok sosial dengan kesamaan wilayah tempat tinggal adalah kelompok ibu-ibu PKK dan sebagainya. 


3. Faktor Kepentingan 

Faktor kesamaan kepentingan atau common interest akan mendorong anggota masyarakat untuk membentuk sebuah kelompok sosial dengan orang lain yang memiliki kesamaan dengan mereka, seperti kesamaan profesi, hobi dan sebagainya. Adanya kesamaan profesi akan membentuk suatu tipe kelompok sosial yang disebut kelompok okupasional. 


Kelompok okupasional merupakan kelompok sosial yang memiliki ciri-ciri kesamaan pekerjaan antara anggota di dalamnya, pengaruh tradisi mempengaruhi pembagian pekerjaan, sangat berpengaruh terhadap kepribadian orang yang tergabung.


Misalnya kita bisa melihat beberapa komunitas pecinta burung yang mempertemukan orang-orang yang memang hobi memelihara burung. Kemudian ada juga ikatan profesor Indonesia, ikatan insinyur dan lainnya yang diikat berdasarkan faktor kepentingan.


4. Faktor Ideologi dan  Keyakinan 

Faktor pembentuk kelompok sosial selanjutnya adalah faktor ideologi atau keyakinan. Di dalam kelompok sosial ini, anggota-anggotanya berkumpul dan terikat atas dasar kesamaan keyakinan maupun ideologi. 


Tujuan dari kelompok sosial berdasarkan faktor ideologi dan keyakinan adalah untuk mempererat persaudaraan, memudahkan menjalankan aktivitas ibadah, hingga saling tolong-menolong. Contoh kelompok sosial berdasarkan faktor keyakinan adalah komunitas rohis di sekolah, remaja masjid dan lainnya.


Faktor pembentuk kelompok sosial juga bisa menjadi akar dari konflik antar kelompok sosial di masyarakat. Contoh dari konflik antar kelompok sosial adalah tawuran antar warga yang merupakan pendukung partai politik berbeda karena adanya kecurigaan kecurangan selama pemilu.


____________________________________________________________


Baca juga: Jenis-Jenis Lembaga Sosial, Yuk Kenalan!


Nah, ciri-ciri kelompok sosial di atas ini bisa membantu Sobat Pijar untuk memahami apakah suatu himpunan manusia bisa disebut sebagai kelompok sosial atau tidak. Kelompok sosial haruslah terjadi interaksi, hubungan timbal balik serta terdapat kesadaran anggotanya.


Kalau Sobat Pijar sendiri memiliki kelompok sosial juga, nggak? Yuk, coba kenalan dengan materi kelompok sosial secara lebih jauh lagi bareng Pijar Belajar! Lewat Aplikasi Pijar Belajar, kamu bisa mengakses ribuan konten pembelajaran kapan aja dan dimana aja, lho. Mulai dari rangkuman, video, sampai latihan soal lengkap dengan pembahasannya juga ada. 


Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar sekarang! 


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved