pijarbelajar

Sosiologi

Jenis-Jenis Konflik Sosial | Materi Geografi Kelas XI

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Jenis-Jenis Konflik Sosial | Materi Geografi Kelas XI image

Sobat Pijar, konflik sosial merupakan suatu kondisi yang pasti terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Adanya konflik sosial ini tentu saja disebabkan oleh perbedaan antar individu maupun kelompok. Terdapat jenis-jenis konflik sosial yang perlu kamu pelajari untuk bisa mengetahui cara penyelesaiannya.


Dalam pembahasan kali ini, kamu akan mempelajari berbagai jenis konflik sosial berdasarkan pendapat dari para ahli sosiologi. Simak terus, ya!


Baca juga: Perilaku Menyimpang – Faktor, Ciri, Jenis dan Contohnya


Jenis Konflik Sosial Menurut Ranjabar

Ranjabar, seorang ahli sosiologi, mengungkapkan bahwa konflik sosial adalah benturan antara dua kelompok atau lebih yang terjadi karena adanya ketidaksepakatan dalam kepentingan, nilai, atau tujuan yang diinginkan oleh kelompok tersebut. Selain mendefinisikan konflik sosial, Ranjabar juga membagi konflik sosial ke dalam beberapa jenis, nih


Jenis-jenis konflik sosial menurut Ranjabar terbagi menjadi:


Konflik Individual

Jenis konflik ini adalah konflik yang terjadi antara individu atau kelompok kecil dengan individu atau kelompok kecil lainnya dalam suatu masyarakat. Konflik ini dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, atau masyarakat. 


Dalam konflik individual, individu atau kelompok yang terlibat dapat saling mempengaruhi dan memengaruhi satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Konflik jenis ini seringkali melibatkan emosi dan persepsi yang kuat, sehingga dapat menimbulkan ketegangan yang tinggi dan bahkan kekerasan. Namun, konflik individual juga dapat memberikan peluang untuk menyelesaikan perbedaan dan mencapai kesepakatan yang lebih baik bagi kedua belah pihak.


Dalam analisis konflik sosial, Ranjabar menekankan pentingnya memahami sifat dan penyebab konflik agar dapat mengatasi dan mencegah terjadinya konflik yang lebih besar dan merugikan masyarakat secara keseluruhan.


Oleh karena itu, pemahaman terhadap konflik individual dan penanganannya dengan cara yang tepat dapat membantu masyarakat dalam mencapai harmoni dan kesejahteraan yang lebih baik.


Konflik Kolektif

Jenis konflik lain yang dikemukakan oleh Ranjabar adalah konflik kolektif. Konflik ini merupakan jenis konflik sosial yang melibatkan dua kelompok atau lebih dalam suatu masyarakat yang berbeda pandangan atau kepentingan.


Menurut ahli sosiologi Ranjabar, konflik kolektif dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya seperti konflik antara karyawan dan pengusaha, antara kelompok agama, antara suku atau etnis, serta antara kelas sosial.

Pada akhirnya, konflik kolektif dapat menghasilkan perubahan sosial atau politik dalam masyarakat. Namun, konflik kolektif juga dapat berdampak negatif, seperti merusak keseimbangan sosial, mengganggu keamanan, atau bahkan memicu tindakan kekerasan.


Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memahami akar konflik kolektif dan menemukan solusi yang dapat meminimalkan dampak negatifnya.


Jenis Konflik Sosial Menurut Ralph Dahrendorf

Ralph Dahrendorf adalah seorang sosiolog terkenal yang mengembangkan teori konflik sosial. Menurut Dahrendorf, konflik sosial terjadi ketika kelompok atau individu memiliki kepentingan yang berbeda dan saling bertentangan dalam mencapai tujuan mereka.


Jenis-jenis konflik sosial menurut pakar sosiologi ini adalah:


Konflik Peran

Salah satu jenis konflik sosial yang dijelaskan oleh Dahrendorf adalah konflik peran. Konflik peran terjadi ketika individu memiliki beberapa peran yang bertentangan atau tidak sesuai dengan harapan sosial yang berbeda dalam situasi tertentu.


Konflik peran bisa terjadi dalam kelompok atau organisasi dimana anggota memiliki peran yang saling berbenturan.


Misalnya, seorang karyawan di sebuah perusahaan. Ia dapat mengalami konflik peran ketika diberi tugas yang tidak sesuai dengan perannya atau ketika tugas yang diberikan bertentangan dengan peran yang ia miliki dalam pekerjaannya.


Konflik peran juga dapat terjadi pada level sosial yang lebih luas. Misalnya dalam masyarakat, ketika individu memiliki peran sosial yang berbeda seperti sebagai anak, teman, dan warga negara, kemudian tuntutan dari peran-peran ini bertentangan satu sama lain.


Konflik Kelompok Sosial

Menurut Ralph Dahrendorf, konflik kelompok sosial merupakan salah satu jenis konflik sosial yang terjadi antara dua kelompok sosial yang berbeda. Masing-masing memiliki kepentingan yang saling bertentangan dalam mencapai tujuannya.


Konflik ini bisa terjadi karena adanya ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya, status, atau kekuasaan di antara kedua kelompok tersebut.


Pada kasus-kasus konflik kelompok sosial, kedua kelompok bisa saling berhadapan secara fisik maupun tidak langsung melalui bentuk-bentuk tindakan atau pengaruh yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan mereka, lho.


Bentuk tindakan atau pengaruh tersebut bisa berupa perlawanan, pemogokan, boikot, atau aksi-aksi yang bersifat politis.


Konflik Antar Kelompok

Menurut teori konflik sosial dari Ralph Dahrendorf, konflik antar kelompok merupakan salah satu jenis konflik sosial yang muncul akibat adanya perbedaan kepentingan dan nilai antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam suatu masyarakat.


Konflik antar kelompok ini dapat melibatkan kelompok-kelompok yang berbeda dalam berbagai aspek seperti kelas sosial, agama, etnis, atau bahkan gender.


Di dalam konflik ini, terdapat pihak-pihak yang bersaing untuk mempertahankan kepentingan dan nilai yang berbeda. Konflik ini sering kali berujung menjadi pertentangan dan permusuhan di antara mereka.


Dalam pandangan Dahrendorf, konflik antar kelompok ini tidak selalu negatif, karena konflik dapat menjadi pemicu untuk terjadinya perubahan sosial dan transformasi masyarakat.


Namun, apabila konflik tidak diatasi dengan cara yang baik dan damai, konflik dapat memunculkan dampak yang merugikan baik bagi pihak yang berseteru maupun masyarakat secara keseluruhan.


Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menyelesaikan konflik antar kelompok dengan cara-cara yang konstruktif dan damai agar tercipta harmoni dan kerukunan dalam masyarakat.


Konflik Antar Satuan

Konflik antar satuan atau inter-unit conflict merupakan salah satu jenis konflik sosial menurut Ralph Dahrendorf. Konflik ini terjadi ketika dua atau lebih kelompok atau unit dalam suatu masyarakat memiliki tujuan atau kepentingan yang saling bertentangan dan saling bersaing satu sama lain.


Contohnya, konflik antara perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam pasar yang sama, atau konflik antara partai politik yang bersaing dalam pemilihan umum.


Konflik antar satuan ini dapat memicu ketegangan dan kerusuhan dalam masyarakat, sehingga perlu ditangani dengan bijak dan berdasarkan prinsip-prinsip keadilan sosial.


Konflik Antar Negara

Jenis-jenis konflik sosial terakhir yang dikemukakan oleh Ralph Dahrendorf adalah konflik antar negara. Menurut beliau, konflik ini merupakan bentuk konflik sosial yang terjadi antara dua negara atau lebih. Konflik ini bisa terjadi karena adanya persaingan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan keamanan.


Contohnya adalah konflik antar negara yang terjadi karena adanya perbedaan ideologi politik, perbedaan kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam, atau konflik yang muncul karena adanya masalah perbatasan.


Dalam konflik antar negara, masing-masing pihak berusaha untuk memperoleh keuntungan atau mengamankan kepentingan nasionalnya. Konflik ini dapat berdampak besar pada keamanan dan stabilitas global, dan seringkali membutuhkan solusi yang melibatkan kerja sama antar negara.


Bahkan, Sobat Pijar, Dahrendorf menganggap bahwa konflik antar negara merupakan bentuk konflik sosial yang rumit dan sulit untuk diatasi karena melibatkan kepentingan yang sangat besar. 


Nah, untuk mengatasi konflik antar negara, dibutuhkan kerja sama antar negara dan upaya untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.


_________________________________________________________________________


Baca juga: Nilai dan Norma Sosial beserta Ciri dan Contohnya


Jadi, bisa ditarik kesimpulan kalau jenis-jenis konflik sosial merupakan fenomena yang dapat terjadi di berbagai lapisan masyarakat. Konflik sosial dapat berdampak pada stabilitas dan harmoni masyarakat, sehingga perlu dilakukan upaya untuk menghindari dampak negatif dari konflik sosial tersebut.


Yuk, pelajari lebih banyak seputar Konflik Sosial dan materi Sosiologi lainnya di Pijar Belajar! Pijar Belajar merupakan aplikasi bimbel online yang menyediakan berbagai konten pembelajaran untuk siswa SD, SMP, hingga SMA.


Download Pijar Belajar sekarang, yuk!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton
logo pijarbelajar

Didukung oleh

logo telkom
logo indihome
Image Maps

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

Image Mail

support@pijarbelajar.id

Image Whatsapp

+62 812-8899-9576 (chat only)

Download Sekarang

playstoreappstore
instagramlinkedIn

© 2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved

Image MapsGedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

Image Mailsupport@pijarbelajar.id

Image Whatsapp+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved