pijarbelajar

Geografi

Jenis-Jenis Laut Berdasarkan Tingkat Kedalaman, Letak & Proses Terjadinya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Jenis-Jenis Laut Berdasarkan Tingkat Kedalaman, Letak & Proses Terjadinya image

Laut termasuk bagian dari permukaan bumi yang hampir sepenuhnya tertutupi oleh air asin. Perairan laut sudah menyebar secara luas di berbagai sudut bumi dan terbagi dalam beberapa jenis. Jenis-jenis laut tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhinya.


Faktor tersebut meliputi kedalaman laut, proses terjadinya, cahaya yang masuk, letak, dan biota yang ada didalamnya. Nah, pada artikel kali ini akan dijelaskan mengenai pengertian laut dan jenis-jenisnya secara lengkap.


Baca juga: Perairan Laut – Jenis, Sistem Zonasi, Potensi, dan Pencemarannya


Apa Itu Laut?

Perairan laut merupakan permukaan bumi yang tertutup air dengan kadar garam yang cukup tinggi. Lautan ini terdiri dari beberapa bagian, yakni selat, teluk, dan samudera. Teluk dapat diartikan sebagai perairan laut yang menjorok ke daratan atau pantai.


Selat adalah laut yang cenderung sempit dan penghubung dua perairan yang lebih luas. Sementara itu, samudra merupakan bagian laut yang cukup luas dan terletak diantara benua. Klasifikasi laut yang beragam membuktikan bahwa laut memiliki banyak bentuk dan luas.


Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang berhubungan erat dengan perairan laut. Perairan laut di negara ini sangat luas dan mempunyai banyak pulau yang tersebar luas. Kondisi inilah yang akhirnya membuat Indonesia disebut sebagai negara maritim.


Selain itu, luas perairannya memasuki angka 5,8 juta km dengan panjang mencapai 95,181 km. Maka dari itu, tak heran jika memiliki keanekaragaman hayati atau non hayati yang bersumber di perairan laut. 


Jenis Laut Berdasarkan Proses Terjadinya

Perairan laut di Indonesia memang terbilang sangat luas dan besar, bahkan mengalahkan daratan. Kondisi inilah yang akhirnya membuat jenis laut di dalamnya menjadi beragam. Adapun jenis-jenis laut dan manfaatnya adalah sebagai berikut:


Laut Transgresi

Laut transgresi adalah laut yang terjadi karena volume air laut meningkat, hingga daratan di sekitarnya tergenang. Kedalaman perairan laut ini maksimal hanya mencapai 75 meter sehingga memang cukup dangkal. Contoh laut transgresi yang bisa ditemui adalah Dangkalan Sahul dan Dangkalan Sunda. 


Laut Ingresi

Pengertian laut ingresi adalah laut yang terjadi karena mengalami penurunan tanah di dasar laut. Salah satu faktor penyebab terbentuknya laut ingresi adalah patahan sehingga kondisi laut menjadi semakin dalam.


Penurunan dasar laut akan membentuk suatu cekungan yang biasa disebut dengan palung laut atau lubuk laut. Contoh laut ingresi di Indonesia yaitu Laut Sulawesi (5.590 meter) dan Laut Flores (5.590 meter).


Laut Regresi

Jenis-jenis laut selanjutnya sesuai dengan proses terjadinya yaitu laut regresi atau laut menyempit. Laut regresi adalah laut yang terjadi karena permukaan laut mengalami penyempitan. Keberadaannya sudah terbentuk sejak zaman dilluvium atau pleistosen. 


Temperatur bumi pada waktu itu sangat dingin sehingga menyebabkan air laut menjadi membeku. Kondisi tersebut akhirnya membuat permukaan air laut turun menjadi 60 meter lebih. Adapun contoh laut regresi yaitu seperti laut Bering yang berada di dekat Arktik.


Laut Berdasarkan Letaknya

Jenis-jenis laut yang ada di permukaan bumi juga dibedakan sesuai dengan tata letaknya. Setidaknya ada 3 macam yang penting dipahami, yaitu laut tepi, laut pertengahan, dan laut pedalaman. Inilah pembahasan secara detail dan lengkap dari setiap jenis tersebut:


Laut Tepi

Laut tepi adalah salah satu jenis perairan laut yang lokasinya berada di tepian benua. Perairan laut ini seakan-akan dipisahkan dari samudra oleh sejumlah pulau dan semenanjung di sekitarnya. Ciri-ciri laut ini memiliki salinitas dalam tingkatan sedang. 


Pasalnya, laut yang ada di tepian benua ini terhubung dengan samudra melewati sebuah selat. Banyak sekali contoh laut tepi, yaitu Laut Jepang, teluk Meksiko, laut Cina Selatan, dan lainnya.


Laut Pertengahan

Sesuai namanya, laut pertengahan secara umum terletak di tengah benua atau diapit oleh benua yang berbeda. Perairan laut pertengahan ini termasuk wilayah laut dalam sehingga tidak dijumpai di perairan Indonesia.


Sementara itu, salinitas dari jenis-jenis air laut ini bisa dibilang lebih rendah dibandingkan dengan laut tepi. Hal ini karena airnya lebih banyak didapatkan dari sungai yang ada di dekatnya. Contoh laut pertengahan yaitu Laut Mediterania, Teluk Benggala, dan Laut Merah.


Laut Pedalaman

Dinamakan pedalaman, perairan laut ini berada di bagian tengah benua dan dikelilingi oleh daratan. Maka dari itu, sudah banyak sekali yang menyebutnya sebagai laut terbuka atau laut dalam. Hal ini karena memang letak laut pedalaman di Indonesia jauh dari pengaruh daratan maupun pantai.


Sementara itu, salinitas atau tingkat keasinan dari perairan laut ini lebih tinggi daripada kedua jenis laut sebelumnya. Pasalnya, laut pedalaman sudah melalui proses penguapan yang besar dan hanya mendapat sedikit air dari aliran sungai. Contoh laut pedalaman yaitu Laut Aral, Laut Kaspia, dan Danau Tiberias.


Jenis Laut Berdasarkan Kedalamannya

Selain berdasarkan letak dan proses terjadinya, jenis-jenis laut juga terbagi dari segi kedalamannya. Sudah banyak sekali perairan laut dengan tingkat kedalaman yang jauh dari permukaannya. Agar semakin jelas, berikut ini adalah beberapa diantaranya:


Zona Litoral 

Zona litoral adalah air laut yang termasuk dalam kawasan pesisir atau pantai. Air yang sedang mengalami pasang surut sudah menjadi hal yang sering dijumpai di kawasan ini. Ciri-ciri zona litoral ditandai dengan adanya ZEE atau Zona Ekonomi Eksklusif didalamnya.


ZEE atau Zona Ekonomi Eksklusif merupakan laut yang diukur dari tepi pantai sekitar 200 mil menuju laut lepas. Zona inilah yang akhirnya dipakai untuk menentukan batas laut Indonesia berdasarkan Konvensi Hukum Laut di Jamaika.


Zona Epineritik

Jenis laut berdasarkan kedalamannya yang tidak kalah penting untuk dipelajari adalah zona epineritik. Ciri-ciri zona epineritik yaitu berada dari garis surut terbuka hingga wilayah paling dalam. Wilayah tersebut masih bisa ditembus oleh cahaya matahari, yakni kedalaman mencapai 50 meter lebih.


Zona Neritik 

Zona neritik merupakan wilayah laut yang berada diantara garis pantai hingga kedalaman mencapai 200 meter. Wilayah ini juga dikenal dengan sebutan zona sublitoral karena menjadi lokasi terkonsentrasinya aneka biota laut.


Keberadaan zona neritik berada pada kedalaman 200 meter ini selalu mendapat pasokan sinar matahari yang cukup. Maka dari itu, zona ini mengandung banyak oksigen sehingga layak menjadi habitat dari beragam jenis biota laut. Zona neritik juga banyak dihuni organisme laut seperti ubur-ubur dan plankton.


Zona Batial

Zona batial merupakan perairan laut berupa lereng benua yang terletak di bagian dasar samudra. Kedalaman zona batial kurang lebih mencapai 200 hingga 2000 meter di atas permukaan laut. Tekanan air lautnya cukup tinggi, sehingga untuk menjelajahinya dibutuhkan kapal selam khusus.


Ciri-ciri zona batial ada pada temperaturnya yang sangat dingin karena tidak mendapat sinar matahari. Sepenuhnya terlihat begitu gelap dan sangat sedikit hewan yang hidup didalamnya. Mungkin hanya dijumpai angler fish dan hewan laut lainnya yang memiliki kemampuan mengeluarkan cahaya.


Baca juga: Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

________________________________


Perairan laut merupakan kumpulan air asin yang sangat luas dan membagi daratan atas pulau atau benua. Jenis-jenis laut dapat dikategorikan berdasarkan tata letak, kedalaman dan proses terjadinya. Masing-masing tentu memiliki banyak perbedaan sehingga perlu dipahami dengan baik. 


Nah, itulah materi mengenai jenis-jenis laut yang perlu kamu pahami ya, Sobat Pijar. Eits, tertarik untuk menguji pengetahuanmu tentang topik ini? Yuk, coba belajar di Pijar Belajar sekarang juga! Kamu bisa melatih dirimu dengan mengerjakan mini quiz dan latihan soal, lho


Tunggu apa lagi? Yuk, uji kemampuanmu dengan mengunduh Pijar Belajar sekarang juga!



Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved