pijarbelajar

Biologi

Sistem Gerak Pada Manusia: Pengertian, Fungsi, Struktur, Gangguan, dan Teknologinya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Sistem Gerak Pada Manusia: Pengertian, Fungsi, Struktur, Gangguan, dan Teknologinya image

Tanpa Sobat Pijar sadari, kita menggerakkan tubuh sesuai dengan situasi yang sedang kita alami. Mulai dari menggerakkan kaki untuk berjalan dan berlari hingga menggerakkan tangan saat senam dan bermain basket. 


Kira-kira organ-organ yang terlibat dalam menggerakkan tubuh kita ada apa aja, ya? Lalu, apakah ada penyakit yang bisa mengancam keberlangsungan proses sistem gerak yang kita punya? Apa ada teknologi yang bisa menggantikan peranan sistem gerak? Untuk tahu lebih banyak mengenai sistem gerak manusia, yuk baca artikelnya hingga selesai!


Baca juga: Macam-Macam Sistem Organ Pada Manusia


Pengertian Sistem Gerak pada Manusia

Sistem gerak pada manusia merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan tubuh manusia untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sistem gerak terdiri dari rangkaian tulang, otot, dan sendi yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan pergerakan.


Tulang berfungsi sebagai kerangka penopang tubuh dan tempat melekatnya otot. Otot berkontraksi untuk menghasilkan gaya yang memungkinkan tubuh bergerak, sedangkan sendi memungkinkan gerakan antar tulang.


Fungsi Sistem Gerak pada Manusia

Sistem gerak pada manusia memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Memberikan struktur penopang untuk tubuh dan melindungi organ-organ internal.
  2. Memungkinkan berbagai gerakan tubuh seperti berjalan, berlari, mengangkat, dan melakukan aktivitas fisik lainnya.
  3. Merespons secara refleks terhadap potensi bahaya dengan menghindari atau menghindarkan tubuh dari situasi berbahaya.
  4. Menghasilkan panas selama aktivitas fisik untuk membantu menjaga suhu tubuh dalam kisaran yang optimal.
  5. Mempertahankan keseimbangan tubuh sehingga kita dapat berdiri, berjalan, dan bergerak dengan koordinasi yang baik.
  6. Sumsum tulang dalam tulang panjang berperan dalam pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang penting untuk oksigenasi, kekebalan tubuh, dan pembekuan darah.
  7. Tulang menyimpan mineral seperti kalsium dan fosfor, serta berperan dalam produksi beberapa hormon penting.


Struktur Sistem Gerak pada Manusia

Sistem Gerak pada Manusia terdiri dari beberapa organ yang bekerjasama untuk memungkinkan manusia untuk menggerakkan tubuhnya.


Rangka

Rangka pada manusia terdiri dari berbagai jenis tulang yang membentuk kerangka penopang tubuh. Rangka termasuk tengkorak yang melindungi otak, tulang belakang (vertebrae) yang melindungi sumsum tulang belakang, dan tulang rusuk yang melindungi organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru. 


Tulang-tulang ini juga berperan dalam menyimpan mineral seperti kalsium dan fosfor, serta berkontribusi dalam pembentukan sel darah di sumsum tulang.


Otot

Otot adalah jaringan yang berkontraksi untuk menghasilkan gerakan. Ada tiga jenis otot utama: otot lurik (otot rangka), otot polos, dan otot jantung. 


Otot rangka melekat pada tulang-tulang melalui tendon dan bekerja bersama-sama untuk menghasilkan berbagai gerakan tubuh, seperti berjalan, mengangkat, dan berlari. Otot polos terdapat di dinding organ-organ dalam dan mengendalikan gerakan internal seperti peristaltik dalam sistem pencernaan. Otot jantung, yang hanya ada di jantung, memompa darah ke seluruh tubuh.


Gangguan pada Sistem Gerak Manusia

Gangguan pada sistem gerak manusia dan cara mengatasinya yaitu:


1. Osteoporosis (Penurunan Kepadatan Tulang)

Gangguan ini membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Cara mengatasinya adalah dengan mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D, berolahraga dengan beban, dan menghindari merokok serta alkohol.


2. Cedera Otot dan Tendon

Cedera otot, seperti robekan atau regangan, bisa terjadi akibat gerakan yang berlebihan atau cedera fisik. Terapi fisik, istirahat, pemberian kompres dingin-panas, dan latihan rehabilitasi adalah cara mengatasi cedera otot.


3. Artritis (Radang Sendi)

Artritis menyebabkan peradangan dan nyeri pada sendi. Pengobatan meliputi obat antiinflamasi, fisioterapi, berolahraga dengan ringan, dan menghindari aktivitas yang membebani sendi.


4. Skoliosis (Pembengkokan Tulang Belakang)

Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang yang dapat mengganggu postur dan mobilitas. Pemantauan berkala, terapi fisik, dan dalam kasus parah, pemasangan alat penyangga atau operasi bisa menjadi solusi.


4. Hernia Nukleus Pulposus (Prolaps Discus Intervertebralis)

Ini adalah kondisi di mana cakram antartulang belakang dapat meluas dan menekan saraf. Pengobatan dapat mencakup istirahat, terapi fisik, obat pereda nyeri, dan dalam kasus yang parah, operasi.


5. Kekakuan Sendi (Arthrogryposis)

Ini adalah kondisi di mana sendi memiliki keterbatasan gerakan. Terapi fisik dan latihan terencana dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot.


Teknologi Sistem Gerak pada Manusia

Seperti sistem organ lainnya, tentunya sistem gerak manusia juga bisa mengalami gangguan. Meskipun begitu, teknologi yang digunakan untuk membantu sistem gerak pada manusia cukup banyak berkembang. 


Berikut beberapa teknologi dapat digunakan dalam penyembuhan patah tulang:


1. Gips

Gips berfungsi untuk menjaga agar tulang yang patah tetap dalam posisi yang benar dan meminimalkan gerakan agar proses penyembuhan berjalan lebih cepat.


2. Belat atau bidai

Belat atau bidai memiliki fungsi yang mirip dengan penggunaan gips. Bedanya, belat digunakan untuk menghentikan pergerakan pada area tulang yang patah selama masa penyembuhan. Biasanya, metode ini cocok untuk patah tulang kecil yang tidak memerlukan gips.


3. Traksi

Traksi adalah teknik lain yang melibatkan penggunaan alat seperti katrol, tali, beban, dan rangka logam yang ditempatkan di atas tempat tidur. Traksi bertujuan agar otot dan tendon di sekitar tulang yang patah meregang, membantu tulang tetap sejajar, dan mempercepat proses penyembuhan. Meski jarang digunakan, traksi sering diaplikasikan sebelum operasi untuk menjaga stabilitas tulang yang patah.


4. Operasi

Untuk kasus patah tulang yang sulit diatasi dengan gips atau belat, operasi menjadi pilihan. Melalui operasi, tulang yang patah dapat dikembalikan ke posisinya yang semula. Biasanya, dokter akan memasang paku atau pen logam di area tulang yang patah.


5. Pemberian obat-obatan

Pasien yang mengalami patah tulang juga akan menerima obat-obatan untuk mengendalikan gejala yang muncul. Jenis obat yang diberikan bergantung pada tingkat keparahan gejala. Umumnya, pasien diberi obat pereda nyeri dan antibiotik.


_____________________________

Baca juga: Sistem Indra Manusia: Struktur, Jenis, dan Gangguannya


Jadi, itulah sekilas mengenai Sistem Gerak pada Manusia. Semoga artikel ini membantumu memahami materi ini, ya!


Jika kamu tertarik untuk mempelajari Sistem Gerak lebih lanjut, yuk belajar di Pijar Belajar! Kamu bisa belajar materi Biologi seperti Sistem Gerak, Sistem Pernapasan, Sistem Imun, hingga Sistem Reproduksi, lho! Materi-materi tersebut tersedia dalam bentuk video materi, rangkuman, mini quiz, hingga latihan soal. Lengkap banget, ‘kan?


Yuk, unduh aplikasi Pijar Belajar sekarang!


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved