pijarbelajar

Sejarah

Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di Era Orde Baru

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di Era Orde Baru image

Pemerintahan Orde Baru yang diatur oleh Presiden Soeharto kala itu banyak mencetuskan kebijakan, baik itu kebijakan dalam negeri maupun kebijakan luar negeri. Pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila menjadi salah satu kebijakan yang dicetuskan pada masa itu.

P4 pada masa Orde Baru merupakan semacam inisiatif dari pemerintah Indonesia yang diperkenalkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, tepatnya tahun 1978. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran maupun pemahaman masyarakat terkait Pancasila. Yuk, baca artikel ini selengkapnya biar lebih paham, Sobat Pijar!


Baca juga: Kebijakan Politik Pada Masa Orde Baru | Materi Sejarah Kelas XII


Apa Itu Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila?  

Pada masa pemerintahan Orde Baru yang dilakukan oleh Presiden Soeharto rupanya banyak menciptakan kebijakan-kebijakan baru baik dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu kebijakan dalam negeri yang dicetuskan adalah pedoman penghayatan serta pengamalan Pancasila. 


P4 merupakan salah satu kebijakan yang cukup banyak disoroti. Penghayatan dan pengamalan Pancasila ditetapkan pada tanggal 22 Maret 1978 dan berhasil mendapatkan perhatian dari masyarakat luas. 


Pedoman ini merupakan inisiatif dari pemerintah Indonesia kala itu sebagai wujud upaya peningkatan kesadaran maupun pemahaman bagi masyarakat luas terkait Pancasila yang menjadi dasar ideologi negara Indonesia. Setidaknya terdapat beberapa tujuan dari kebijakan ini. 

  1. Guna memperkuat kesatuan maupun persatuan bangsa Indonesia di bawah ideologi dasar negara Pancasila.
  2. Untuk mencegah penyebaran paham-paham yang dianggap memiliki nilai bertentangan dengan Pancasila, khususnya radikalisme serta komunisme. 
  3. Membangun karakter sekaligus moralitas masyarakat Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Misalnya, keadilan sosial, gotong royong hingga ketuhanan yang maha esa.
  4. Melakukan integrasi Pancasila ke dalam berbagai macam aspek kehidupan politik, sosial serta ekonomi di Indonesia. 


Fungsi Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Setiap kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintahan pada masa tertentu pastinya memiliki fungsinya masing-masing. Tanpa terkecuali kebijakan pedoman penghayatan serta pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila. 


Membangun Kesatuan serta Persatuan Bangsa 

Salah satu fungsi utama dari kebijakan ini tidak lain adalah guna memperkuat kesatuan maupun persatuan bangsa Indonesia yang berada di bawah naungan ideologi Pancasila kala itu. Sebagai masyarakat Indonesia, tentunya kita perlu senantiasa melakukan hal ini. 


Dengan mengutamakan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila, maka diharapkan masyarakat Indonesia mampu bersatu dalam keanekaragaman serta mengatasi beragam perbedaan-perbedaan yang ada. 


Pendidikan Nilai-Nilai Pancasila 

Fungsi lainnya dari kebijakan ini adalah untuk memberikan edukasi bagi masyarakat secara luas mengenai nilai-nilai Pancasila. Seperti halnya nilai-nilai sila pertama, kedua dan seterusnya. Lewat pendidikan dan pelatihan berkesinambungan, maka diharapkan masyarakat luas bisa lebih memahami. 


Bahkan bukan hanya sekedar memahami saja, melainkan juga menghayati sekaligus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya menghayati dan mengamalkan Pancasila merupakan tugas bagi seluruh masyarakat Indonesia.


Pencegahan Terhadap Penyebaran Paham Ekstrimis  

Fungsi lain dari kebijakan ini yaitu untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran paham-paham ekstrimis yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, radikalisme, komunisme hingga ekstremisme. 


Dengan memperkuat pemahaman serta pengamalan terhadap Pancasila, maka diharapkan para masyarakat luas bisa jauh lebih peka dengan beragam ancaman yang mengganggu stabilitas maupun keutuhan negara Indonesia.


Pembangunan Moralitas dan Karakter Bangsa  

Selanjutnya, kebijakan yang dicetuskan oleh Presiden Soeharto ini rupanya juga mampu membangun karakter serta moralitas bagi bangsa Indonesia dengan didasarkan kepada nilai-nilai Pancasila yang ada. 


Misalnya, keadilan sosial, gotong royong serta toleransi. Dengan memperkuat nilai-nilai seperti ini, maka diharapkan masyarakat Indonesia mampu menjadi agen perubahan ke arah lebih positif dalam membangun negara Indonesia. 


Integrasi Pancasila ke Berbagai Aspek Kehidupan   

Selain itu, fungsi lain dari kebijakan ini tidak lain adalah sebagai integrasi Pancasila di berbagai macam aspek kehidupan masyarakat luas. Menurut Ketetapan MPR No XI MPR 1978 Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memiliki sifat final.


Maksudnya, Pancasila menjadi kesepakatan nasional yang diterima oleh rakyat Indonesia secara luas. Maka dari itu, kebijakan ini muncul sebagai integrasi ke berbagai macam aspek kehidupan baik itu sosial, politik maupun ekonomi yang ada di Indonesia. 


Butir-Butir Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila 

Pancasila sangatlah penting bagi bangsa Indonesia. Bukan hanya dalam bidang politik saja, namun juga penting bagi seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika berbicara tentang Pancasila, tentu akan berkaitan dengan istilah Ekaprasetia Pancakarsa. 


Pancasila disebut juga Ekaprasetia Pancakarsa yaitu janji serta tekad yang bulat guna melaksanakan lima kehendak dalam lima sila Pnacasila. Berikut merupakan beberapa butir-butir pedoman penghayatan serta pengamalan nilai-nilai Pancasila.


Sila Pertama 

Butir pertama ini menekankan terhadap pentingnya pengakuan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini mencerminkan nilai Pancasila guna mengakui keberadaan Tuhan dalam kehidupan manusia serkaligus pembangunan masyarakat untuk lebih beradab.


Sila Kedua    

Butir kedua ini menegaskan bahwa penting sekali dalam menghargai martabat maupun hak asasi manusia sekaligus mempromosikan keadilan serta peradaban. Hal semacam ini tentunya mampu mencerminkan nilai Pancasila yang menekankan kepada perlindungan hak-hak manusia.


Sila Ketiga 

Selanjutnya, butir ketiga ini menekankan kepada pentingnya untuk menjaga nilai persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia dalam keragaman agama, suku, ras maupun budaya. Hal ini mencerminkan rasa semangat kebangsaan yang dijunjung tinggi.


Sila Keempat    

Butir untuk sila keempat ini menegaskan prinsip demokrasi dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan. Dalam hal ini kebijaksanaan dipimpin oleh rakyat lewat mekanisme perwakilan serta musyawarah.


Sila Kelima 

Butir terakhir ini menekankan terhadap pentingnya upaya mewujudkan keadilan sosial yang diberlakukan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini kesempatan, hak serta kewajiban dijamin secara adil serta merata. 


Contoh Kegiatan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila  

Kebijakan yang dikeluarkan Presiden Soeharto pada masa Orde Baru ini rupanya juga memiliki penerapan yang sangat realistis dalam kehidupan sehari-hari. P4 diterapkan pada tanggal 22 Maret 1978 ini memiliki beberapa contoh kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.


Sila Pertama 

  1. Membina kerukunan hidup antar sesama umat beragama serta kepercayaan terhadap Tuhan.
  2. Agama serta kepercayaan terhadap Tuhan merupakan masalah yang berkaitan dengan hubungan pribadi manusia dengan Tuhannya.


Sila Kedua 

  1. Mengembangkan sikap agar tidak seenaknya terhadap orang lain.
  2. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  3. Berani membela serta melakukan hal-hal yang benar. 


Sila Ketiga 

  1. Mengembangkan rasa cinta terhadap Tanah Air Indonesia dan bangsa. 
  2. Mengembangkan rasa kebanggaan terhadap hal kebangsaan serta bertanah air Indonesia. 


Sila Keempat 

  1. Musyawarah untuk mendapatkan hasil suatu mufakat yang diliputi oleh semangat kekeluargaan. 
  2. Menghormati serta menjunjung tinggi semua keputusan yang didapatkan sebagai suatu hasil musyawarah. 


Sila Kelima 

  1. Suka bekerja keras. 
  2. Gemar menghargai hasil karya dari orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan maupun kesejahteraan bersama. 
  3. Tidak memakai hak milik orang lain untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan umum. 


Baca juga: Kebijakan Fusi Parpol (Partai Politik) di Era Orde Baru

____________________________________


Pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila merupakan suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Soeharto pada masa pemerintahan Orde Baru. Setiap butir Pancasila tentu memiliki nilai-nilai luhur yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.  


Nah, itulah kebijakan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau yang biasa disingkat P4 di era Orde Baru, Sobat Pijar. Jika ingin belajar mengenai kebijakan-kebijakan Orde Baru lainnya, kamu bisa mempelajarinya di aplikasi Pijar Belajar. Dengan sekali berlangganan, kamu sudah bisa mengakses ribuan konten dalam bentuk video, rangkuman, soal, hingga buku elektronik, nih. Lengkap banget, ‘kan?


Tunggu apa lagi? Yuk, unduh aplikasi Pijar Belajar sekarang juga!




Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved