pijarbelajar

Biologi

Pengertian Bryophyta (Tumbuhan Lumut) dan Klasifikasinya

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Pengertian Bryophyta (Tumbuhan Lumut) dan Klasifikasinya image

Sobat Pijar pernah tidak memperhatikan lumut yang biasanya tumbuh di tempat basah dan lembap? Ternyata, lumut termasuk tumbuhan autotrof atau menghasilkan makanan sendiri lho! Hal ini terjadi karena lumut mempunyai sel-sel dengan plastida yang bisa menghasilkan klorofil. Menarik kan? Makanya, yuk simak lebih lanjut tentang tumbuhan lumut alias Bryophyta ini.


Pengertian Tumbuhan Lumut

Sobat Pijar, masih ingat dengan pembahasan Plantae, kan? Nah, secara klasifikasi, lumut ini adalah salah satu divisi dari Kingdom Plantae. Tumbuhan lumut adalah tumbuhan yang belum berkembang sempurna, makanya dia nggak punya akar, batang, dan daun sejati. Nah, bagian tubuh lumut yang terlihat itu menempel pada substrat, biasanya di tempat yang lembap. Itulah mengapa tumbuhan lumut ini sering terlihat tumbuh batu atau tanah yang lembab.


Struktur Tumbuhan Lumut

Lumut punya beberapa struktur yang unik dan berbeda dengan tumbuhan lainnya lho, Sobat Pijar! Simak struktur lumut di bawah ini ya! 


Kolumela

Kolumela adalah jaringan yang gak bisa ikut serta dalam pembentukan spora. Artinya, Kolumela ini tidak berperan dalam produksi spora pada tumbuhan lumut. Tapi meskipun begitu, Kolumela ini tetap punya peran penting dalam mendukung struktur tubuh tumbuhan lumut.


Seta

Seta adalah struktur yang menonjol dan memiliki fungsi untuk menghasilkan spora pada lumut. Seta biasanya terdiri dari tangkai dan kapsul, dimana spora lumut dihasilkan. 


Seta berfungsi sebagai penopang organ tubuh lumut dan juga sebagai pengantar nutrisi dari tanah ke bagian atas lumut. Makanya, Seta ini sangat penting untuk menjaga agar tubuh tumbuhan lumut tetap sehat dan kuat.


Apofisis. 

Apofisis adalah struktur yang bisa melebar di bagian ujungnya dan berisi kotak spora. Jadi, Apofisis ini berperan dalam pembentukan spora pada tumbuhan lumut. Selain itu, Apofisis juga bisa melebar untuk menampung spora yang akan dihasilkan.


Vaginula

Vaginula pada lumut adalah struktur pelindung yang terdapat di sekitar dasar seta pada beberapa jenis lumut. Vaginula biasanya terbentuk dari jaringan sel yang memelintir dan membentuk tabung pelindung di sekitar seta. Fungsinya adalah untuk melindungi dasar seta dan organ reproduksi pada lumut dari kerusakan fisik atau gangguan lingkungan. Vaginula pada lumut memiliki berbagai bentuk dan ukuran tergantung pada jenis lumutnya.


Caliptra

Caliptra pada lumut adalah tudung pelindung yang menutupi ujung seta pada beberapa jenis lumut. Caliptra biasanya terbentuk dari jaringan sel yang tumbuh di sekitar ujung seta dan menutupinya seperti topi. Fungsinya adalah untuk melindungi organ reproduksi pada lumut yang terdapat di bawahnya dari kerusakan fisik atau gangguan lingkungan. Caliptra pada lumut memiliki berbagai bentuk dan ukuran tergantung pada jenis lumutnya.


Ciri-ciri Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:

  1. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati seperti tumbuhan tinggi. Tubuh lumut berbentuk talus atau daun yang tidak memiliki sistem pembuluh.
  2. Siklus hidup tumbuhan lumut melibatkan dua tahap, yaitu tahap gametofit dan tahap sporofit. Tahap gametofit adalah tahap yang dominan dan bertanggung jawab atas fotosintesis dan penyerapan nutrisi. Tahap sporofit berbentuk seta yang tumbuh dari gametofit dan memiliki kapsul yang berisi spora.
  3. Tumbuhan lumut dapat tumbuh di berbagai habitat yang lembab seperti di tanah, di batu, di kayu lapuk, atau di sekitar air.
  4. Tumbuhan lumut tidak memiliki sistem peredaran air, namun dapat menyerap air melalui seluruh permukaan tubuhnya.
  5. Tumbuhan lumut tidak memiliki bunga atau biji, namun memiliki organ reproduksi yang khusus seperti seta dan kapsul pada tahap sporofit.
  6. Tumbuhan lumut memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, terutama dalam menyimpan air dan nutrisi serta sebagai sumber makanan bagi hewan kecil.
  7. Tumbuhan lumut dapat tumbuh secara individual maupun membentuk koloni yang beragam bentuk dan ukuran. Koloni lumut dapat membentuk lapisan yang menutupi substrat tempat mereka tumbuh, yang disebut sebagai lumut karpet.
  8. Tumbuhan lumut tidak memiliki klorofil yang selalu aktif, namun dapat menonaktifkan klorofilnya saat kekurangan air atau saat terkena sinar matahari yang terlalu kuat, sehingga tidak mengalami kekeringan dan kerusakan.
  9. Tumbuhan lumut dapat bertahan dalam kondisi ekstrem, seperti suhu dingin dan kekeringan yang ekstrem, dan dapat hidup di lingkungan yang kurang ramah seperti di lokasi terpapar polusi.
  10. Tumbuhan lumut bermanfaat sebagai bahan baku industri kosmetik, farmasi, dan makanan, serta sebagai indikator polusi dan kualitas udara.


Klasifikasi Tumbuhan Lumut

Nah, Sobat Pijar, tumbuhan lumut (Bryophyta) terdiri dari tiga kelas, yaitu lumut daun (Bryophyta), lumut hati (Hepaticophyta), dan lumut tanduk (Anthocerotophyta).


Lumut Daun (Bryophyta)

Lumut daun biasanya tumbuh di rawa-rawa dalam bentuk rumpun atau bantalan yang tiap tahunnya semakin besar.

Ciri-ciri lumut daun:

  • Daun dan batang pada gametofit sulit dibedakan.
  • Bentuk gametofit simetri radial.
  • Arkegonium dan anteridium ada di ujung gametofit diantara daun, terus tumbuh menjadi sporangium.
  • Sporofitnya tumbuh dari sporangium yang nempel di ujung batang dari gametofit.
  • Gametofit tumbuh tegak atau merayap.
  • Berkembang dari protonema.
  • Ada daun, batang, dan rizoid yang terdiri dari beberapa sel.
  • Arkegonium melekat di atas kapsul dan jadi kaliptra.
  • Kapsul bagian bawah mempunyai stomata dan bisa fotosintesis.
  • Selama kapsulnya berkembang, tangkainya (seta) memanjang perlahan.


Lumut Hati (Hepaticophyta)

Lumut hati atau Hepaticopsida mempunyai bentuk tubuhnya seperti lembaran banyak lekukan menyerupai bentuk hati. Menurut mitos zaman dulu, lumut hati bisa mengobati penyakit hati. Lumut hati punya struktur akar, batang, dan daun, jadi lumut ini sering dianggap sebagai tumbuhan peralihan dari Thallophyta ke Cormophyta. Lumut hati biasanya tumbuh di tanah mineral yang lembab di lereng gunung atau bukit, dan juga bisa tumbuh di dasar hutan yang lebat.


Berikut ini ciri-ciri lumut hati:

  • Talus gametofitnya tidak bisa dibedakan antara struktur daun dan batang.
  • Akarnya berupa rizoid.
  • Talus gametofitnya berbentuk pipih dan bersimetri dorsal-ventral.
  • Pada permukaan dorsal gametofit, arkegonium dan anteridium mempunyai bentuk seperti payung
  • Talus sporofitnya ukurannya sangat kecil.


Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)

Sobat Pijar, lumut tanduk atau Anthoceropsida ini bisa diidentifikasi melalui bentuk sporofitnya panjang dan runcing, lho. Bahkan, bisa tumbuh sampai 5 cm, wah! Sekedar informasi, lumut tanduk sering jadi spesies pertama yang tumbuh di daerah terbuka dan lembab. Terutama di daerah lereng gunung atau bukit dengan tanah mineral yang lembab. 


Ciri-ciri Lumut Tanduk:

  • Akarnya masih berupa rizoid, struktur daun dan batang pada talus gametofitnya tidak bisa dibedakan.
  • Talus gametofitnya punya bentuk pipih dorsiventral.
  • Terbentuknya gametangium (anteridium dan arkegonium) di permukaan dorsal talus gametofit.
  • Talus sporofitnya bentuknya menyerupai tanduk atau jarum yang ramping dan kecil, pertumbuhannya karena pembelahan sel-sel dasar pada daerah kaki.
  • Struktur tubuhnya berupa talus, tapi sporofitnya bentuknya kayak kapsul memanjang. Lumut Tanduk cuma punya satu sel yang berisi satu kloroplas.


Sebelum lanjut ke manfaat tumbuhan lumut, pelajari materi ini selengkapnya di Pijar Belajar, yuk! Cukup klik banner di bawah ini ya, Sobat Pijar!



Manfaat Tumbuhan Lumut

Lumut mempunyai banyak manfaat penting untuk lingkungan dan manusia lho, Sobat Pijar! Simak manfaatnya di bawah yuk!


Membantu Menjaga Kualitas Air

Lumut bisa membantu menjaga kualitas air dengan menyerap zat berbahaya seperti logam berat dan pestisida. Keren, ya? Lumut juga sering ditanam sebagai filter alami pada kolam ikan, waduk, dan rawa-rawa.


Menjaga Kelembaban Tanah

Tumbuhan lumut bisa menyerap dan menyimpan air dalam tanah, lho. Hal ini membantu menjaga kelembaban tanah dan mencegah terjadinya erosi. Lumut juga bisa mengurangi risiko banjir dengan mengurangi jumlah air permukaan yang mengalir.


Sebagai Sumber Pakan Ternak

Beberapa jenis lumut bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak, terutama bagi hewan yang hidup di lingkungan yang sulit seperti gurun atau pegunungan. 


Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Tumbuhan lumut juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Lumut bisa mengontrol kadar air dalam tanah serta membantu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Lumut juga bisa menjadi tempat hidup dan makanan bagi serangga dan hewan kecil seperti siput, cacing tanah, dan bahkan burung.


Menjaga Kualitas Udara

Lumut bisa membantu menjaga kualitas udara di sekitarnya dengan menyerap zat polutan seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Lumut juga bisa menyerap debu dan partikel-partikel halus yang terdapat di udara. 


Baca juga: Fungi: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Struktur Tubuh, Simbiosis, Peran, dan Reproduksinya

_____________________________


Wah, ternyata meski kelihatannya kecil dan gak terlalu mencolok, tapi tumbuhan lumut punya peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kualitas lingkungan di sekitarnya, ya. 


Jika kamu tertarik untuk mendalami materi mengenai lumut atau Bryophyta ini, Pijar Belajar bisa membantumu, lho! Ratusan latihan soal bisa kamu akses mulai dari 10 ribu rupiah saja! Wah, bisa makin pede ikut ujian, nih.


Yuk, unduh Pijar Belajar sekarang juga!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved