pijarbelajar

Sosiologi

Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial, Faktor Pendorong, dan Faktor Penghambatnya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial, Faktor Pendorong, dan Faktor Penghambatnya image

Kamu tahu kan kalau manusia itu makhluk sosial? Selain membutuhkan orang lain, manusia juga sering dihadapkan pada perubahan. Tapi perubahan tersebut dilakukan untuk meningkatkan taraf hidupnya dan status sosialnya. Salah satu perubahan bisa dilakukan melalui bentuk-bentuk mobilitas sosial.


Apa itu mobilitas sosial? Kalau secara umum, mobilitas sosial bisa diartikan sebagai sebuah perubahan atau perpindahan status sosial masyarakat dari satu kelas sosial ke status kelas sosial lainnya. Seperti misalnya seorang pejabat yang pensiun dan kemudian menghabiskan waktunya mengasuh cucu.


Jadi ,mobilitas sosial berkaitan dengan perubahan status atau kedudukan seseorang dari yang lebih tinggi ke lebih rendah atau sebaliknya, dan dari satu kedudukan ke kedudukan lain yang sederajat. Untuk tahu lebih jauh tentang mobilitas sosial, kamu perlu menyimak pembahasan berikut ini.


Baca juga: Cek Rangkuman Sosiologi Kelas 10 Terlengkap Ini, Yuk!


Pengertian Mobilitas Sosial

Pada bagian sebelumnya sudah disebutkan bahwa mobilitas sosial bisa diartikan sebagai bentuk perpindahan atau perubahan kelas sosial dari status dan kedudukan tertentu ke kelas sosial lainnya. 


Mobilitas sosial dapat mendorong terjadinya perubahan sosial, yaitu sebuah bentuk peralihan yang mengubah tata kehidupan masyarakat.


Dalam KBBI, mobilitas sosial merupakan perubahan kedudukan masyarakat dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak pengertian mobilitas sosial dari para ahli berikut ini:


1. Robert MZ Lawang

Menurut Robert MZ Lawang, mobilitas sosial merupakan sebuah perpindahan posisi seseorang atau kelompok secara berjenjang dari lapisan dan dimensinya.


2. Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, mobilitas sosial merupakan sebuah pergerakan yang terjadi dari satu posisi sosial ke posisi sosial yang lain.


3. Kimball Young & Raymond W. Mack

Menurut Kimball Young & Raymond W. Mack, yang dimaksud mobilitas sosial adalah suatu gerak yang terjadi dalam sebuah struktur sosial, yaitu berupa pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.


4. Pitirim A. Sorokin

Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial bisa terjadi melalui sirkulasi sosial atau social circulation, baik berupa lembaga pendidikan, kesehatan organisasi politik dan lainnya.


Jadi, mobilitas sosial merupakan bentuk perpindahan status serta peranan seseorang atau kelompok, dari kelas sosial yang lebih rendah ke kelas sosial yang lebih tinggi atau sebaliknya (vertikal). Bisa juga perpindahan kelas sosial dengan kedudukan yang sama (horizontal).


5. Horton & Hunt

Menurut Horton & Hunt, mobilitas sosial diartikan sebagai suatu gerak perpindahan yang terjadi dari suatu kelas sosial menuju kelas sosial lainnya.


Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial

Apa saja bentuk-bentuk dari mobilitas sosial? Kalau kamu menyimak pendapat dari Pitirim A. Sorokin, terlihat bahwa ada dua bentuk mobilitas sosial, yaitu vertikal dan horizontal. Tapi selain itu ada juga bentuk mobilitas berupa antargenerasi dan intragenerasi. Berikut ini penjelasannya:


1. Mobilitas Sosial Horizontal

Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan atau peralihan seseorang dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang memiliki posisi sederajat. Gambarannya seperti ketika kamu berada di garis horizontal, maka bisa berpindah ke kanan atau ke kiri yang sejajar.


Misalnya saja seseorang yang dipindah tugaskan ke daerah lain tapi tetap dengan pekerjaaan yang sama seperti sebelumnya, jadi tidak ada perubahan jabatan.


2. Mobilitas Sosial Vertikal

Berbeda dengan mobilitas horizontal, mobilitas sosial vertikal adalah bentuk perpindahan atau peralihan individu dari satu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Dalam hal ini perpindahan kedudukan bisa naik atau bahkan turun.


Pada bentuk-bentuk mobilitas sosial vertikal ini ada dua jenis gerak mobilitas yang bisa terjadi, yaitu:


  1. Social sinking atau gerak mobilitas sosial ke bawah

Gerak mobilitas sosial ke bawah ditandai dengan adanya perubahan atau penurunan kedudukan sosial dari atas ke bawah. Hal ini bisa terjadi karena pemecatan, penurunan jabatan sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan, atau karena pensiun.


  1. Social climbing atau gerak mobilitas sosial ke atas

Pada gerak mobilitas sosial ke atas terjadi kenaikan kedudukan atau status sosial yang lebih tinggi dari sebelumnya. Contoh sederhananya adalah karyawan yang diangkat jadi manajer atau guru yang diangkat jadi kepala sekolah.


3. Mobilitas Sosial Antargenerasi

Ada pula bentuk-bentuk mobilitas sosial antargenerasi yang menunjukkan adanya gerakan perubahan atau peningkatan taraf hidup pada garis keturunan yang bukan hanya sebatas kedudukan sosialnya saja tetapi status dari generasi berikutnya.


Misalnya saja seseorang yang sudah berkeluarga dan kemudian memiliki kedudukan sosial lebih tinggi dari orang tuanya.


4. Mobilitas Sosial Intragenerasi

Selain mobilitas antargenerasi, dikenal juga mobilitas intragenerasi yang merupakan peralihan status atau kedudukan sosial dalam satu generasi yang sama, seperti ayah, ibu dan anak. Misalnya, ayahnya bekerja sebagai buruh serabutan sementara anaknya menjadi ASN.


Saluran Mobilitas Sosial

Jika merujuk pada pendapat Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial bisa dilakukan melalui beberapa saluran atau social circulation. Dalam hal ini ada 5 saluran yang digunakan untuk melakukan mobilitas sosial, yaitu:


1. Lembaga Keagamaan

Lembaga keagamaan dengan para tokoh agama di dalamnya biasanya memiliki kedudukan dan status sosial yang terhormat di masyarakat. 


2. Angkatan Bersenjata

Angkatan bersenjata memiliki aturan yang ketat dalam hal kenaikan jabatan. Dengan pangkat dan jabatan yang dimiliki, biasanya lebih dihormati di masyarakat. Selain itu, mereka dianggap sebagai pelindung masyarakat.


3. Lembaga Pendidikan

Sekolah bisa menjadi sarana terbaik untuk melakukan mobilitas sosial, khususnya mobilitas sosial vertikal social climbing. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka kesempatan untuk meningkatkan status sosial lebih terbuka.


4. Organisasi Ekonomi

Saluran lainnya adalah organisasi ekonomi karena lebih terbuka untuk menaikkan kedudukan atau status sosial seseorang. Seperti ketika pemilihan manajer di perusahaan yang diikuti oleh karyawan.


5. Organisasi Politik

Organisasi atau partai politik menjanjikan kesempatan besar bagi kader atau para politikus untuk menduduki jabatan di pemerintahan atau DPR, sehingga akan meningkatkan status sosial mereka.


6. Organisasi Keahlian

Organisasi keahlian seperti Ikatan Dokter Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia, atau Ikatan Cendekiawan Muslim menjadi wadah bagi anggotanya yang memiliki profesi dan keahlian yang sama.


Contoh Mobilitas Sosial

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa bentuk-bentuk mobilitas sosial terdiri dari mobilitas sosial horizontal, mobilitas sosial vertikal, mobilitas sosial antargenerasi dan mobilitas sosial intragenerasi. Agar kamu semakin paham, berikut ini adalah contoh dari masing-masing bentuk mobilitas tersebut.


Bentuk Mobilitas Sosial

Contoh

Mobilitas sosial horizontal

Seorang guru yang dipindah tugaskan mengajar ke daerah lain

Mobilitas sosial vertikal

Social sinking: Pejabat yang dipecat karena korupsi

Social climbing: Karyawan biasa yang diangkat menjadi kepala cabang

Mobilitas sosial antargenerasi

Seorang ayah yang bekerja serabutan berhasil menyekolahkan anaknya hingga menjadi sarjana dan bekerja di perusahaan besar.

Mobilitas sosial intragenerasi

Anak dalam sebuah keluarga yang menjadi manajer sementara ayahnya buruh tani


Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Pada dasarnya mobilitas sosial lebih mungkin terjadi pada masyarakat yang memiliki sistem lapisan sosial terbuka, sehingga memungkinkan terjadinya mobilitas sosial. Dalam hal ini mobilitas sosial juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pendorong terjadinya mobilitas sosial antara lain adalah:


1. Faktor Individu

Salah satu pendorong mobilitas sosial adalah faktor individu. Diantaranya bisa berupa pengetahuan, keterampilan serta sikap yang dimiliki. Di Indonesia sendiri, pendidikan menjadi salah satu sarana yang mampu meningkatkan status sosial individu di masyarakat.


2. Faktor Struktural

Faktor ini berkaitan dengan kemudahan dan kesempatan yang diperoleh untuk mencapai kedudukan atau posisi yang lebih tinggi. Seperti yang diketahui, di Indonesia faktor struktural memiliki pengaruh yang sangat besar karena memudahkan dalam meraih posisi tertentu.


3. Faktor Politik

Faktor politik berkaitan dengan situasi politik yang terjadi di sebuah negara. Biasanya orang akan cenderung melakukan mobilitas sosial ke negara lain yang dianggap lebih aman dan mampu memberikan jaminan kesejahteraan.


4. Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi akan sangat berpengaruh pada tingkat mobilitas sosial. Dengan kondisi ekonomi yang baik maka hal itu memudahkan dalam mendapatkan modal maupun pendidikan sehingga bisa mendorong terjadinya mobilitas sosial.


5. Faktor Demografi atau Kependudukan

Faktor lainnya yang mendorong terjadinya mobilitas sosial adalah demografi atau kependudukan. Jika suatu wilayah memiliki kepadatan penduduk sehingga lahan pemukiman dan lapangan kerja berkurang, maka akan mendorong individu untuk pindah ke daerah lain.


Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial pada masyarakat pedesaan relatif kecil karena adanya ketidaksetaraan ekonomi, kualitas pendidikan yang rendah, infrastruktur yang terbatas salah satunya di bidang teknologi, serta tradisi dan budaya yang masih dipegang teguh. 


Selain itu, secara umum mobilitas sosial juga dipengaruhi oleh beberapa faktor penghambat. Diantaranya adalah:


1. Faktor Kemiskinan

Faktor kemiskinan yang terjadi karena tingkat ekonomi yang rendah menjadi salah satu faktor penghambat mobilitas sosial. Mengapa faktor ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat?

  

Kemiskinan bisa terjadi karena tingkat pendidikan yang rendah sehingga kemampuan untuk meningkatkan taraf kehidupan semakin terbatas. Alhasil kondisi tersebut akan menghambat terjadinya mobilitas sosial.


2. Faktor Diskriminasi

Faktor lainnya adalah faktor diskriminasi. Meskipun sering diabaikan, namun nyatanya diskriminasi yang dilakukan karena perbedaan suku, agama, ras maupun golongan akan membuat mobilitas terhambat. Kondisi ini terjadi karena diskriminasi rawan memicu konflik.


3. Faktor Stereotip Gender

Bukan hanya faktor diskriminasi saja, faktor stereotip gender juga turut menghambat terjadinya mobilitas sosial. Seperti misalnya membedakan jenis kelamin. Karena masih banyak yang beranggapan bahwa laki-laki memiliki kemampuan dan derajat lebih tinggi dari perempuan.


Dampak Mobilitas Sosial

Bagaimanakah bentuk konsekuensi mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat? Tentunya mobilitas sosial memiliki dampak dan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Adapun dampak yang bisa ditimbulkan antara lain adalah:


Dampak Positif Mobilitas Sosial

Dampak positif dari adanya mobilitas sosial adalah mendorong individu untuk mengembangkan potensinya secara lebih baik lagi. Sehingga dengan sumber daya yang dimiliki bisa memperbaiki taraf hidup dan meningkatkan status atau kedudukan sosial di masyarakat.


Dampak Negatif Mobilitas Sosial

Dampak negatif dari mobilitas sosial adalah adanya persaingan dalam mendapatkan posisi atau kedudukan yang lebih tinggi sehingga bisa memicu konflik. Pada kasus mobilitas sosial yang turun dari kelas sosial tinggi ke kelas sosial rendah, hal itu bisa menimbulkan dampak psikologis.


Contohnya ketika ada pejabat yang memasuki masa pensiun dan tidak punya kegiatan sehingga menimbulkan dampak psikologis seperti post power syndrome.


______________________________________________________________


Baca juga: Pengertian dan Ciri-Ciri Struktur Sosial


Dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk mobilitas sosial terdiri dari mobilitas horizontal, mobilitas vertikal, mobilitas sosial antargenerasi dan mobilitas sosial intragenerasi. Setelah menyimak penjelasan di atas, coba asah pemahamanmu dengan mengerjakan latihan soal Pijar Belajar, yuk! 


Aplikasi Pijar Belajar menyediakan berbagai konten pembelajaran untuk siswa SD, SMP, dan SMA terlengkap, lho. Kamu bisa banget belajar dengan menggunakan rangkuman, video materi, mini quiz, hingga latihan soal yang ada di Pijar Belajar. Lengkap banget, kan? 


Yuk, download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini untuk mulai belajar sekarang! 


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved