pijarbelajar

Kimia

Polimer: Pengertian, Struktur, Tata Nama, Sifat, Penggolongan, dan Contoh Soalnya

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Polimer: Pengertian, Struktur, Tata Nama, Sifat, Penggolongan, dan Contoh Soalnya image

Tahukah Sobat Pijar bahwa beberapa perabotan rumah tangga seperti piring, gelas, botol, hingga kantong plastik termasuk ke dalam senyawa makromolekul? Makromolekul adalah gabungan dari molekul-molekul sederhana yang terbentuk dengan proses tertentu salah satunya adalah polimerisasi, lho.


Nah, pada pembahasan kali ini, Sobat Pijar akan diajak untuk berkenalan dengan polimer yaitu salah satu jenis makromolekul yang sangat banyak ditemui di sekitar kita.


Baca juga: Benzena dan Turunannya: Pengertian, Struktur, Tata Nama, Sifat, Reaksi, Kegunaan, dan Contoh Soalnya


Apa itu Polimer?

Di dalam kehidupan sehari-hari, perabotan yang terbuat dari bahan polimer seperti plastik, nilon, serat hingga karet pasti selalu ada di sekitar kita. Perabotan tersebut sudah mengisi setiap lini kehidupan, mulai dari rumah tangga hingga ketika berbelanja di toko.


Piring plastik, kain, pipa, karet, dan beberapa bahan lain merupakan berbagai contoh dari polimer. Dari contoh-contoh ini, mungkin Sobat Pijar bisa membayangkan bagaimana polimer itu sebenarnya beserta sifat dan bentuk-bentuknya.


Pengertian dari polimer adalah sebuah makromolekul yang tersusun dari banyak sekali monomer atau molekul kecil yang tergabung melalui proses polimerisasi. Monomer-monomer tersebut membentuk ikatan kimia sehingga tercipta molekul raksasa atau makromolekul.


Bagaimana Struktur Polimer?

Saat monomer-monomer tergabung dalam ikatan kimia membentuk polimer, bentuk, atau struktur yang diciptakan bisa beragam mulai dari linear, bercabang, hingga berikatan silang. Jumlah monomer yang saling berikatan juga bisa mencapai ribuan hingga ratusan ribu monomer. Apa saja struktur polimer yang ada? Simak penjelasan berikut ya, Sobat Pijar!


Polimer Linear

Jika monomer-monomer saling berikatan satu sama lain dalam bentuk rantai yang lurus dan panjang, maka makromolekul yang dihasilkan akan disebut dengan polimer linear.


Polimer Bercabang

Ketika ikatan yang dibentuk dari monomer-monomer tidak hanya membuat rantai yang lurus melainkan membentuk beberapa cabang, maka yang terbentuk adalah polimer bercabang.


Polimer Berikatan Silang

Monomer-monomer dalam berikatan dapat membentuk beberapa rantai yang saling terhubung satu sama lain sehingga membentuk polimer berikatan silang (cross-linking). Jika ikatan antara rantai monomer terhubung dari banyak arah dan membentuk struktur 3 dimensi, maka disebut polimer jaringan.


Bagaimana Tata Nama Polimer?

Polimer sendiri dapat dibuat dengan dua reaksi berbeda yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Masing-masing dari jenis polimer berdasarkan pembuatannya tersebut memiliki tata nama atau penamaan yang berbeda-beda pula. Pelajari tata namanya, yuk, Sobat Pijar!


Polimerisasi Adisi

Proses polimerisasi adisi adalah pembentukan polimer oleh monomer-monomer melalui reaksi kimia adisi atau pemutusan ikatan rangkap dua. Dari sini dapat Sobat Pijar simpulkan bahwa monomer yang membentuknya pasti memiliki ikatan kovalen rangkap.


Untuk tata namanya sendiri akan menggunakan kata poli di awal, lalu kemudian diikuti dengan nama dari monomernya. Contohnya saja jika monomer isoprena berikatan satu sama lain dengan cara adisi, maka polimer yang terbentuk akan memiliki nama poliisoprena atau biasa disebut karet alam.


Beberapa contoh lain dari hasil polimerisasi adisi dapat Sobat Pijar lihat di daftar berikut ini:

  1. Polivinilklorida (PVC)
  2. Polipropilena
  3. Polietena
  4. Polistirena
  5. Politetraflouroetena (teflon)

 

Polimerisasi Kondensasi

Pada proses polimerisasi kondensasi, monomer-monomernya memiliki gugus fungsi di kedua ujungnya sehingga ketika bergabung akan disertai pelepasan molekul lainnya. Maka setiap ada yang terbentuk dari monomer-monomer dengan reaksi kondensasi, akan ada zat lain yang ikut dilepaskan.


Tata nama polimer yang terbentuk dari proses kondensasi akan memiliki nama khusus. Misalnya, monomer heksametilendiamin yang bergabung dengan asam adipat akan membentuk polimer dengan nama nylon-66. Contoh lain dari hasil polimerisasi kondensasi adalah dakron, amilum, dan protein.





Apa Saja Sifat-Sifat Polimer?

Polimer menjadi salah satu bahan yang paling sering digunakan untuk membuat berbagai peralatan serta dipilih oleh banyak orang karena memiliki beberapa sifat sebagai berikut:

  1. Rasio volume yang kecil membuat bobotnya lebih ringan sehingga mudah untuk dibawa/dipindahkan.
  2. Polimer memiliki sifat elastis sehingga tidak mudah rusak.
  3. Bersifat isolator atau tahan panas serta listrik.
  4. Tahan terhadap korosi tidak seperti bahan logam.
  5. Gaya antarmolekul yang ada pada strukturnya membuatnya lebih kuat dan sulit meleleh (kecuali rantai memiliki banyak cabang).


Bagaimana Penggolongan Polimer?

Berdasarkan Asalnya

Polimer dapat digolongkan menjadi beberapa jenis tergantung dari apa yang menjadi pembandingnya. Misalnya saja jika dilihat dari asalnya, maka dapat terbagi menjadi 2, yaitu:


Polimer Alam

Sesuai dengan namanya, polimer jenis ini terbentuk secara alami atau terdapat di alam secara natural. Contohnya adalah protein, selulosa, amilum, hingga karet alam.


Polimer Sintetis

Kebalikan dari sebelumnya, polimer sintetis atau buatan diproduksi di dalam industri, contohnya adalah polivinilklorida (PVC), polistirena, politetena dan lain-lain,


Berdasarkan Monomer yang Menyusun

Sedangkan jika dilihat dari jenis monomer yang menyusunnya, maka polimer dibagi menjadi 2 yaitu:


Homopolimer

Jika monomer-monomer yang membentuk sebuah polimer merupakan monomer yang sejenis, maka akan terbentuk homopolimer seperti poliisoprena, polistirena, dan lainnya.


Kopolimer

Apabila terbentuk dari monomer-monomer yang berbeda jenisnya, maka akan terbentuk kopolimer semisal dakron, nylon-66, dan lain sebagainya.


Berdasarkan Sifat Terhadap Panas

Terakhir, polimer juga bisa digolongkan berdasarkan sifatnya terhadap panas yaitu menjadi:


Polimer Termoplast

Jika polimer melunak saat dipanaskan maka disebut dengan termoplast. Polimer jenis ini dapat didaur ulang contohnya saja PVC (polivinilklorida).


Polimer Termoseting

Polimer jenis termoseting adalah yang tidak bisa didaur ulang karena pada proses pemanasan keduanya tidak akan membuatnya lunak. Contoh dari jenis termoseting ini adalah melamin dan juga bakelit.


Contoh Soal Polimer

Apakah Sobat Pijar sudah memahami apa arti materi polimer ini? Nah, sekarang saatnya membahas contoh soal agar lebih paham dengan materi ini.


Polimer berikut terbentuk dari proses polimerisasi adisi, kecuali....

  1. Poliisoprena
  2. Polistirena
  3. Polietena
  4. Nylon-66
  5. PVC


Jawaban:

Nylon-66 bukan merupakan polimer adisi, melainkan terbentuk dari proses kondensasi. Ciri paling umum dari hasil adisi adalah memiliki awalan poli (PVC merupakan singkatan dari polivinilklorida).


Baca juga: Senyawa Karbon: Pengertian, Sifat, Jenis, Kegunaan, Tata Nama, dan Contoh Soalnya

__________________________________________


Nah, dari penjelasan-penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa polimer merupakan kumpulan monomer yang bergabung dalam ikatan kimia. Proses pembentukan dan jenis monomer akan menentukan produk yang dihasilkan serta sifat-sifatnya.


Ingin belajar Polimer lebih dalam lagi? Kamu bisa banget lho menggunakan aplikasi Pijar Belajar sebagai teman belajarmu di mana saja! Tersedia juga mata pelajaran lain seperti Biologi, Fisika, Matematika, dan masih banyak lagi. 


Tunggu apa lagi? Yuk, unduh Pijar Belajar sekarang!


Referensi:

Modul Pembelajaran SMA Kelas XII: Makromolekul, I Gede Mendera, https://repositori.kemdikbud.go.id/22136/, 2020.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved