pijarbelajar

Bahasa Indonesia

Konotasi dan Denotasi: Pengertian dan Contohnya

Pijar Belajar

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Konotasi dan Denotasi: Pengertian dan Contohnya image

Apa yang dimaksud dengan konotasi dan denotasi? Perhatikan dua contoh kalimat berikut: “Koruptor itu mencari kambing hitam atas tindakan korupsi yang dilakukannya.” dan “Pak Rahmat memiliki 3 ekor kambing hitam yang siap untuk dijual di pasar hewan”.


Dari kedua kalimat tersebut kamu bisa lihat, ada dua kata yang sama yaitu “kambing hitam” namun memiliki makna yang berbeda. Pada kalimat pertama, kambing hitam bukan makna yang sebenarnya atau hanya sebuah kiasan. Sedangkan pada kalimat kedua menunjukkan makna sebenarnya.


Nah, kalimat yang menggunakan kata kiasan atau bukan makna sebenarnya itu dikenal dengan konotasi. Sementara kalimat dengan makna sebenarnya disebut denotasi. Untuk lebih memahami tentang kalimat konotasi dan kalimat denotasi, yuk pelajari selengkapnya di bawah ini!


Baca juga: Apa itu Makna Kias?


Konotasi dan Denotasi

Di awal sudah diberikan contoh kalimat yang mengandung makna konotasi dan makna denotasi. Dari contoh tersebut, terlihat kalau suatu kata atau frasa bisa memiliki makna yang berbeda-beda. Makna konotasi dan denotasi sebenarnya bisa kamu lihat dari kalimatnya secara keseluruhan. Agar lebih jelas, kamu bisa mempelajari pengertian dari kata konotasi dan kata denotasi berkut.


Apa itu Konotasi

Saat belajar Bahasa Indonesia, kamu mungkin pernah mendapatkan pertanyaan “apa itu kalimat konotasi dan contohnya?” Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), konotasi adalah sebuah kata yang memiliki makna lain atau makna yang ditambahkan pada denotasi.


Berdasarkan hal tersebut, makna konotasi adalah sebuah makna yang mengandung nilai-nilai emosional pada stimulus dan responnya. Makna ini digunakan untuk mengungkapkan perasaan senang dan tidak senang, setuju dan tidak setuju,dan perasaan lainnya kepada pendengar.


Kata konotasi adalah kata kiasan dengan makna yang bukan sebenarnya sehingga dalam penggunaannya kamu perlu berhati-hati agar tidak menimbulkan makna ambigu. Contoh kata konotasi bisa dengan mudah dijumpai pada karya sastra seperti puisi, cerpen, pantun dan lagu.


Tujuan dari penggunaan kata atau kalimat konotasi adalah untuk memperindah sebuah kalimat yang diungkapkan. Selain itu, ungkapan konotasi juga digunakan untuk memperhalus ucapan, menunjukkan emosi, serta meningkatkan intensitas makna.


Adapun ciri-ciri konotasi antara lain adalah:

  1. Memiliki nilai rasa, baik rasa positif maupun negatif. Jika tidak maka termasuk dalam konotasi netral. Yaitu konotasi yang tidak mengandung nilai rasa, seperti Bu Siti diangkat sebagai kepala sekolah SMA Karya Bangsa. Makna kepala di kaliman ini adalah pemimpin.
  2. Makna pada konotasi bisa saja berbeda antara satu kelompok masyarakat dengan yang lain karena sesuai norma dan pandangan hidup yang berlaku di masyarakat.
  3. Makna pada konotasi bisa berubah dari waktu ke waktu.


Untuk lebih jelasnya kamu bisa perhatikan contoh puisi karya Sapardi Djoko Damono di bawah ini:


Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya 

Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak 

Dari hujan bulan Juni

.......


Dalam KBBI, kata hujan diartikan sebagai titik-titik air yang jatuh dari udara ke bumi karena proses pendinginan. Berbeda dengan itu. makna konotasi kata hujan pada penggalan puisi diatas yaitu perbuatan baik. Sangat berbeda, kan? Perubahan makna menjadi yang tidak sebenarnya itulah yang disebut dengan konotasi. 


Apa itu Denotasi

Berbeda dengan konotasi, denotasi adalah makna kata yang sifatnya lugas dan objektif. Jadi, makna yang terkandung dalam kalimat merupakan makna atau arti yang sebenarnya. Kata-kata ini digunakan secara langsung sesuai pengertian umum.


Tujuan dari kalimat denotasi adalah menyampaikan informasi atau pernyataan dan fakta secara jelas sesuai makna sebenarnya dan tidak ambigu. Di dalam kalimat yang bermakna denotasi, tidak terdapat unsur kiasan atau konotasi di dalamnya, sehingga bisa langsung dipahami tanpa penafsiran.


Apa contoh kata denotasi itu? Kata denotasi bisa kamu temukan dalam percakapan dan komunikasi sehari-hari. Jenis makna kata ini biasanya digunakan dalam pembuatan laporan, instruksi, artikel ilmiah, informasi berita, serta pesan langsung tanpa penafsiran yang membuat pembaca bingung.


Fungsi utama dari kalimat denotasi adalah menyampaikan pernyataan secara jelas sehingga pembaca dapat memahami pesan atau pernyataan tersebut tanpa ada keraguan. Kata yang digunakan memiliki makna sebenarnya, jelas dan lugas.


Misalnya pada contoh kambing hitam, maka yang dimaksud adalah kambing yang berwarna hitam, bukan orang yang disalahkan seperti dalam makna konotasi.


Contoh kata denotasi tentunya sangat banyak macamnya karena sering diungkapkan dalam komunikasi dan percakapan sehari-hari. Makna denotasi juga akan sangat tergantung pada kalimat yang disampaikan.


Adapun ciri-ciri denotasi adalah:

  1. Memiliki makna kata yang sebenarnya, konkret dan mudah dipahami.
  2. Objektif dan tidak mengandung penafsiran, sesuai dengan hasil observasi.
  3. Makna kata menunjukkan arti secara langsung, memiliki deskripsi yang jelas dan lugas.


Perbedaan Konotasi dan Denotasi

Setelah menyimak pembahasan di atas, apakah kamu sudah bisa menjelaskan apa perbedaan kalimat denotasi dan konotasi, dan beri satu contoh, belum? Secara garis besar dapat dikatakan bahwa konotasi mengandung makna kiasan atau bukan makna sebenarnya. Agar semakin jelas simak tabel berikut:


Konotasi

Denotasi

Memiliki makna kiasan atau bukan makna sebenarnya dan bersifat subjektif

Memiliki makna lugas, merupakan makna yang sebenarnya dan bersifat objektif

Digunakan untuk memperhalus dan memperindah kalimat 

Digunakan untuk menyampaikan informasi secara jelas dan tidak membingungkan

Biasanya ditemukan pada karya sastra seperti novel, cerpen, pantun, puisi, dan lagu.

Biasanya ditemukan dalam percakapan sehari-hari, laporan, artikel ilmiah, berita

Bisa digunakan untuk mengekspresikan emosi dan perasaan

Digunakan untuk menyampaikan informasi sesuai arti sebenarnya


Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa makna denotasi mengandung arti yang sebenarnya seperti pengertian yang dikenal dalam percakapan biasa. Seperti kalau kamu sedang berkomunikasi sehari-hari. Adapun, contoh kalimat denotasi dan konotasi dengan kata yang sama adalah seperti ini:

  1. Cuaca hari ini sangat panas, suhunya mencapai 37 derajat celcius.

Telinganya panas mendengar orang itu menjelek-jelekkan ayahnya.


  1. Meja hijau di teras depan rumah akan dipindah ke ruang keluarga.

Koruptor itu tampak biasa saja ketika dibawa ke meja hijau.

  1. Vas bunga itu hancur berkeping-keping karena jatuh dari meja.

Hatinya hancur berkeping-keping ketika orang yang dicintainya pergi.


Setelah melihat contoh kalimat denotasi dan konotasi di atas, apakah Sobat Pijar sudah semakin paham dengan perbedaan keduanya?


Contoh Konotasi

Untuk lebih memahami tentang pengertian konotasi dan penerapannya dalam sebuah kalimat, kamu bisa pelajari beberapa contoh kalimat konotasi di bawah ini:

  1. Menjelang pemilihan presiden, suhu politik di Indonesia terasa semakin memanas.
  2. Hati Ratna hancur ketika mendengar kabar ibunya telah meninggal.
  3. Apakah kamu bisa menangkap perkataanku?
  4. Pengalaman pahit itu bisa kamu jadikan pelajaran.
  5. Tim sepak bola itu hanya bisa gigit jari saat kalah di pertandingan.
  6. Reni adalah anak emas di keluargaku.
  7. Seharusnya tikus kantor dihukum berat dan dimiskinkan.
  8. Meskipun sedang ditimpa banyak masalah, Reni tetap berlapang dada.
  9. Ibu selalu menyempatkan diri untuk membeli buah tangan saat bepergian ke luar kota.
  10. Rudi merupakan tangan kanan Pak Arman, atasannya.
  11. Dery dikenal sebagai orang yang ringan tangan sehingga banyak yang suka.
  12. Meskipun anak miliarder, Romi tidak tinggi hati.
  13. Setelah sukses dan kaya, orang itu jadi lupa daratan.
  14. Komplotan pelaku perampokan itu sudah dijebloskan ke dalam jeruji besi.
  15. Setelah sukses bekerja di luar negeri, Anton jadi buah bibir di kampungnya.


Contoh Denotasi

Setelah menyimak contoh konotasi di atas, sekarang saatnya menyimak beberapa contoh kalimat denotasi agar semakin paham dengan perbedaan kedua makna tersebut.

  1. Tangan kanan Fahmi masih terkilir akibat terjatuh dari sepeda.
  2. Daun-daun yang gugur di halaman rumah sedang dibersihkan.
  3. Bau kencur terasa menyengat ketika semangkuk seblak mulai disajikan.
  4. Pak Hasan sedang memandikan sapi perahnya di peternakan.
  5. Gara-gara adik bermain api, hampir saja rumah kami terbakar.
  6. Adikku yang masih kecil suka menggigit jari kalau sedang sedih.
  7. Obat itu rasanya sangat pahit, tapi harus tetap diminum agar cepat sembuh.
  8. Ayah naik tangga untuk mengecat dinding bagian atas.
  9. Panci di atas kompor itu sudah memanas dan airnya mulai mendidih.
  10. Adik ke sekolah diantar ayah karena sepedanya rusak.
  11. Sejak kecil Andi sudah membantu orang tuanya berjualan di pasar.
  12. Mukanya memerah karena terkena sinar matahari yang panas.


Contoh konotasi dan denotasi:

Konotasi

Makna

Denotasi

Emosinya meluap

Menjadi-jadi

Air sungai meluap setelah hujan 2 hari

Hatinya hancur

Sangat sedih

Rumahnya hancur setelah peristiwa gempa bumi

Masih hijau

Belum berpengalaman

Buah pisang itu masih hijau, belum matang

Lari dari masalah

Menghindar 

Dia suka olahraga lari setiap pagi

Gulung tikar 

Bangkrut 

Adik disuruh ibu menggulung tikar

Angkat kaki

Keluar

Angkat kaki kamu ke kursi, lantai mau dipel

Kambing hitam

Orang yang disalahkan

Pak Agus membeli 5 ekor kambing hitam

Jalan pintas

Cara tidak sesuai aturan

Andi lewat jalan pintas agar cepat sampai rumah

Kursi empuk

Jabatan yang bagus

Adik paling suka duduk di kursi empuk


____________________________________________________________


Baca juga: Apa itu Verba Mental? Ini Dia Pengertian, Ciri, dan Contohnya


Dari penjelasan tentang konotasi dan denotasi di atas, dapat disimpulkan bahwa konotasi merupakan kata yang memiliki makna kiasan dan bukan arti sebenarnya. Sedangkan denotasi, merupakan kata yang mengandung arti sebenarnya, objektif dan tidak memiliki penafsiran tertentu.


Yuk, pelajari lebih banyak tentang materi konotasi dan denotasi ini lewat Aplikasi Pijar Belajar! Melalui Aplikasi Pijar Belajar, kamu bisa mengakses banyak rangkuman materi terlengkap lainnya dan juga video materi serta latihan soal kapan aja dan dimana aja. Jadi, kamu bisa belajar dengan lebih mudah, lho.


Tunggu apa lagi? Ayo download Pijar Belajar atau klik banner di bawah ini sekarang!



Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved