pijarbelajar

Bahasa Indonesia

Pengertian, Tujuan, dan Ciri-ciri Teks Argumentasi

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

0

Pengertian, Tujuan, dan Ciri-ciri Teks Argumentasi image

Dalam mempelajari Bahasa Indonesia, Sobat Pijar tentu sudah mengenal berbagai jenis teks, ya. Salah satu teks kebahasaan yang menarik untuk kita kenali adalah teks argumentasi. Kamu sudah tahu belum apa itu teks argumentasi? Kalau belum, kita coba bahas sama-sama, yuk, pengertian, ciri, struktur, dan contoh teks argumentasi. 


Yuk, kita belajar sama-sama! 


Baca juga: Struktur Teks Editorial Lengkap dengan Pengertian, Ciri, dan Contohnya


Pengertian Teks Argumentasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Nah, dari pengertian tersebut, Sobat Pijar bisa mengartikan bahwa teks argumentasi adalah teks yang isinya berupa opini penulis disertai pembuktian berupa fakta dan disampaikan secara logis dan objektif. Materi teks argumentasi ini bisa tentang apa saja, misalnya seperti fenomena sosial, politik, maupun lingkungan. 


Teks argumentasi ini dibuat dengan tujuan untuk meyakinkan dan mempengaruhi siapa pun yang membacanya. Makanya, kamu perlu banget memasukkan fakta pendukung untuk mendukung opini kamu. 


Oleh karena itu, proses penyusunan teks argumentasi tidak disusun sembarangan, ya. Terdapat beberapa tahapan dalam menulis teks argumentasi, mulai dari membaca buku, melakukan riset, wawancara, dan lain sebagainya untuk mendukung isi teks argumentasi yang logis dan kritis. Jadi, kamu nggak asal beropini. 


Dalam teks argumentasi, penulis menyebut opini sebagai klaim dan fakta sebagai bukti. Fakta dalam teks argumentasi pada umumnya disajikan dengan menghadirkan kutipan ahli ataupun data statistik yang absah. Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk mencantumkan sumber fakta. 


Ciri-Ciri Teks Argumentasi

Setelah kita memahami pengertian teks argumentasi, sekarang kita kenalan sama ciri-ciri teks argumentasi, yuk! Ciri-ciri teks argumentasi ini bisa digunakan untuk mengidentifikasikan teksnya, ya. Jadi, kamu nggak kesulitan lagi saat membedakan teks argumentasi dengan teks lainnya. Nah, ciri-ciri teks argumentasi adalah sebagai berikut: 

  1. Ditulis berdasarkan analisis rasional atau berdasarkan fakta. 
  2. Mampu menunjukkan bukti dan kebenaran suatu isu yang diangkat. 
  3. Ditulis secara objektif sehingga dibutuhkan batasan untuk menghindari kesan emosional. 
  4. Menggunakan bahasa denotatif atau bahasa yang sebenarnya dan tegas, selain itu nggak berbelit-belit. 


Jenis Teks Argumentasi

Teks argumentasi ternyata juga terbagi ke dalam beberapa jenis, lho. Ada yang tahu jenis teks argumentasi ada berapa? Yup, terdapat 5 jenis teks argumentasi. Kelima jenis teks argumentasi tersebut adalah argumentasi persamaan, perbandingan, sebab akibat, otoritas, dan kesaksian. Berikut ini 5 jenis teks argumentasi dan penjelasannya:


1. Argumentasi Persamaan

Argumentasi persamaan merupakan teks argumentasi yang ditulis dengan mengungkapkan prinsip persamaan sebelum akhirnya mengambil kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara yang logis dan menggunakan data kuat dan akurat, dengan tujuan argumennya nggak bisa disangkal. 


2. Argumentasi Perbandingan

Teks argumentasi perbandingan merupakan teks argumentasi berupa deskripsi mengenai fakta dan data yang dilakukan dengan cara melakukan perbandingan. Teks ini membandingkan secara argumentatif berdasarkan anggapan yang mencakup pengertian terkait data yang kuat atau justru kurang kuat. 


3. Argumentasi Sebab Akibat

Teks argumentasi sebab akibat mengarah pada akibat dari sebab yang terjadi sebelumnya. Jenis teks ini harus ditulis berdasarkan data yang membuat isu yang sedang dibahas tersebut muncul, bukan sesuatu yang dibuat-buat. 


4. Argumentasi Otoritas

Teks argumentasi otoritas ini unik karena ditulis berdasarkan pendapat orang terkenal di dunia. Misalnya para tokoh yang memiliki keahlian tertentu. 


5. Argumentasi Kesaksian

Sesuai namanya, jenis teks argumentasi yang terakhir ini ditulis berdasarkan kesaksian seseorang terkait isu yang diangkat secara deskriptif. Saksi di dalam teks ini haruslah orang yang merasakan sendiri, melihat, dan mengalami suatu kejadian, sehingga kesaksiannya nggak bisa disangkal. 


Tujuan Teks Argumentasi

Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa teks argumentasi bertujuan untuk menyampaikan opini terhadap suatu fenomena. Akan tetapi, ternyata teks argumentasi memiliki tujuan yang lebih dalam lagi, lho. Berikut ini beberapa tujuan teks argumentasi yang Sobat Pijar perlu tahu. 

  1. Mengungkap pandangan atau pendirian penulis. Setiap individu memiliki pendapat dan pandangan masing-masing. Oleh karena itu, teks argumentasi isinya nggak selalu sama.
  2. Mempengaruhi tingkah laku pembaca, terutama saat isi teks disampaikan dengan logis dan berdasarkan data. Pembaca dapat menarik kesimpulan dan memberikan pendapat masing-masing terkait isu yang dibahas penulis. 
  3. Menarik perhatian atau simpati pembaca terkait suatu isu. Tentu isinya harus dilengkapi dengan penelitian terlebih dulu. Dengan begitu, isi teks jadi lebih meyakinkan karena didasari oleh kebenaran. 
  4. Membuktikan kebenaran dengan cara yang logis karena argumentasi harus dibuktikan secara logis. Tujuan ini biasanya dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya simpang-siur di tengah masyarakat terhadap suatu isu. 


Struktur Teks Argumentasi

Dalam penulisannya, terdapat struktur teks argumentasi yang perlu kamu perhatikan. Struktur teks argumentasi ini terbagi menjadi tiga. Apa saja yang termasuk dalam struktur teks argumentasi? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini. 


Pendahuluan

Bagian pertama teks argumentasi adalah pendahuluan yang berisi penjelasan secara singkat, padat dan jelas terkait isu apa yang akan dibahas. Bahasa yang digunakan harus menarik supaya pembaca bisa tertarik membaca teksnya dari awal hingga akhir. 


Badan Argumen

Bagian yang kedua adalah badan argumen yang berisi data dan fakta yang didapat dari hasil riset. Bahasa yang digunakan di badan argumen harus terstruktur dan tertata supaya bisa mudah dipahami oleh pembaca. Bisa dikatakan, badan argumen ini merupakan isi dari teks argumen, ya. 


Nah, sebagai bagian inti argumentasi, terdapat beberapa pola pengembangan argumentasi yang bisa digunakan. Apa saja pola pengembangan dalam teks argumentasi? Pola pengembangan teks argumentasi adalah pola sebab-akibat, pola akibat-sebab, pola analogi, dan pola generalisasi. 


Pola pengembangan sebab-akibat merupakan penyampaian argumen yang berfokus pada latar belakang masalah dengan jelas. Lalu, pola pengembangan akibat-sebab merupakan penyampaian argumen yang berfokus pada akibat yang ditimbulkan dari suatu masalah. Terakhir, pola pengembangan generalisasi adalah penyampaian argumen yang menekankan pada kebenaran yang dirasakan mayoritas (generalisir). 


Kesimpulan

Sampai di bagian teks argumentasi yang terakhir, kesimpulan berisi rangkuman dan intisari dari keseluruhan teks. Bahasa yang digunakan singkat, padat, dan jelas. Di kesimpulan, yang diutamakan adalah kelogisan dan penalaran yang masuk akal. 


Kaidah Kebahasaan Teks Argumentasi

Kaidah kebahasaan teks argumentasi merupakan salah satu unsur penting yang terbagi menjadi 3, yaitu adverbia, konjungsi, dan verba. Berikut ini penjelasan lengkapnya:


Adverbia

Adverbia atau kata keterangan yang fungsinya menjelaskan jenis kata lainnya, misalnya kata kerja dan kata sifat. Adverbia dalam kalimat berfungsi memberi keterangan tambahan agar semakin tersusun dengan jelas. Jenisnya adalah:

  1. Adverbia tempat
  2. Adverbia waktu
  3. Adverbia alat
  4. Adverbia syarat
  5. Adverbia sebab. 


Konjungsi

Konjungsi merupakan kata penghubung atau kata sambung di dalam kalimat. Konjungsi bisa digunakan di kalimat lisan maupun tulisan. Dalam teks argumentasi, konjungsi penting agar membuat kata dan kalimat bisa lebih berkesinambungan sehingga bisa lebih mudah dimengerti pembaca. Jenis konjungsi ada 3, yaitu:

  1. Konjungsi intrakalimat
  2. Konjungsi antarkalimat
  3. Konjungsi antar paragraf 


Verba

Verba merupakan kata kerja yang menggambarkan tentang perbuatan, proses, atau suatu keadaan. Verba fungsinya menjelaskan dan menunjukkan adanya tindakan yang dilakukan seseorang sebagai subyek. Jenis verba ada 4, yaitu:

  1. Verba asal
  2. Verba turunan
  3. Verba transitif
  4. Verba transitif

 

Contoh Teks Argumentasi Singkat

Berikut ini merupakan contoh teks argumentasi singkat:


Sebagian anak Indonesia belum bisa menikmati kebahagiaan masa kecil mereka. Pernyataan ini pernah dinyatakan oleh pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak usia di bawah 15 tahun sudah banyak dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. 


Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya anak-anak yang mengamen di pinggir jalan atau mengemis di trotoar. Ada juga anak-anak yang mengais kotak sampah di Tempat Pembuangan Akhir. Pendapatannya akan diberikan ke orang tua mereka untuk biaya hidup. 


Sejak terjadi krisis moneter di tahun 1997 – 1999, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin banyak dan bisa terlihat di mana-mana. Sayangnya, fenomena ini belum bisa sepenuhnya dihapuskan. 


________________________________________________________


Baca juga: Jenis Teks Eksposisi: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap


Nah, setelah tahu apa saja ciri-ciri teks argumentasi, memahami contoh teks argumentasi beserta strukturnya, Sobat Pijar sudah bisa kan mencoba membuat teks argumentasi sendiri? Kalau masih ingin tahu lebih banyak tentang teks argumentasi, coba simak materi lengkapnya di Pijar Belajar, yuk!


Selain materi teks argumentasi untuk kelas 9, kamu juga bisa menemukan banyak materi teks kebahasaan lainnya. Yuk, kunjungi Pijar Belajar sekarang juga!


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved