pijarbelajar

Biologi

Protozoa (Protista Mirip Hewan): Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Klasifikasi, dan Peranannya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Protozoa (Protista Mirip Hewan): Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Klasifikasi, dan Peranannya image

Sebagai salah satu jenis dari kingdom protista, Protozoa memiliki banyak kesamaan dengan kingdom lain, yaitu kingdom animalia atau hewan. Hmm, kira-kira mengapa demikian, ya?


Biar tau lebih banyak mengenai Protozoa, yuk baca artikel ini sampai selesai!


Baca juga: Animalia: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Peranannya


Apa Itu Protozoa?

Protozoa adalah organisme uniseluler (terdiri dari satu sel) yang termasuk dalam kelompok mikroba atau mikroorganisme. Mereka merupakan bagian dari kerajaan Protista. Oleh karena itu, protozoa juga dikenal dengan protista mirip hewan.


Meskipun ukurannya kecil, protozoa memiliki peran penting dalam ekosistem, karena berperan sebagai predator mikroba dan konsumen tingkat rendah di rantai makanan.


Eits, walaupun tidak berbahaya, ada beberapa yang dapat menyebabkan penyakit dan masalah kesehatan pada manusia dan hewan, lho.


Apa Ciri-ciri Protozoa?

Nah, Sobat Pijar bisa mengenali protozoa dengan melilhat cira-ciri yang dimilikinya. Ciri-ciri Protozoa sendiri ada dua, yaitu uniseluler dan heterotrof. Yuk, kenalan sama kedua ciri protozoa berikut ini.


Uniseluler

Salah satu ciri paling mencolok dari protozoa adalah bahwa mereka terdiri dari satu sel saja. Ini berarti seluruh fungsi kehidupan mereka, seperti nutrisi, reproduksi, dan pergerakan, terjadi dalam satu sel saja. 


Heterotrof

Protozoa adalah organisme heterotrof, yang berarti mereka tidak dapat menghasilkan makanan mereka sendiri melalui fotosintesis seperti tumbuhan. 


Sebaliknya, mereka harus mendapatkan nutrisi dari organisme lain. 


Ciri Protozoa Berdasarkan Alat Gerak, Bentuk Tubuh, Reproduksi, dan Habitat

Dalam penjelasan sebelumnya, kita sudah sama-sama mengetahui kalau protozoa memiliki dua ciri umum, yaitu uniseluler dan heterotrof. Selain ciri umum tersebut, protozoa juga memiliki ciri khusus, lho. Ciri khusus protozoa adalah sebagai berikut.


Alat Gerak Protozoa

Beberapa protozoa memiliki kemampuan untuk bergerak secara aktif untuk mencari makanan atau menghindari bahaya. Mereka menggunakan berbagai alat gerak, seperti silia, flagela, atau pseudopodia. 


Bentuk dan Ukuran Protozoa

Protozoa memiliki keragaman bentuk dan ukuran. Beberapa berbentuk bulat, seperti amoeba, sedangkan yang lain berbentuk lonjong atau berbentuk seperti cerobong. Ukuran protozoa bervariasi dari mikroskopis hingga beberapa milimeter.


Reproduksi Protozoa

Reproduksi pada protozoa bisa berlangsung secara aseksual maupun seksual. Reproduksi aseksual melibatkan pembelahan sel atau fisi, di mana sel induk membelah menjadi dua sel anak identik. 


Reproduksi seksual terjadi ketika dua sel protozoa berdekatan dan menukar materi genetik untuk membentuk keturunan baru yang berbeda.


Habitat Protozoa

Habitat protozoa sangat beragam, tetapi sebagian besar dari mereka hidup di lingkungan air. Mereka dapat ditemukan di air tawar seperti danau, sungai, dan kolam, serta di lingkungan air laut seperti laut dan samudra. Beberapa protozoa juga dapat hidup di tanah dan bahkan di tubuh organisme lain, termasuk manusia dan hewan. 


Bagaimana Struktur Sel Protozoa?

Sebagai semua organisme, protozoa tentu terdiri dari beberapa setruktur atau sel pembentuk. Berikut struktur protozoa dan fungsinya yang kamu perlu tahu.


Sel

Protozoa terdiri dari satu sel saja, yang disebut sel eukariotik. Dalam sel ini, semua proses kehidupan terjadi, termasuk pencernaan, respirasi, reproduksi, dan pergerakan.


Sitoplasma

Sitoplasma merupakan isi sel yang mengisi ruang di antara inti sel dan membran sel. Di dalam sitoplasma terdapat berbagai organel sel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan Golgi. Sitoplasma berperan dalam menyediakan tempat bagi berbagai proses seluler dan mengangkut zat-zat yang dibutuhkan sel.


Inti Sel

Inti sel merupakan struktur yang mengandung materi genetik protozoa dalam bentuk kromosom. Inti sel mengatur fungsi-fungsi seluler dan mengendalikan pertumbuhan serta reproduksi protozoa.


Membran Sel

Membran sel adalah lapisan yang melapisi sel protozoa dan mengatur lalu lintas zat-zat masuk dan keluar dari sel. Membran sel juga berperan dalam interaksi sel dengan lingkungannya.


Silia dan Flagela

Beberapa protozoa memiliki silia atau flagela yang berfungsi sebagai alat gerak. Silia adalah rambut getar yang membantu sel bergerak dan mengalirkan makanan ke dalam sel. Flagela adalah ekor cambuk yang memberikan gerakan berputar dan membantu dalam pergerakan sel.


Pseudopodia

Pseudopodia adalah alat gerak yang dimiliki oleh beberapa protozoa seperti amoeba. Mereka berfungsi sebagai kaki semu yang bisa dikeluarkan dari sel untuk menarik diri atau mencari makanan.


Vakuola Pangan

Vakuola pangan adalah struktur di dalam sel protozoa yang berfungsi untuk mencerna makanan yang telah ditangkap. Ketika protozoa menangkap makanan, vakuola pangan membungkusnya dan mengeluarkan enzim pencernaan untuk mencernanya.


Vakuola Kontraktil

Vakuola kontraktil adalah struktur yang berperan dalam mengatur keseimbangan air dan ion dalam sel protozoa. Ketika sel mengalami kelebihan air, vakuola kontraktil akan mengeluarkan air berlebih melalui proses osmoregulasi.


Apa Saja Klasifikasi Protozoa?

Protozoa juga terdiri dari beberapa jenis atau klasifikasi, lho. Terdapat 4 klasifikasi protozoa yang Sobat Pijar perlu ketahui. Berikut adalah klasifikasi protozoa.


Rhizopoda

Sumber: Repositori Kemdikbud


Rhizopoda adalah salah satu kelompok protozoa yang termasuk dalam subfilum Sarcodina. Berikut adalah rhizopoda ciri-ciri khasnya yaitu:


Bentuk tubuh yang berubah-ubah

Ciri paling mencolok dari Rhizopoda adalah kemampuannya untuk mengubah bentuk tubuhnya secara fleksibel. 


Rhizopoda bergerak menggunakan alat gerak yang disebut pseudopodia, yaitu ekstensi sitoplasma yang dapat dikeluarkan dari sel untuk membantu dalam pergerakan dan memperoleh makanan. 


Heterotrof

Rhizopoda adalah organisme heterotrof, yang berarti mereka mendapatkan makanan dengan cara menangkap dan mencerna organisme lain. 


Pseudopodia digunakan untuk menangkap partikel makanan, seperti bakteri, detritus, atau alga mikroskopis, dengan cara menyelubungi dan mencerna mereka di dalam vakuola pangan.


Habitat yang beragam

Rhizopoda dapat ditemukan di berbagai habitat air tawar dan laut, serta di lingkungan tanah dan lumpur di sekitar air. Mereka sangat melimpah di lingkungan perairan yang sedimen atau substratnya mengandung banyak bahan organik.


Beberapa contoh amoeba yang menguntungkan adalah:

  1. Amoeba tanah: Amoeba tanah membantu meningkatkan kualitas tanah dengan menguraikan materi organik dan meningkatkan perlekatan partikel tanah, sehingga meningkatkan kesuburan tanah dan ketersediaan air bagi tanaman.
  2. Amoeba perairan: Amoeba perairan berfungsi sebagai predator mikroba, mengendalikan populasi bakteri dan alga mikroskopis di perairan, serta menjaga keseimbangan ekosistem akuatik.
  3. Amoeba dalam dekomposisi: Amoeba membantu dalam proses dekomposisi materi organik, mengubah sisa-sisa organisme mati menjadi nutrisi yang dapat digunakan kembali oleh organisme lain.


Flagellata

Sumber: Repositori Kemdikbud


Flagellata, juga dikenal sebagai mastigofora, kelompok protozoa yang memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut:


Flagela

Ciri utama Flagellata adalah keberadaan flagela, yaitu ekor cambuk yang memanjang dari tubuh sel. Flagellata bergerak dengan flagel, ini berfungsi sebagai alat gerak yang memungkinkan protozoa ini berenang dan bergerak aktif di dalam air.


Sel Eukariotik

Flagellata terdiri dari sel eukariotik, yang berarti mereka memiliki inti sel yang terpisah dari sitoplasma oleh membran inti. Sel eukariotik memiliki berbagai organel yang terorganisir dengan baik untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan sel.


Habitat di Air

Flagellata sebagian besar hidup di perairan, baik itu air tawar maupun air laut. Mereka tersebar di berbagai ekosistem akuatik, dari danau dan sungai hingga laut dan rawa.


Ciliata

Sumber: Repositori Kemdikbud


Ciliata adalah kelompok protozoa yang memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut:


Silia

Ciri utama Ciliata adalah keberadaan silia, yaitu rambut getar yang menonjol dari permukaan tubuh sel. Ciliata bergerak dengan silia dan berfungsi sebagai alat gerak yang memungkinkan Ciliata bergerak secara cepat dan terarah di dalam air.


Sel Eukariotik

Ciliata terdiri dari sel eukariotik, yang berarti mereka memiliki inti sel yang terpisah dari sitoplasma oleh membran inti. Sel eukariotik memiliki berbagai organel yang terorganisir dengan baik untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan sel.


Habitat di Air

Ciliata sebagian besar hidup di perairan, seperti danau, sungai, dan laut. Mereka bisa ditemukan di berbagai ekosistem akuatik, baik yang berair tawar maupun yang berair asin.


Heterotrof

Sebagian besar Ciliata adalah organisme heterotrof, yang berarti mereka mendapatkan makanan dengan cara menangkap partikel organik atau mikroba lain di sekitarnya. 


Ciliata memiliki selaput makanan yang disebut sitostoma untuk menangkap makanan dan memasukkannya ke dalam sel.


Sporozoa

Sumber: iStock Photo

Sporozoa adalah kelompok protozoa yang memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut:


Aparatus Apikal

Ciri utama dari Sporozoa adalah adanya aparatus apikal yang merupakan struktur khusus yang digunakan untuk menembus sel inang. Aparatus apikal ini terdiri dari berbagai organel dan kompleks protein yang berperan dalam proses invasi dan penetrasi sel inang.


Parasit Obligat

Sebagian besar Sporozoa adalah parasit obligat, yang berarti mereka harus hidup sebagai parasit di dalam sel inang untuk berkembang dan bereproduksi. Mereka tidak dapat hidup bebas di lingkungan.


Spora

Beberapa Sporozoa menghasilkan spora, yaitu bentuk resisten yang dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Spora ini berperan dalam penyebaran dan infeksi sel inang baru.


Sporozoa yang menguntungkan

Sporozoa yang menguntungkan adalah contoh dari kelompok protista yang memiliki peran positif dalam ekosistem. Beberapa Sporozoa yang menguntungkan dapat membantu dalam proses dekomposisi materi organik, menguraikan sisa-sisa organisme mati menjadi nutrisi yang bermanfaat bagi lingkungan. 


Peranan Protozoa dalam Ekosistem

Tentunya protozoa memiliki peranan dalam ekosistem ini. Berikut beberapa peranan menguntungkan dari protozoa:


Rantai Makanan

Protozoa berperan sebagai konsumen tingkat rendah dalam rantai makanan. Mereka memakan bakteri, alga, dan organisme mikroskopis lain, dan menjadi makanan bagi organisme tingkat lebih tinggi seperti rotifera dan cacing. 


Sebagai bagian penting dalam rantai makanan, protozoa membantu dalam transfer energi dan nutrisi dari tingkat produsen (misalnya alga) ke tingkat konsumen tinggi (misalnya ikan).


Pencernaan Materi Organik

Beberapa jenis protozoa seperti amoeba dan ciliata berperan dalam proses dekomposisi materi organik. 


Mereka membantu menguraikan sisa-sisa organisme mati menjadi bahan organik sederhana, seperti karbon dan nitrogen, yang dapat digunakan kembali oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan.


Penyaringan Air

Beberapa protozoa, terutama ciliata, berperan sebagai filter feeder yang membantu dalam penyaringan air. Mereka memakan partikel organik dan mikroba lain dari air, membantu menjaga kualitas air dan menghilangkan zat-zat berbahaya.


Selain menguntungkan, tentu saja Protozoa memiliki dampak yang merugikan juga nih, Sobat Pijar. Berikut peranan protozoa yang merugikan:


Penyakit pada Manusia dan Hewan

Beberapa protozoa adalah parasit yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Misalnya, Plasmodium, yang menyebabkan malaria pada manusia, dan Trypanosoma, yang menyebabkan penyakit tidur di Afrika. 


Infeksi protozoa ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius dan bahkan berpotensi fatal jika tidak diobati.


Infeksi pada Tumbuhan

Beberapa jenis protozoa juga bisa menyebabkan penyakit pada tumbuhan. Misalnya, Plasmodiophora brassicae menyebabkan penyakit lumpur klub pada tanaman kubis, yang dapat mengurangi hasil panen dan merugikan petani.


Kerugian Ekonomi

Infeksi protozoa pada hewan ternak dapat menyebabkan penurunan produksi dan kualitas daging, susu, atau hasil produk peternakan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak dan industri peternakan.


Baca juga: Protista: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Peranannya


Nah, Sobat Pijar itulah pembahasan kita tentang protozoa. Meskipun kecil, ternyata sangat berguna di ekosistem kita, ya!


Jika kamu tertarik untuk mendalami materi Protozoa lebih lanjut, belajarnya di Pijar Belajar aja, yuk! Bukan cuma Biologi, kamu juga bisa mengakses konten mata pelajaran lain seperti Matematika, Fisika, dan Kimia, nih. Wah, makin ambis, deh.


Yuk, unduh Pijar Belajar sekarang juga!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved