pijarbelajar

Biologi

Cara Hidup Bakteri, Reproduksi, dan Peranannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Cara Hidup Bakteri, Reproduksi, dan Peranannya dalam Kehidupan Sehari-hari image

Pastinya Sobat Pijar sudah tahu kalau bakteri ada berbagai macam, kan? Mulai dari yang baik, seperti membantu mencerna makanan dalam perut, sampai yang jahat, yang bisa bikin kita sakit karena infeksi. 


Jadi, kita perlu tahu lebih dalam nih, supaya bisa paham betapa berpengaruhnya mereka bagi kita. Untuk itu, yuk mampir dan baca artikelnya, Sobat Pijar!


Baca juga: Bakteri: Ciri-Ciri, Struktur, Klasifikasi, Cara Hidup, dan Reproduksinya


Cara Hidup Bakteri

Bakteri Aerob

Bakteri aerob ialah mikroorganisme yang dikenal karena mampu berkembang biak dalam lingkungan yang mengandung oksigen. Mereka memanfaatkan oksigen sebagai akseptor akhir dalam rangkaian pengangkutan elektron untuk menghasilkan tenaga melalui proses pernapasan aerobik.


Ketika menjalani pernapasan aerobik, bakteri aerob memanfaatkan oksigen untuk membakar zat gizi seperti glukosa dan lemak, menghasilkan tenaga dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat) yang diperlukan dalam berbagai proses sel. Proses ini juga menghasilkan karbon dioksida dan air sebagai hasil sampingan.


Bakteri aerob dapat ditemui dalam berbagai lingkungan, termasuk di dalam tanah, air tawar, dan laut. Contoh-contoh bakteri aerob mencakup jenis dari famili Pseudomonadaceae, Bacillaceae, dan Micrococcaceae.


Kemampuan bakteri aerob untuk hidup dalam lingkungan kaya oksigen menjadikannya berperan penting dalam proses penguraian materi organik serta dalam berbagai siklus biogeokimia di alam.


Bakteri Anaerob Fakultatif

Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup dan berkembang biak dalam lingkungan yang kurang oksigen atau tanpa oksigen sama sekali, tetapi mereka juga dapat hidup dalam lingkungan yang kaya oksigen jika diperlukan. 


Artinya, bakteri ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan melakukan respirasi aerobik ketika oksigen tersedia, namun juga mampu beralih ke respirasi anaerobik saat oksigen tidak ada.


Contoh bakteri anaerob fakultatif adalah E. coli dan beberapa jenis streptokokus. Bakteri ini memiliki beberapa mekanisme adaptasi yang memungkinkan mereka berfungsi dalam kedua kondisi oksigen tersebut.


Respirasi aerobik

Saat oksigen tersedia, bakteri anaerob fakultatif akan menggunakan oksigen sebagai akseptor akhir dalam rantai transportasi elektron selama proses respirasi aerobik. Ini menghasilkan produksi energi yang lebih efisien dalam bentuk ATP.


Respirasi anaerobik

Ketika lingkungan kurang oksigen atau tanpa oksigen sama sekali, bakteri ini akan beralih ke respirasi anaerobik. 


Dalam respirasi anaerobik, bakteri menggunakan akseptor akhir lain selain oksigen, seperti nitrat atau senyawa lainnya. 


Meskipun respirasi anaerobik menghasilkan lebih sedikit energi daripada respirasi aerobik, ini memungkinkan bakteri untuk bertahan hidup dalam kondisi yang kurang menguntungkan secara oksigen.


Adaptasi bakteri anaerob fakultatif memungkinkan mereka hidup di berbagai lingkungan yang sering mengalami fluktuasi kadar oksigen. 


Kemampuan mereka untuk berpindah antara respirasi aerobik dan anaerobik membantu mereka tetap bertahan dan berkontribusi dalam proses biogeokimia dan daur ulang nutrisi dalam ekosistem.


Bakteri Anaerob Obligat

Bakteri anaerob obligat adalah jenis bakteri yang hanya dapat hidup dan berkembang biak dalam lingkungan yang tidak memiliki oksigen sama sekali. 


Mereka tidak memiliki sistem enzim atau mekanisme untuk menggunakan oksigen sebagai akseptor akhir dalam respirasi seluler. 


Sebaliknya, bakteri ini mengandalkan proses respirasi anaerobik, di mana mereka menggunakan akseptor akhir non-oksigenik seperti nitrat, sulfat, atau senyawa organik lainnya.


Bakteri anaerob obligat berbeda dengan bakteri anaerob fakultatif karena kemampuan hidup dan respirasi seluler mereka yang sangat tergantung pada keberadaan oksigen di lingkungan sekitarnya.


Beberapa bakteri anaerob obligat contoh adalah:

  1. Clostridium tetani: Penyebab tetanus (kencing tikus).
  2. Clostridium botulinum: Penyebab botulisme, yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot.
  3. Bacteroides fragilis: Sebagai bagian dari flora usus, dapat menyebabkan infeksi dalam tubuh manusia jika masuk ke dalam daerah yang tidak seharusnya.


Reproduksi Bakteri

Reproduksi Bakteri Secara Aseksual

Reproduksi bakteri secara aseksual adalah proses reproduksi dimana bakteri menghasilkan keturunan baru tanpa melibatkan penyatuan materi genetik dari dua individu yang berbeda. 


Proses ini terjadi dengan cepat dan efisien, memungkinkan bakteri untuk menggandakan diri dengan sangat cepat dalam kondisi lingkungan yang sesuai. 


Beberapa bentuk reproduksi aseksual bakteri meliputi:


Pembelahan biner

Bentuk reproduksi yang paling umum pada bakteri. Sel bakteri memperbesar ukurannya dan kemudian membagi diri menjadi dua sel anak yang identik secara genetik dengan sel induk.


Gemmation (pembentukan tunas)

Beberapa bakteri membentuk tunas atau tonjolan dari sel induk mereka yang kemudian memisahkan diri sebagai sel anak yang mandiri.


Fragmentasi

Beberapa bakteri memiliki kemampuan untuk memecah diri menjadi beberapa fragmen yang kemudian tumbuh menjadi sel-sel anak yang lengkap.


Reproduksi Bakteri Secara Seksual

Reproduksi bakteri dengan menggunakan jembatan sitoplasma terjadi saat proses konjugasi. 


Reproduksi bakteri secara seksual, atau konjugasi, adalah proses di mana dua bakteri bertukar materi genetik (biasanya plasmid) melalui struktur khusus yang disebut pilus konjugasi. 


Proses ini terjadi antara dua bakteri yang berbeda dan mengakibatkan percampuran materi genetik antara mereka. 


Namun, penting untuk dicatat bahwa proses ini tidak menghasilkan keturunan baru, tetapi lebih mengarah pada diversifikasi genetik.


Selama konjugasi, bakteri "penerima" mengambil materi genetik dari bakteri "pemberi," sehingga meningkatkan keragaman genetik dalam populasi bakteri. 


Dalam proses ini, faktor genetik seperti resistensi antibiotik dapat ditransfer dari satu bakteri ke bakteri lain, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan dalam pengobatan infeksi bakteri.


Peranan Bakteri yang Menguntungkan

Bakteri memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa manfaat bakteri bagi kehidupan manusia :


Penguraian Bahan Organik

Bakteri berperan penting dalam proses dekomposisi bahan organik. Mereka membantu menguraikan sisa-sisa organisme mati seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. 


Tanpa bakteri ini, bahan-bahan organik tidak akan terurai dengan efisien, sehingga mengakibatkan penumpukan sampah dan polusi lingkungan yang serius.


Produksi Makanan

Beberapa bakteri digunakan dalam proses fermentasi untuk memproduksi makanan yang kita konsumsi sehari-hari, seperti yogurt, keju, dan tempe. 


Bakteri yang berperan dalam fermentasi juga membantu meningkatkan rasa, tekstur, dan nilai gizi dari makanan tersebut.


Probiotik

Beberapa jenis bakteri yang hidup di dalam sistem pencernaan kita dikenal sebagai probiotik.


Probiotik membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, membantu pencernaan makanan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 


Mereka juga membantu melawan pertumbuhan bakteri berbahaya dalam sistem pencernaan.


Siklus Nutrisi

Bakteri terlibat dalam siklus nutrisi seperti siklus nitrogen dan karbon di alam. Mereka mengubah bentuk nitrogen dari atmosfer menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman dan ekosistem secara keseluruhan.


Produksi Antibiotik

Beberapa bakteri menghasilkan senyawa kimia yang disebut antibiotik. Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada manusia dan hewan. Penemuan antibiotik telah menyelamatkan banyak nyawa dan mengatasi berbagai penyakit infeksi.


Bioremediasi

Bakteri juga digunakan dalam teknik bioremediasi untuk membersihkan lingkungan dari polutan atau racun. Beberapa bakteri dapat menguraikan bahan kimia berbahaya dan mengubahnya menjadi bentuk yang kurang beracun.


Industri dan Bioteknologi

Bakteri telah digunakan dalam berbagai industri dan bioteknologi untuk produksi enzim, hormon, dan berbagai senyawa kimia yang berguna. Mereka juga digunakan dalam produksi biofuel dan produksi bahan kimia secara ekonomis.


Peranan Bakteri yang Merugikan

Bakteri, meskipun memberikan banyak manfaat bagi manusia, juga dapat menyebabkan kerugian dan bahaya tertentu. Berikut adalah beberapa kerugian bakteri bagi manusia:


Penyakit Infeksi

Beberapa bakteri patogen (penyebab penyakit) dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi pada manusia. 


Contohnya adalah bakteri Streptococcus pneumoniae yang menyebabkan pneumonia, bakteri Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan infeksi kulit dan infeksi berat lainnya, serta bakteri Salmonella yang menyebabkan keracunan makanan.


Antibiotik Resistensi

Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat telah menyebabkan perkembangan bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Bakteri yang resisten ini sulit diobati dan dapat menyebabkan infeksi yang sulit disembuhkan atau bahkan fatal.


Penyakit Menular Seksual

Beberapa bakteri, seperti Neisseria gonorrhoeae yang menyebabkan gonore (kencing nanah) dan Treponema pallidum yang menyebabkan sifilis, ditularkan melalui hubungan seksual. 


Penyakit menular seksual dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang dan menyebar dengan cepat jika tidak diobati.


Keracunan Makanan

Bakteri seperti Salmonella, Escherichia coli (E. coli), dan Campylobacter dapat mengkontaminasi makanan dan menyebabkan keracunan makanan pada manusia jika makanan tersebut tidak dimasak dengan benar atau disimpan dengan tepat.


Infeksi Rumah Sakit

Beberapa bakteri patogen yang resisten terhadap antibiotik, seperti Staphylococcus aureus resisten meticillin (MRSA) dan Clostridium difficile, dapat menyebabkan infeksi rumah sakit yang serius dan sulit diobati. Infeksi rumah sakit menjadi masalah serius bagi pasien yang sedang menjalani perawatan medis.


Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

Beberapa bakteri patogen dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh, menyebabkan respons imun yang berlebihan atau merusak sel-sel kekebalan tubuh, seperti yang terjadi pada beberapa infeksi bakteri yang menyebabkan kerusakan pada jaringan dan organ.


Kerusakan Lingkungan

Beberapa jenis bakteri, seperti bakteri pemakan logam berat, dapat menyebabkan polusi lingkungan dengan mengeluarkan senyawa berbahaya atau mengekspos manusia dan hewan lainnya terhadap bahan beracun.


Baca juga: Urutan Tingkatan Takson Klasifikasi Makhluk Hidup


Jadi, itulah peranan dan cara hidup bakteri ya, Sobat Pijar! Semoga bermanfaat! 


Jika kamu masih ingin menambah wawasan mengenai materi ini, akses video pelajaran, latihan soal, hingga rangkumannya di Pijar Belajar, yuk! Eits, sekali berlangganan kamu juga bisa akses materi lainnya seperti Matematika, Fisika, hingga Kimia, lho. Banyak banget, kan? Ambis makin gampang, deh!


Tunggu apa lagi? Unduh aplikasinya di sini, ya!



Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved