pijarbelajar

Bahasa Indonesia

Contoh Kalimat Retoris dalam Teks Editorial, Anekdot dan Artikel

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Contoh Kalimat Retoris dalam Teks Editorial, Anekdot dan Artikel image

“Siapa yang tidak kenal Indonesia?”  


Kalau ditanya pertanyaan seperti di atas, kamu akan menjawab apa, nih, Sobat Pijar? Nah, tahukah kamu, pertanyaan di atas merupakan contoh kalimat retoris yang tidak perlu dijawab. “Terus kenapa pertanyaan itu ditanya kalo nggak butuh jawaban?” Eits, supaya kamu nggak bertanya-tanya, Pijar Belajar mau ajak kamu kenalan dengan kalimat retoris lebih jauh, nih


Sebenarnya apa, sih, kalimat tanya retoris itu? Meskipun kalimat tersebut menyatakan sebuah pertanyaan, tetapi kalimat retoris tidak memerlukan jawaban. Kalimat disampaikan bukan untuk bertanya, melainkan untuk menegaskan pernyataan. 


Sama seperti jenis kalimat lainnya, kalimat retoris juga memiliki ciri-ciri dan fungsi tersendiri yang harus kamu pahami agar bisa menyusun kalimat tersebut dengan benar. Daripada bingung, yuk, kita pelajari bareng-bareng materi tentang kalimat retoris!


Baca juga: Contoh Teks Eksposisi Singkat Lengkap dengan Struktur dan Unsurnya, Yuk Simak!


Apa itu Kalimat Retoris?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kalimat retoris adalah kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban. Tidak perlunya jawaban dalam kalimat tersebut ini disebabkan karena sudah terkandungnya maksud dan jawaban dalam pertanyaan yang diajukan.


Dapat dikatakan bahwa kalimat tanya retoris adalah kalimat yang berisi pertanyaan namun sudah mengandung jawaban di dalamnya sehingga tidak memerlukan jawaban. Tujuan kalimat ini adalah untuk memberikan penegasan terkait isu yang diangkat dan mengungkapkan pernyataan penulis.


Kalimat retoris sendiri banyak digunakan untuk menuliskan gagasan pemikiran dengan tujuan mengungkapkan emosi, seperti kemarahan, saran, sindiran, perintah, indikasi keraguan dan lain-lain.


Kalimat retoris merupakan salah satu bentuk majas, yaitu majas retoris. Kamu bisa menemukan kalimat retoris pada berbagai macam iklan yang bertujuan untuk menarik pembeli. Contohnya, “Apakah Anda lelah bekerja seharian? Minum suplemen ini untuk meningkatkan stamina dan energi!”


Ciri Ciri Kalimat Retoris

Setelah mengetahui pengertian kalimat retoris, apakah kamu sudah bisa menjelaskan bagaimana ciri-ciri dari kalimat tersebut berdasarkan pengertiannya? Berikut ciri-ciri kalimat retoris yang perlu kamu tahu. 

  1. Berbentuk pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
  2. Memiliki bentuk kalimat berupa pertanyaan dan penegasan.
  3. Terkadang di dalam kalimat menggunakan kata tanya.
  4. Baik penanya maupun yang ditanya sudah mengetahui jawabannya.


Apa Fungsi Kalimat Retoris?

Di bagian sebelumnya sudah sedikit disinggung tentang kalimat retoris atau retorik yang bertujuan untuk memberikan penegasan dan bisa untuk mengungkapkan emosi. Hal tersebut erat kaitannya dengan fungsi kalimat retoris, lho. Yuk, simak fungsi kalimat retoris di bawah ini. 


1. Fungsi Refleksi Diri dan Introspeksi

Fungsi yang pertama adalah sebagai bentuk refleksi diri dan introspeksi, yaitu sebuah proses dalam mengenal dan mengamati diri sendiri, menyadari apa yang ada di pikiran dan batin, mengenali keinginan dan merasakan sensasi.


Refleksi diri merupakan proses mental yang berlangsung di dalam diri dan disadari penuh berdasarkan pikiran dan perasaan serta memiliki tujuan tertentu. Contoh kalimat retoris pada fungsi ini adalah: 


Kenapa suka sekali menghambur-hamburkan uang? Apa kamu tidak sadar orang tuamu bekerja siang malam untuk mengais rezeki?


2. Fungsi Sindiran

Fungsi kalimat retoris berikutnya adalah untuk mengungkapkan rasa tidak sependapat, tidak setuju yang bertentangan dengan lawan bicara. Ungkapan rasa tersebut diucapkan melalui kalimat sindiran yang halus, baik disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.


Contohnya adalah:

Mengapa kita tidak fokus pada kekurangan diri sendiri, daripada sibuk mencari-cari kekurangan dan kesalahan orang lain?


3. Fungsi Pendukung

Kalimat retoris biasanya juga memiliki fungsi pendukung yang akan menyampaikan berbagai informasi secara verbal maupun non verbal berupa nasihat atau bentuk dukungan lainnya. 


Dengan begitu, kalimat retoris akan memberikan manfaat secara emosional dan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Contohnya adalah:

Bukankah seorang anak lahir dari rahim seorang ibu? Lalu mengapa kamu tega memakinya dengan kata-kata kasar?


4. Fungsi Memberikan Nasihat

Fungsi lain dari kalimat retoris adalah memberikan nasihat, yaitu berupa pelajaran kehidupan yang baik sehingga diharapkan bisa menjadi referensi atau acuan bagi seseorang untuk melakukan perilaku tertentu. Contohnya adalah: 

Bukankah kehidupan yang damai lebih memberikan ketenangan daripada permusuhan dan perang?


Contoh Kalimat Retoris

Apa saja contoh kalimat retoris? Setelah membahas tentang apa yang dimaksud dengan kalimat retoris dan beberapa contoh sederhananya. Kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang beberapa contoh pertanyaan retoris sehingga kamu bisa semakin paham.


Contoh Kalimat Retoris dalam Teks Editorial

Sebelum masuk ke contoh, kamu perlu memahami dulu apa yang dimaksud teks editorial. Teks editorial merupakan sebuah artikel dalam surat kabar yang berisi pandangan serta pendapat redaksi terkait suatu peristiwa yang sedang menjadi topik hangat, berupa ekonomi, politik, sosial, dan lain-lain.


Teks editorial biasanya diterbitkan secara rutin dan menjadi pendapat atau opini resmi dari penerbit terhadap isu yang sedang hangat. Bentuknya bisa berupa penilaian, kritik, harapan, saran atau prediksi.


Salah satu kaidah kebahasaan dalam teks editorial adalah menggunakan kalimat retoris. Kalimat retoris dalam teks editorial bertujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga merasa tergugah untuk memikirkan isu yang sedang hangat sehingga mengubah pandangannya.


Contoh pertanyaan retoris pada teks editorial adalah:

  1. Apa gunanya mengeluarkan banyak anggaran untuk pemilu, kalau hasil akhirnya sudah bisa diketahui dari awal?
  2. Benarkah ekonomi negara kita sedang meroket? Bukankah jumlah pengangguran dewasa ini semakin tinggi?
  3. Apa arti dari kemajuan politik jika hasilnya hanya berimbas pada kesengsaraan rakyat yang tidak memiliki kuasa?
  4. Bukankah sia-sia kita menunggu 5 tahun untuk pesta demokrasi, sementara hasilnya hanya menipu banyak orang?
  5. Apakah perlu kehancuran dulu untuk bisa membangung negara yang lebih adil dari awal?


Contoh Kalimat Retoris dalam Teks Anekdot

Berbeda dari teks editorial, teks anekdot memuat kisah atau cerita yang sifatnya lucu. Namun, dibalik kelucuan teks ada tujuan tertentu seperti menyampaikan kritikan atau maksud lainnya. Jadi, meskipun di dalamnya ada kritikan, teks tersebut tetap mampu memancing tawa.


Teks anekdot bukan hanya menghibur, tetapi juga bersifat menyindir. Itulah kenapa anekdot sering dijadikan sebagai media untuk menyampaikan kritikan dan sindiran terhadap suatu peristiwa yang terjadi. 


Sama seperti teks editorial, salah satu kaidah kebahasaan teks anekdot adalah menggunakan kalimat retoris. Berikut ini 5 contoh kalimat retoris dalam teks anekdot yang bisa dipelajari.

  1. Apakah tidak terlalu berlebihan ketika kamu bercita-cita menikahi artis terkenal, sedangkan kamu hanya seorang pengangguran?
  2. Bagaimana jadinya negara ini jika dipimpin orang sepertimu, Roni? Orang yang hanya suka bermain dan tidak pernah belajar.
  3. Bukankah sangat aneh, ketika masyarakat kita yang dikenal sangat toleran justru tidak senang ketika melihat tetangganya bahagia.
  4. Apakah kamu harus mati dulu, untuk membuktikan bahwa surga dan neraka itu benar-benar ada?
  5. Apa yang disebut dengan bahagia? Apakah memiliki banyak uang, banyak teman, atau kekuasaan?


Contoh Kalimat Retoris dalam Artikel

Pada dasarnya artikel bisa diartikan sebagai sebuah karya tulis yang lengkap yang isinya bisa berupa opini, gagasan, ide maupun informasi. Untuk memberikan kesan yang lebih hidup pada artikel, tidak jarang penulis menambahkan kalimat retoris di dalamnya. 


Seperti pada contoh kalimat tanya retoris berikut ini:

  1. Siapa yang tidak mengenal Bali? Sebuah destinasi wisata yang sangat terkenal, bahkan sampai ke luar negeri.
  2. Bagaimana, sangat menyenangkan bukan bisa mengunjungi tempat wisata terbaik di Bali?
  3. Mengapa harus memilih tempat wisata yang aman dan nyaman, bukankah tujuan kita adalah liburan bukan mencari ketegangan?
  4. Apakah adil membiarkan mereka menderita kelaparan, sedangkan kita tidak pernah menghabiskan makanan yang dibeli dan hanya ingin memamerkan fotonya saja?


___________________________________________________________________


Baca juga: Jenis Teks Eksposisi: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap


Bagaimana, sekarang kamu sudah lebih paham kan dengan apa yang dimaksud kalimat retoris dan contohnya? Contoh kalimat retoris biasanya mengandung sindiran, kritikan, saran, maupun nasihat dan dukungan. Kalau Sobat Pijar pernah melihat atau mendengar kalimat retoris apa, nih?


Kenalan lebih jauh dengan jenis-jenis kalimat Bahasa Indonesia lainnya bareng Pijar Belajar, yuk! Aplikasi Pijar Belajar menyediakan berbagai konten pembelajaran lengkap tentang Bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya, lho. Konten pembelajaran di Pijar Belajar sendiri melilputi latihan soal, rangkuman, video materi, hingga mini quiz yang bisa kamu akses kapan aja dan dimana aja.


Wah, teman belajar terlengkap banget, ya!


Ayo, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk merasakan keseruannya sekarang!



Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved