pijarbelajar

Ekonomi

Sistem Informasi Akuntansi - Sejarah. Pengguna, dan Kualitasnya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Sistem Informasi Akuntansi - Sejarah. Pengguna, dan Kualitasnya image

Di hampir setiap kegiatan hingga kelembagaan, laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Kamu mungkin pernah melihat ibumu membuat catatan keuangan keluarga yang membagi pos pengeluaran dalam satu bulan. Catatan keuangan tersebut merupakan salah satu contoh penerapan  sistem informasi akuntansi.


Terlepas dari apakah seseorang pernah mengenyam pendidikan akuntansi secara formal ataupun tidak, kemampuan membuat laporan keuangan tetap dibutuhkan. Hal ini bertujuan agar anggaran yang ada bisa dimanfaatkan secara efisien dan optimal. 


Selain itu, akuntansi bisa membantu memantau penggunaan anggaran yang telah dikeluarkan untuk kebutuhan apa saja. Mengingat pentingnya sistem informasi akuntansi, Sobat Pijar yang sedang belajar ekonomi di bangku sekolah wajib mempelajari materi ini.


Baca juga: Instrumen Kebijakan Fiskal | Materi Ekonomi Kelas XI


Sejarah Akuntansi

Ketika menyebut istilah akuntansi, apa yang pertama kali terlintas dalam pikiranmu? Hitung-hitungan terkait dengan bisnis? Akuntansi memang sering dikaitkan dengan bahasa bisnis karena digunakan untuk menyampaikan informasi terkait kondisi keuangan perusahaan kepada pihak yang memerlukan.


Dilihat dari segi bahasa, kata akuntansi berasal dari kata “to account” yang artinya adalah menghitung, memperkirakan dan mempertanggungjawabkan. Meski saat ini ilmu akuntansi telah menjadi cabang ilmu tersendiri dalam ekonomi, sebenarnya prinsip akuntansi sudah digunakan sejak dulu.


A. Sejarah Pembukuan Akuntansi Era Peradaban Kuno 

Sejak tahun 3000 BC (Sebelum Masehi) sebenarnya peradaban manusia sudah mengenal sistem pencatatan meskipun belum lengkap dan sistematis. Sistem pencatatan tersebut diketahui sudah dikenal oleh peradaban Samaria, Asiria, Kaldea - Babilonia, kemudian Yunani, Mesir dan China.


Kemudian para pedagang yang ada di Venesia, Italia telah mencatat transaksi keuangan dengan lebih sistematis. Luca Pacioli di tahun 1494 menerbitkan buku berisi berbagai ilmu pasti termasuk teknik pembukuan untuk pengusaha berjudul “Summa de Arithmetica Geometria Proportioni et Proportionalita”,


Khusus bagian pembukuan untuk pengusaha berada di bab “Tractatus de Computis et Scriptorio”. Di dalam bab tersebut dijelaskan bahwa tujuan dilakukannya pembukuan untuk pengusaha adalah agar pengusaha memperoleh informasi yang tepat waktu mengenai kewajiban dan aset-asetnya. 


Oleh karena itu, akuntansi sebagai sistem informasi karena di dalamnya menyajikan berbagai informasi yang dibutuhkan mulai dari keuangan dan kondisi usaha.


Pembukuan berpasangan yang dinyatakan Luca Pacioli menggunakan istilah debit (adebo) serta kredit (credito). Sementara tiga jenis buku yang dipakai terdiri dari buku besar, jurnal dan memorandum. Berkat buku yang diterbitkannya ini membuat Luca Pacioli disebut sebagai Bapak Akuntansi Dunia. 


B. Sejarah Penerapan Akuntansi di Tanah Air

Sejarah penerapan sistem informasi akuntansi manual di tanah air dimulai sejak tahun 1642. Pembukuan akuntansi saat itu diterapkan ketika Pemerintahan Hindia Belanda yang menjajah nusantara menerapkan UU Tanam Paksa. 


Banyak pengusaha swasta Belanda saat itu menanamkan investasinya di tanah air sehingga usaha pun semakin meningkat. Oleh sebab itu, sistem pembukuan akuntansi yang baik pun diperlukan. Sistem pembukuan kontinental era Hindia Belanda masih tetap digunakan ketika pendudukan Jepang.


Sistem informasi akuntansi mulai mengalami modernisasi sejalan dengan perkembangan teknologi komputer di pertengahan abad 20. Pada saat itu, perhitungan dan pengolahan data akuntansi mulai dilakukan menggunakan komputer sehingga hasilnya lebih baik dan efisien. 


Di tahun 1957 terbentuklah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang menandai pesatnya perkembangan ilmu akuntansi tanah air. IAI kemudian merumuskan Prinsip Akuntansi Indonesia atau disingkat PAI di tahun 1974. 



Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang secara khusus dibuat untuk mengumpulkan informasi dan menampilkan informasi akuntansi agar akuntan maupun eksekutif suatu lembaga bisa menghasilkan keputusan yang tepat. 


Ada banyak contoh sistem informasi akuntansi berbasis software yang menyediakan beragam fitur terintegrasi pengolahan data akuntansi seperti program inventaris aset, pembuatan laporan keuangan perusahaan, pembuatan invoice otomatis dan mengawasi arus kas.


Saat ini, sebagian besar perusahaan maupun instansi seluruh dunia telah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berbasis software atau perangkat lunak. Tujuan pemanfaatan SIA berbasis perangkat lunak adalah agar informasi yang dikumpulkan bisa diakses dengan lebih mudah dan cepat.


Komponen sistem informasi akuntansi harus terdiri dari 5 komponen yakni infrastruktur teknologi informasi, orang-orang, prosedur dan instruksi, data yang diolah dan dilaporkan, software atau perangkat lunak. 


Prosedur adalah tata cara yang dipakai akuntansi untuk mengumpulkan data, memproses hingga menyimpan data baik secara manual atau otomatis. Sementara yang dimaksud orang-orang adalah setiap pihak yang bertugas mengoperasikan Sistem Informasi Akuntansi (SIA).


Setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan ketika membahas mengenai Sistem Informasi Akuntansi (SIA), yakni pengguna informasi akuntansi dan kualitas informasi akuntansi:


1. Pengguna Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menyajikan informasi akuntansi yang nantinya akan digunakan oleh beberapa pihak. Berdasarkan posisinya di dalam perusahaan, pengguna informasi akuntansi dibagi menjadi 2 pihak yakni pihak intern dan pihak ekstern sebagai berikut:


a) Pihak Intern

Pihak pertama yang membutuhkan informasi akuntansi untuk menetapkan kebijakan perusahaan adalah pihak intern. Pihak intern adalah pihak internal yang memang berkaitan langsung dengan pembentukan kebijakan perusahaan seperti pimpinan perusahaan dan manajer perusahaan.


b) Pihak Ekstern 

Sistem informasi akuntansi juga menyediakan informasi akuntansi bagi pengguna yang berasal dari luar pihak manajerial perusahaan. Berikut adalah pengguna informasi akuntansi dari pihak ekstern:

  • Investor: Investor adalah pihak penanam modal perusahaan yang membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka membuat keputusan terkait kepemilikan saham mereka apakah akan ditahan, dijual atau membeli saham.
  • Pemilik: Pemilik perusahaan harus memiliki akses terhadap informasi akuntansi sehingga bisa mengetahui kondisi keuangan, memperkirakan prospek perusahaan, membandingkan jumlah aset setiap periode dan sebagainya
  • Karyawan: Pekerja di dalam perusahaan juga membutuhkan informasi akuntansi dari sistem informasi akuntansi sehingga bisa melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan untuk mengupah karyawan, memberi pensiun, dan lainnya
  • Pemerintah: Pemerintah juga harus memiliki akses terhadap informasi akuntansi perusahaan sehingga dapat menentukan kebijakan pajak, mengatur kegiatan perusahaan hingga sebagai dasar dalam analisa statistik pendapatan nasional
  • Kreditur: Kreditur adalah pihak pemberi kredit atau pinjaman kepada perusahaan. Kreditur membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka memberi penilaian terhadap kemampuan perusahaan mengembalikan pinjaman pokok dan bunganya ketika tanggal jatuh tempo
  • Pemasok: Perusahaan umumnya akan mengadakan kerja sama dengan beberapa pihak yang memasok kebutuhan perusahaan seperti bahan mentah, kebutuhan perkantoran dan sebagainya. Pemasok membutuhkan informasi akuntansi agar bisa menilai kemampuan perusahaan membayar tagihan utang pembelian barang
  • Masyarakat: Masyarakat juga membutuhkan informasi akuntansi perusahaan dalam rangka memberi penilaian terhadap perkembangan bisnis perusahaan. Utamanya adalah memberikan penilaian terhadap kontribusi perusahaan untuk perekonomian nasional
  • Pelanggan: Pelanggan yang biasa menggunakan produk dan jasa perusahaan membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka memberi penilaian terhadap kelangsungan usaha perusahaan.


2. Kualitas Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang menyajikan informasi keuangan baru bisa disebut bermanfaat dan berkualitas jika informasi tersebut telah memenuhi 7 syarat di bawah ini:


a) Data yang Relevan

Informasi yang disajikan di dalam laporan akuntansi haruslah relevan dengan maksud dari penggunaan laporan tersebut. Ada dua syarat utama yang harus dipenuhi agar informasi akuntansi disebut relevan, yakni predictive value dan confirmatory value. 


Predictive value merupakan nilai prediksi kondisi keuangan pada masa depan. Sementara confirrmatory value merupakan nilai yang berfungsi untuk memberi informasi keuangan di masa lampau. 


Kedua nilai ini bersifat saling melengkapi yakni informasi masa lampau akan membantu memperkirakan peristiwa di masa mendatang. 


b) Bisa Dimengerti

Informasi keuangan dari sistem informasi akuntansi dikatakan berkualitas ketika informasi di dalamnya bisa dipahami oleh pemakainya. Penggunaan istilah di dalam laporan haruslah disesuaikan dengan batas pemahaman orang yang akan mengakses laporan tersebut. 


Hindari penggunaan istilah yang terlalu rumit dan hanya dikenal di dunia keuangan saja. Padahal, orang yang mengakses informasi keuangan bisa saja tidak memiliki latar belakang ekonomi maupun akuntansi. 


Akuntan harus memahami siapa orang yang akan mengakses laporan tersebut mengingat pengambilan keputusan perusahaan akan melibatkan berbagai pihak di perusahaan. Pastikan pembaca laporan mudah memahami isi laporan keuangan.


c) Bisa Dibandingkan

Informasi keuangan yang disampaikan melalui sistem informasi akuntansi haruslah dapat dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan di periode yang lalu maupun laporan keuangan dari perusahaan lain di periode waktu yang sama. 


Kualitas ini disebut dengan daya banding atau komparabilitas laporan akuntansi. Alasan mengapa laporan haruslah memiliki daya banding adalah agar pihak pemegang kepentingan mudah untuk menganalisa laporan keuangan. 


Dari analisa tersebut akan diketahui bagaimana tren kinerja keuangan perusahaan dari masa lalu ke masa kini dan perbandingan kinerja keuangan dengan perusahaan lain di bidang serupa. 


d) Tepat Waktu 

Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berikutnya adalah tepat waktu. Informasi keuangan harus disampaikan secepatnya agar bisa digunakan oleh pemangku kebijakan sebagai dasar mengambil keputusan ekonomi. 


Semakin cepat laporan keuangan disampaikan maka pengambilan keputusan tidak akan tertunda. Inilah yang menjadi salah satu keunggulan penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis software karena seluruh data bisa diolah dalam satu aplikasi saja. 


Data yang harus diolah juga tidak akan tercecer kemana-mana sehingga pengerjaan akuntansi bisa lebih cepat.


e) Netralitas atau Objektivitas

Informasi akuntansi haruslah netral atau objektif, yakni terbebas dari kepentingan pihak tertentu. Dalam mengelola laporan keuangan, akuntan harus mengarahkan isi di dalam laporan sesuai dengan kebutuhan umum seluruh pemakainya dan tidak berdasarkan pada keinginan pihak tertentu saja.


Informasi yang tercantum di dalam Sistem Informasi Akuntansi (SIA) meliputi data pembelian, data inventaris, faktur, laporan analisis, pesanan penjualan, daftar gaji, laporan pajak hingga neraca saldo. 


f) Konsistensi

Informasi akuntansi haruslah konsisten dengan menerapkan seluruh prinsip-prinsip akuntansi secara konsisten di setiap periode akuntansi. Dengan menerapkan prinsip akuntansi secara konsisten maka laporan akan lebih terpercaya dan juga kualitas meningkat. 


g) Sudah Teruji

Karakteristik informasi akuntansi yang berkualitas haruslah teruji yakni menjabarkan informasi terpercaya mengenai transaksi, aset keuangan perusahaan dan sumber daya yang dimiliki secara akurat dan lengkap. 


Terdapat tiga syarat yang harus dimiliki oleh laporan informasi akuntansi agar memenuhi kualifikasi keandalan yakni bebas dari kesalahan perhitungan, evaluasi dilakukan secara netral tanpa prasangka, mencakup seluruh transaksi yang dilakukan.


_____________________________________________________________________


Baca juga: Jenis-Jenis Uang, Fungsi, Syarat, dan Unsur Pengaman Uang


Sistem informasi akuntansi sangat penting untuk menghasilkan informasi akuntansi manajemen dan informasi akuntansi keuangan yang terstruktur. Dari sini, organisasi maupun penyelenggara acara bisa melakukan evaluasi efektivitas pemakaian anggaran dan penyelenggaraan suatu kegiatan.


Wah, ternyata penting banget, ya, belajar tentang sistem informasi akuntansi itu. Selain materi ini, Sobat Pijar juga perlu memahami materi-materi akuntansi lainnya, lho. Tapi, tenang saja. Semua materi akuntansi dan materi ekonomi lainnya ini bisa kamu pelajari lewar aplikasi Pijar Belajar!


Yup, Pijar Belajar merupakan aplikasi bimbel online yang menyediakan berbagai konten pembelajaran untuk siswa SD, SMP, dan SMA, mulai dari latihan soal, pembahasannya, rangkuman materi, hingga video materi. Lengkap banget, kan?


Pastinya semua itu bisa kamu akses kapan aja dan dimana aja lewar aplikasi maupun website Pijar Belajar, ya.


Yuk, download Pijar Belajar dan rasakan kemudahan belajarnya sekarang!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved