pijarbelajar

Bahasa Indonesia

Bentuk Kata Sandang dan Partikel dalam Bahasa Indonesia

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Bentuk Kata Sandang dan Partikel dalam Bahasa Indonesia image

“Si cantik itu selalu berpakaian bagus.” Sobat Pijar, kamu bisa tebak nggak dalam kalimat tersebut manakah yang merupakan kata sandang? Yup, kata sandang dalam kalimat tersebut adalah “Si Cantik”. Tahukah kamu apa itu kata sandang?


Secara sederhana, kata sandang bisa diartikan sebagai kata yang digunakan sebagai pengiring kata dalam kalimat dan tidak memiliki arti. Kata sandang juga biasa digunakan sebagai kata ganti orang maupun benda. 

Selain kata sandang, ada juga kata partikel yang sama-sama tak bermakna jika berdiri sendiri. Kira-kira apa perbedaan keduanya? Lalu, seperti apa contohnya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini. 


Baca juga: Jenis Kalimat dan Contohnya, Sudah Tahu?


Apa Itu Kata Sandang?

Kata sandang adalah kata yang tidak memiliki arti atau makna khusus tertentu dan digunakan sebagai pengiring dari kata lainnya di dalam kalimat. Kata sandang juga dikenal dengan istilah artikula. 


Artikula atau kata sandang hanya akan memiliki makna yang jelas apabila kata tersebut dikaitkan ke kata lain dalam kalimat. Penulisan kata sandang terpisah dari kata yang mengikutinya. Meski ditulis secara terpisah, namun makna dari kata sandang sangat bergantung kepada kata yang mengikutinya.


Contoh Kata Sandang

Penggunaan kata sandang umumnya ada pada penyebutan kata ganti orang maupun benda. Biasanya kata sandang berbentuk gelar kehormatan kepada seseorang. Berikut contoh-contohnya. 

1. Sang

Sang adalah kata sandang yang ditujukan ke manusia maupun zat tertentu yang dianggap unik dan mulia. Fungsi dari kata sang adalah untuk memuliakan dan meninggikan martabat pihak lain yang diberikan gelar tersebut.


Contoh kalimat kata sandang sang seperti di bawah ini:

  • Sang Saka Merah Putih telah berkibar tinggi di angkasa
  • Andi adalah Sang juara lari yang tidak terkalahkan


2. Hang

Hang adalah kata sandang yang khusus diberikan kepada pihak laki-laki yang dihormati dan dimuliakan. Kata ini sudah jarang dipakai dalam percakapan sehari-hari atau tulisan konvensional. 

Di bawah ini adalah contoh kalimat kata sandang hang yang ada pada karya sastra lama: 

  • Hang Tuah sudah pergi jauh merantau ke negeri seberang.
  • Hang Guru yang bijak sudah datang memberikan pengajaran


3. Sri 

Sri adalah kata sandang yang diberikan kepada manusia dengan martabat tinggi dan penuh kemuliaan. Sebutan kehormatan ini ditujukan kepada manusia yang memiliki kedudukan kemuliaan dalam keagamaan dan kerajaan. 


Untuk memudahkan Sobat Pijar memahami penggunaan kata sandang Sri, berikut adalah contoh pemakaiannya dalam kalimat:

  • Sri Ratu telah datang dan disambut dengan meriah oleh seluruh rakyatnya di negara persemakmuran
  • Sri Baginda adalah orang yang sangat dihormati oleh rakyat kerajaannya


4. Dang

Dang adalah kata sandang yang diberikan khusus untuk wanita yang dihormati di kaumnya. Penggunaan artikula Dang hanya terbatas untuk nama tokoh wanita terhormat di karya sastra lama saja.

Contoh kalimat kata sandang pada kalimat karya sastra lama yakni "Dang Aisyah adalah wanita yang sangat terhormat dan mulia."


5. Si

Selain kata sandang untuk kehormatan, ada juga artikula yang berfungsi untuk menominalkan. Kata si bisa dipakai untuk menyebut nama orang, membentuk nomina dari verba maupun adjektiva. Kata si juga bisa digunakan untuk makna tunggal maupun generik banyak pihak.


Kata si juga sering dipakai untuk menyebut sesuatu yang bersifat negatif atau tidak disukai. Misalnya ketika seseorang membenci orang lain atau pihak tertentu, maka biasanya orang tersebut akan menyematkan kata si di depan nama orang yang tidak disenanginya.


Berikut ini adalah contoh kata sandang si yang dipakai dalam kalimat:

  • Kenapa kamu tidak mengajak si dia untuk ikut perlombaan puisi?
  • Gara-gara si gila itu kita jadi kesulitan seperti ini


Apa Itu Partikel?

Partikel merupakan jenis kata yang penulisannya tidak mengikuti kaidah perubahan bentuk dalam bahasa Indonesia, seperti kata pun, nun, nah, dan yang. Penulisan kata partikel pada umumnya tidak dipisahkan dari kata utamanya atau bisa dibilang menempel dengan kata utama.


Namun, cara penulisannya tergantung kepada bentuk partikel itu sendiri. Kata yang digolongkan ke dalam jenis partikel pada umumnya tidak termasuk ke dalam unsur kalimat yang utama seperti nomina, adjektiva, adverbia dan verba. Ada beberapa jenis partikel yang biasa digunakan dalam percakapan. 


Dalam aturan gramatikal bahasa Indonesia dikenal istilah partikel penegas. Fungsi partikel penegas adalah untuk menunjukkan unsur yang diiringi oleh partikel. Partikel penegas termasuk ke dalam jenis kata tugas,yakni kata yang hanya mempunyai makna gramatikal saja dan tidak mempunyai makna leksikal. 


Artinya, partikel penegas hanya akan memiliki makna atau arti apabila telah dihubungkan ke kata lainnya. Partikel penegas yang dikenal ada 4 macam yakni -tah, -lah, -kah dan pun. Tiga jenis partikel yang pertama adalah klitika sementara jenis partikel keempat tidak termasuk klitika. 


Untuk memudahkan Sobat Pijar memahami cara penggunaan partikel yang tepat, di bawah ini akan diberikan beberapa contoh kalimat dengan kata partikel.


Contoh Kata Partikel

Seperti diketahui bahwa kata penegas yang digunakan dalam kalimat ada 4 macamnya yakni partikel -kah, -tah, -lah, dan pun. Tiga kata partikel itu ditulis menempel dengan kata yang diikutinya sementara pun ditulis pisah. Untuk memudahkan memahami penggunaannya, berikut contoh kalimat partikel penegas. 


1. Partikel –tah

Jenis kata partikel penegas yang pertama adalah partikel -tah. Partikel ini digunakan pada kalimat tanya atau interogatif yang tidak membutuhkan jawaban. Sehingga partikel ini seolah hanya memberi kesan heran saja terhadap suatu hal tanpa membutuhkan jawaban. 


Partikel -tah biasa digunakan dalam karya sastra lama namun saat ini sudah tidak pernah digunakan. Berikut ini adalah contoh partikel –tah yang digunakan dalam kalimat

  • Siapatah orang baik hati itu yang bersedia membantuku sekarang?
  • Apatah artinya semua ini jika tanpa dirimu di sisiku?


2. Partikel -kah

Jenis kata partikel selanjutnya adalah -kah yang termasuk ke dalam bentuk partikel klitika. Kata partikel -kah bisa dipakai untuk menegaskan kalimat tanya atau interogatif. Partikel ini ditulis bersambung dengan kata yang diikutinya. 


Partikel -kah pada kalimat interogatif yang memiliki kata tanya seperti apa, bagaimana, kapan dan sebagainya akan membuat kata tanya terdengar lebih formal dan halus. Di bawah ini adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan partikel -kah.


  • Bagaimanakah hasil pertandingan voli antar sekolah kemarin sore?
  • Ke manakah Bu Diana pergi tadi pagi?
  • Kalau boleh tahu, kapankah Pak Kepala Sekolah datang ke kantor?


3. Partikel –lah

Partikel -lah merupakan jenis partikel penegas berbentuk klitika yang berguna pada kalimat deklaratif maupun kalimat imperatif atau kalimat seruan. Partikel -lah ditulis bersambung dengan kata di depannya. Pada kalimat imperatif atau seruan, partikel -lah berguna untuk menghaluskan nada perintah. 


Sementara pada kalimat deklaratif, partikel -lah berfungsi untuk menegaskan kalimat. Di bawah ini adalah contoh dari penggunaan partikel -lah pada kalimat imperatif dan deklaratif. 

  • Bawalah motor ini ke bengkel yang ada di dekat sekolah itu nanti siang! (partikel -lah pada kalimat imperatif)
  • Jika kamu mau pergi, ambillah uang di dompet itu untuk mengisi bensin! 
  • Jika dilihat kronologis ceritanya, sepertinya dialah yang bersalah.
  • Ambillah apa saja yang kamu perlukan di dalam lemari. (partikel -lah pada kalimat deklaratif)


4. Partikel pun 

Partikel pun adalah partikel yang digunakan pada kalimat deklaratif untuk memberi penekanan pada subjek, mengeraskan arti dari kata yang diiringi, maupun fungsi lainnya. Penulisan pun dipisah dari kata yang diiringi. 


Namun, apabila partikel pun ditulis mengikuti kata hubung atau konjungsi maka ditulis serangkai atau berhubungan, misalnya kata meskipun, biarpun, walaupun, kendatipun, sekalipun, adapun dan sungguhpun. Di bawah ini adalah contoh dari penggunaan partikel pun pada kalimat:

  • Mereka pun sudah mulai bersemangat untuk mengikuti lomba
  • Para demonstran itu pun menolak tawaran yang diberikan oleh pihak perusahaan


Wah, menarik sekali ya materi partikel dan kata sandang ini. Nah, biasanya materi ini akan dimunculkan dalam soal-soal literasi bahasa Indonesia UTBK SNBT, lho, Sobat Pijar. Kira-kira seperti apa, ya, bentuk soalnya? Coba klik banner di bawah ini, yuk, untuk mulai mengerjakan berbagai latihan soal UTBK SNBT Pijar Belajar!


__________________________________________________


Baca juga: Perbedaan Frasa dan Klausa yang Sobat Pijar Wajib Tahu


Kata sandang dan kata partikel merupakan bagian dari kata tugas yakni kata yang tidak mempunyai makna tetap atau makna leksikal dalam bahasa Indonesia. Kata tugas tersebut baru akan memiliki makna ketika sudah dikaitkan dengan kata lainnya di dalam suatu kalimat.


Belajar lebih banyak tentang kata sandang dan kata partikel bareng Pijar Belajar, yuk! Download aplikasi Pijar Belajar dan rasakan kemudahan belajar kapan pun dan dimana pun!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved