pijarbelajar

Kenalan sama Asimilasi dan Akulturasi Lengkap dengan Contohnya, Yuk!

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

0

Kenalan sama Asimilasi dan Akulturasi Lengkap dengan Contohnya, Yuk! image

Tentunya Sobat Pijar sudah nggak asing lagi dengan baju koko, ya. Kita sering melihat atau menggunakan baju koko pada saat ibadah atau menghadiri acara. Tapi, tahu nggak sih, ternyata baju koko itu aslinya berasal dari China, lho. Nah, baju koko ini adalah bentuk dari asimilasi dan akulturasi budaya. Apa sih asimilasi dan akulturasi itu? Lalu, apa saja perbedaan antara asimilasi dan akulturasi? Yuk, kita bahas definisi dan contoh akulturasi dan asimilasi lengkap dengan perbedaannya. 


Baca juga: Simak Penyebab Keberagaman Budaya di Indonesia Berikut, Yuk!


Akulturasi

Dalam pembahasan kali ini, pertama-tama kita akan kenalan dulu dengan apa yang dimaksud dengan akulturasi dan contohnya. Jadi, langsung saja simak detail lengkapnya di bawah ini. 


Apa Itu Akulturasi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akulturasi adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu. 


Sederhananya, akulturasi merupakan adanya budaya asing yang masuk ke dalam budaya sendiri, sehingga budaya asing tersebut perlahan-lahan diterima oleh anggota masyarakat, tanpa harus menghilangkan karakter budaya masyarakat asli itu sendiri. 


Akulturasi bisa terjadi di berbagai macam bidang, misalnya gaya berpakaian, gaya arsitektur, kuliner, dan masih banyak lagi. Proses akulturasi pada umumnya tidak terjadi dengan mudah atau begitu saja, lho. Biasanya akulturasi terjadi pada saat ada masyarakat asing yang tinggal lama menetap di wilayah lokal. Lama kelamaan, kedua budaya tersebut akan bertemu dan diterima oleh masyarakat. 


Apa Saja Contoh Akulturasi?

Berikut beberapa contoh akulturasi dari berbagai bidang:


1. Kuliner

Kuliner merupakan contoh mudah akulturasi di Indonesia. Salah satu makanan Indonesia yang paling populer adalah nasi goreng. Makanan ini merupakan hasil akulturasi antara budaya Indonesia dan China. Sedangkan roti adalah akulturasi dari budaya yang dibawa masyarakat kolonial ke Indonesia. Begitu juga dengan sate yang dibawa dari pedagang asal Arab. 


2. Bahasa

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan kita, tapi di dalamnya terdapat banyak kata serapan dari bahasa asing. Misalnya dari bahasa Arab, bahasa Belanda, dan Inggris. 


3. Agama

Agama di Indonesia juga merupakan hasil dari akulturasi. Agama Hindu, misalnya, merupakan kepercayaan yang mendapat pengaruh kuat dari agama Hindu di India. Namun, pemeluk agama Hindu di Bali juga tetap memiliki tradisinya sendiri yang berbeda dari agama Hindu di India. 


4. Pakaian

Batik Indonesia merupakan jenis pakaian yang mencerminkan akulturasi budaya. Motif batik memadukan unsur tradisional lokal di Indonesia dan pengaruh dari motif dari Eropa dan China. 


5. Musik

Musik keroncong dianggap sebagai salah satu seni musik lokal, padahal sebenarnya musik keroncong dibawa oleh orang Portugis di tahun 1660-an. Musik keroncong diterima dan akhirnya menjadi genre sendiri.  


Asimilasi

Nah, sudah membahas tentang akulturasi dan contohnya, sekarang saatnya kita membahas tentang asimilasi. Apa itu asimilasi dan apa saja contohnya? Pembahasan di bawah ini akan memudahkan kita memahami salah satu jenis percampuran budaya ini. 


Apa Itu Asimilasi?

Asimilasi adalah pembauran suatu kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Asimilasi muncul apabila ada golongan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda, bersatu secara intensif dalam waktu yang lama. Dengan begitu, baik asimilasi maupun akulturasi sama-sama membutuhkan waktu yang lama. 


Asimilasi ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan antara beberapa orang atau antar kelompok. Untuk mengurangi perbedaan tersebut, maka asimilasi dilakukan untuk mempererat kesatuan sikap, tindakan, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama. 


Asimilasi bisa terjadi jika ada 3 syarat di bawah ini:

  1. Ada sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda. 
  2. Terjadi pergaulan antar individu atau antar kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama. 
  3. Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri hingga akhirnya diterima menjadi sesuatu yang baru. 


Apa Saja Contoh Asimilasi?

Berikut ini beberapa contoh asimilasi budaya:


1. Pernikahan Antar Etnis

Pernikahan antar etnis merupakan contoh asimilasi yang paling nyata. Misalnya antara orang Indonesia dengan Belanda, orang Indonesia dengan Arab, orang Indonesia dengan Jepang, dan masih banyak lagi. Keturunan yang dihasilkan dari pernikahan ini berdarah campuran, yang berbeda dari ayah dan ibunya. 


2. Pakaian

Baju koko yang sekarang biasa dikenakan pria dan identik dengan pakaian pemeluk agama Islam, justru awalnya berasal dari China. Kerah cheongsam disukai di Indonesia dan dimodifikasi jadi baju koko.


3. Musik

Musik dangdut adalah musik yang terlahir dari perpaduan musik India dan musik tradisional. Akhirnya musik Indonesia menjadi genre yang dianggap sebagai aliran musik sendiri di Indonesia, tak lagi melihat asal-usulnya. 


4. Kesenian

Beberapa tarian tradisional Indonesia sebenarnya merupakan percampuran antara dua budaya. Contohnya Tari Lenong dan Tari Congkek asal Betawi yang sebenarnya mengalami percampuran dengan budaya China. Sekarang orang mengenal kedua tarian itu sebagai budaya Betawi, banyak yang tidak tahu pengaruh budaya Chinanya. 


5. Cara Makan

Orang Indonesia sebenarnya makan tanpa menggunakan alat makan. Tapi sekarang kebanyakan orang Indonesia makan dengan sendok dan garpu, yang sebenarnya merupakan kebiasaan yang dibawa oleh bangsa Eropa di masa penjajahan dulu. Kebiasaan ini lalu ditiru oleh kalangan bangsawan pribumi terlebih dulu. Hingga akhirnya mencapai ke lapisan pribumi yang lebih bawah dan dianggap biasa. 


Apa Perbedaan Antara Asimilasi dan Akulturasi?

Sebelum membahas perbedaannya, kita perlu membahas tentang kesamaan antara asimilasi dan akulturasi. Keduanya sama-sama merupakan percampuran budaya dan saat ini percampuran budaya lebih mudah terjadi, terutama karena perkembangan internet yang seolah menjadikan dunia tidak berbatas. 


Lalu apa perbedaannya? Asimilasi merupakan dua kebudayaan atau lebih yang melebur menjadi satu, hingga akhirnya muncul kebudayaan baru, sehingga budaya asli perlahan-lahan akan hilang di tengah masyarakat. Sedangkan akulturasi adalah percampuran budaya tanpa harus menghilangkan budaya aslinya. 


Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi adalah hilang atau tidaknya budaya asli di tengah masyarakat. Supaya lebih paham tentang akulturasi dan asimilasi, yuk kita bahas satu-persatu, lengkap dengan contohnya.


__________________________________________________________


Baca juga: Persebaran Keragaman Budaya di Indonesia


Menarik banget kan pembahasan tentang asimilasi dan akulturasi di atas? Selain contoh-contoh tadi, masih banyak banget lho contoh percampuran budaya yang ada di sekitar kita. Sobat Pijar pun pasti pernah mengalaminya, kan? 


Nah, kalau tertarik dengan pembahasan bidang studi IPS, Sobat Pijar bisa mendapatkannya dengan mudah di Pijar Belajar. Selain itu, ada juga pembahasan bidang studi IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, dan lain-lain, Yuk, langsung meluncur ke Pijar Belajar sekarang juga!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved