pijarbelajar

Geografi

Pola Keruangan Desa, Ciri-Ciri, dan Klasifikasi Desa

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Pola Keruangan Desa, Ciri-Ciri, dan Klasifikasi Desa image

Halo Sobat Pijar, dimanakah sekarang kamu tinggal? Sebagian dari kamu mungkin menjawab tinggal di kota dan sebagian lagi ada yang tinggal di desa. Tempat tinggal di desa sudah tidak asing bagi kalian. Tapi, tahukan kamu bahwa ada pola keruangan desa dengan bentuknya yang beragam? 


Ada beberapa hal lain yang mencirikan pembentukan pola keruangan desa dan ini berbeda dengan bentuk yang ada di kota. Yuk, kita cari tahu bersama pola keruangan apa saja yang ada di desa!


Baca juga: Bonus Demografi Indonesia – Pengertian, Dampak, dan Faktor Penyebabnya


Pengertian Desa 

Sebelum membahas masalah masalah pola keruangan, ketahui lebih dulu pengertian desa. Berdasarkan asal katanya, desa berasal dari Sansekerta yaitu deshi yang artinya tanah kelahiran atau tumpah darah. 


Pengertian desa juga tercantum dalam undang-undang, lho. Berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang punya batas wilayah berwenang untuk mengurus dan mengatur pemerintahan, masyarakat setempat atas keinginan dari masyarakat. 


Selain itu setiap desa juga harus mematuhi hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI. Tak hanya dari undang-undang, ada juga pengertian desa lainnya yang dibuat oleh para ahli. 


Salah satunya adalah Sutardjo Kertohadikusumo yang mendefinisikan desa sebagai kesatuan hukum yang di dalamnya terdapat tempat tinggal dari sekelompok masyarakat yang punya kekuasaan dan pemerintahan sendiri. 


Ciri-Ciri Desa 

Kalau kamu membandingkan desa dan kota, kira-kira apa, sih, yang membedakan keduanya? Apakah dari penduduknya? atau dari mata pencahariannya? Ternyata, kamu bisa membedakannya dengan melihat ciri-cirinya, lho


Dengan mengetahui ciri-ciri desa, kamu juga akan lebih mudah membayangkan struktur keruangan desa. Nah, ciri-ciri desa ini terbagi menjadi dua, yaitu ciri fisik desa dan ciri sosial desa. Berikut penjelasan lengkapnya. 


1. Ciri Fisik Desa 

Pemandangan saat kamu berada di desa tentu berbeda, ‘kan, dengan di kota? Nah, perbedaan ini bisa kamu rasakan karena adanya ciri fisik desa. Adapun, ciri fisik desa adalah sebagai berikut. 

  • Ciri utama pola keruangan desa adalah mengikuti morfologi yang ada di daerah tersebut. Contohnya di daerah pantai, maka pemukimannya akan berbentuk memanjang sesuai dengan garis pantai yang ada. 
  • Tata guna dan pemanfaatan lahan lebih berfokus pada pertanian. Hal ini terlihat dari luasnya hamparan sawah dan kebun. 
  • Aktivitas di desa lebih memanfaatkan alam dan tergantung padanya. 
  • Gaya hidup masyarakat desa dipengaruhi oleh faktor alam. Contohnya saat matahari terbenam, penduduk menghentikan kegiatannya dan memilihnya untuk beristirahat. 
  • Jumlah penduduk masyarakat desa lebih sedikit dibandingkan di perkotaan. Penduduk yang sedikit ini menempati wilayah yang luas hal ini membuat kepadatan penduduk di suatu desa menjadi rendah. 


2. Ciri Sosial Desa

Selain dari ciri fisik, ada juga ciri sosial dari desa, diantaranya adalah sebagai berikut: 

  • Penduduknya bersifat homogen. Maksudnya adalah penduduk desa umumnya memiliki pekerjaan, agama, dan budaya yang terbilang sama. Hal ini karena penduduk yang mendiami suatu desa tersebut bisa diturunkan dengan baik. 
  • Penduduknya punya sistem gotong royong yang kuat sehingga pekerjaan biasanya akan lebih mudah terselesaikan. Contohnya saat seseorang di desa punya hajatan banyak diantara warga desa yang ikut membantu. 
  • Desa punya hukum informal yang didasarkan dari adat istiadat setempat dan sudah dipegang sejak lama. 
  • Pola pikir masyarakat desa yang lebih mengarah pada tradisional. Masyarakat desa masih banyak yang menganut kepercayaan tertentu dari nenek moyang. 
  • Pengamanan atau kontrol sosial di desa yang dilakukan secara informal berdasarkan kekeluargaan. 


Klasifikasi Desa 

Setelah mengetahui ciri dari desa, Sobat Pijar juga perlu mengetahui klasifikasi desa. Berdasarkan perkembangannya, desa dibagi menjadi tiga, diantaranya sebagai berikut: 

  • Desa swadaya: desa ini disebut sebagai desa yang tertinggal karena masyarakatnya yang masih primitif. Biasanya, desa ini ada di pedalaman sehingga masih kental dengan kebiasaan dari nenek moyang. 
  • Desa swakarya: desa ini lebih maju dibandingkan swadaya. Masyarakatnya lebih terbuka dan mengikuti perkembangan zaman. Mata pencaharian dan adat istiadatnya mulai beragam. Ada perkembangan dari pembangunan desa. 
  • Desa swasembada: sering dikenal dengan desa maju atau berkembang. Masyarakatnya sudah bisa memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pembangunan desa. Cirinya yaitu penduduk yang padat, masyarakatnya tidak terikat dengan adat, fasilitas yang maju, dsb. 


Pola Keruangan Desa 

Setelah kita mengenal apa itu desa dan ciri-cirinya, sekarang saatnya Sobat Pijar masuk ke pembahasan mengenai pola desa. Pola keruangan desa adalah pengaturan dan penggunaan lahan untuk keperluan tertentu sehingga tidak mengalami tumpang tindih berdasarkan pemanfaatannya. 


Setiap desa memiliki pola keruangan yang berbeda-beda. Biasanya, pola keruangan desa ini terbentuk mengikuti bentang alam dan kebutuhan penduduknya. Ada 4 jenis pola keruangan dengan sifat yang berbeda, diantaranya sebagai berikut. 


1. Pola Pemukiman Memusat 

Pola pemukiman memusat paling banyak dijumpai di daerah Indonesia. Ciri khas dari pemukiman ini adalah banyaknya rumah penduduk yang saling berdekatan atau seperti bergerombol. 


Lalu, kira-kira faktor apa yang mempengaruhi pola pemukiman memusat? Nah, biasanya pola pemukiman memusat terbentuk karena letak wilayahnya ada di dataran rendah. Pola in juga terbentuk karena umumnya dihuni secara turun-temurun dari beberapa generasi. 


Kamu bisa mengenal pola ini dari segi sosialnya yang memiliki tingkat solidaritas tinggi. Nggak heran, ya, karena rumah penduduknya saling berdekatan. Gambar pola pemukiman memusat seperti berikut.



2. Pola Pemukiman Menyebar 

Faktor yang mempengaruhi pola pemukiman tersebar adalah karena letak wilayahnya berada di dataran tinggi. Dataran tinggi ini membuat penduduknya mencari wilayah yang rata untuk dibangun rumah. Oleh sebab itu, tempat tinggal penduduk ini menjadi menyebar. 


Selain itu, pola keruangan desa ini juga dipengaruhi oleh kesuburan tanah, topografi, dan sumber air yang ada di dalamnya. Biasanya, pola pemukiman menyebar terbentuk karena kesuburan tanah dan sumber air yang tidak memusat atau menyebar di berbagai titik. Makanya, pola pemukimannya pun ikut menyebar mengikutinya. Gambar pola pemukiman menyebar bisa dilihat di bawah ini. 



3. Pola Pemukiman Memanjang 

Ciri-ciri pola pemukiman desa memanjang yaitu pola pembangunan desa yang memanjang seperti berbentuk garis. Nah, garis ini menjadi sumber penghidupan atau kemudahan mobilitas dari masyarakat desa yang tinggal di daerah tersebut. 


Selain mengikuti pola pembangunan desanya, pola pemukiman memanjang juga dipengaruhi oleh unsur geografis. Unsur geografis yang mempengaruhi pola pemukiman memanjang adalah adanya bentang alam yang bentuknya memanjang. Contohnya di sekitar pesisir laut yang bentuknya memanjang karena memudahkan penduduk untuk bekerja sebagai nelayan. 


Pola keruangan desa ini juga bisa Sobat Pijar temukan di dekat jalan raya karena sesuai dengan bentuk jalan raya yang memanjang. Gambar pola pemukiman memanjang adalah sebagai berikut. 



4. Pola Pemukiman Melingkar 

Pola pemukiman yang terakhir adalah pola pemukiman melingkar yang sebenarnya mirip dengan memanjang. Namun, bedanya bentuknya tidak memanjang tetapi mengelilingi suatu sumber daya yang dibutuhkan masyarakat. 


Pola ini sering ditemui di dataran rendah. Fasilitas yang tersedia ini ada di tengah-tengahnya sehingga rumah yang dibangun lebih memilih yang dekat dengan fasilitas tersebut guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Contohnya adalah pemukiman seperti pola desa yang mengelilingi waduk atau mata air. Gambar pola pemukiman melingkar digambarkan seperti berikut. 



_______________________________________________________________________


Baca juga: Indeks Pembangunan Manusia dan Cara Menghitungnya


Itulah materi tentang pola keruangan desa. Sobat Pijar bisa memahami dengan baik terkait dengan pola ruang di desa dengan berbagai bentuknya yang tergantung dari sumber daya dan morfologi yang ada di sekitarnya. 


Yuk, pelajari lebih banyak seputar pola keruangan desa dan materi Geografi lainnya di Pijar Belajar! Pijar Belajar merupakan aplikasi bimbel online yang memuat banyak sekali konten pembelajaran, mulai dari latihan soal hingga pembahasannya. Tentunya semua konten pembelajaran ini bisa kamu akses kapan pun dan dimana pun, lho.


Download Pijar Belajar Sekarang, yuk!


Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton
logo pijarbelajar

Didukung oleh

logo telkom
logo indihome
Image Maps

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

Image Mail

support@pijarbelajar.id

Image Whatsapp

+62 812-8899-9576 (chat only)

Download Sekarang

playstoreappstore
instagramlinkedIn

© 2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved

Image MapsGedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

Image Mailsupport@pijarbelajar.id

Image Whatsapp+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved