pijarbelajar

Biologi

Hewan Amfibi: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Sistem Pernapasannya

Superadmin

||0 Minute Read|

Review

0

5.0

Hewan Amfibi: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Sistem Pernapasannya image

Sobat Pijar, kamu pernah kepikiran gak sih, kenapa hewan amfibi bisa hidup di dua alam sekaligus? Ternyata, hal itu terjadi karena kulit tipis mereka mampu menyerap oksigen dari udara, lho. Selain itu, mereka juga punya kemampuan untuk menahan air di dalam tubuh mereka, sehingga bisa bertahan hidup di lingkungan yang kering sekalipun. Agar lebih paham mengenai makhluk hidup yang satu ini, baca ulasan berikut, yuk!


Baca juga: Pisces (Ikan): Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur Morfologi, dan Klasifikasinya


Pengertian Hewan Amfibi

Hewan Amfibi adalah kelompok hewan vertebrata yang bisa hidup di dua alam, yaitu di air dan di darat. Hewan amfibi biasanya memiliki kulit yang tipis dan lembab, serta tidak memiliki sisik atau bulu seperti hewan-hewan lainnya. Mereka juga memiliki ciri khas berupa kaki yang bercabang dan jari-jari yang dilengkapi dengan selaput renang atau alat perekat untuk membantu berenang.


Apa Sajakah Ciri-ciri Hewan Amfibi?

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri umum yang dimiliki oleh hewan amfibi yang wajib Sobat Pijar ketahui:


Habitat

Amfibi bisa hidup di dua alam, yaitu di air dan di darat. Mereka memiliki adaptasi tertentu yang memungkinkan mereka untuk hidup di dua alam tersebut. Beberapa spesies amfibi seperti katak dan kodok lebih banyak hidup di air, sedangkan spesies salamander lebih banyak hidup di darat.


Kulit 

Kulit hewan amfibi sangat tipis dan lembab, serta tidak memiliki sisik atau bulu seperti hewan lainnya. Kulit mereka memiliki banyak kelenjar lendir yang berfungsi untuk menjaga kelembaban dan melindungi tubuh dari penyakit.


Kaki

Hewan amfibi memiliki kaki yang bercabang dan jari-jari yang dilengkapi dengan selaput renang atau alat perekat untuk membantu berenang di air. Selain itu, mereka juga memiliki kaki yang kuat dan fleksibel yang memungkinkan mereka untuk berjalan dan melompat di darat.


Reproduksi

Untuk reproduksi, kebanyakan spesies amfibi melakukan proses metamorfosis, yaitu perubahan bentuk dari tahap larva menjadi dewasa. Selama tahap ini, mereka mengalami perubahan bentuk dan struktur tubuh yang signifikan, seperti pertumbuhan kaki dan pengembangan organ reproduksi. Beberapa spesies amfibi juga memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa, di mana mereka bisa memperbaharui bagian tubuh yang hilang atau rusak.


Klasifikasi Hewan Amfibi

Amfibi dibagi menjadi tiga ordo utama, yaitu Anura (katak dan kodok), Caudata (salamander), dan Gymnophiona (cicak tanpa kaki). Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang setiap ordo:


Anura

Ordo Anura mencakup katak dan kodok, hewan-hewan yang memiliki bentuk tubuh pipih dan kulit halus serta memiliki kemampuan melompat yang luar biasa. Anura biasanya hidup di air atau di sekitar air, dan mereka memiliki kulit yang lembab dan kaki belakang yang panjang dan kuat untuk berenang dan melompat. Katak dan kodok merupakan hewan amfibi yang sangat terkenal, dan banyak di antara mereka yang memiliki berbagai warna dan pola pada kulit mereka.


Caudata

Ordo Caudata mencakup salamander, hewan yang memiliki tubuh panjang dan berbentuk cacing serta memiliki empat kaki pendek. Salamander kebanyakan hidup di daerah yang lembap dan gelap seperti gua. 


Selain itu, ordo Caudata memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa, di mana mereka bisa memperbaharui bagian tubuh yang hilang atau rusak. Beberapa spesies salamander juga memiliki kemampuan mempertahankan bentuk larva sepanjang hidup mereka.


Gymnophiona

Ordo Gymnophiona mencakup caecilian, hewan yang memiliki bentuk tubuh yang menyerupai cacing atau ular. Gymnophiona kebanyakan hidup di tanah dan memakan serangga, cacing, dan hewan kecil lainnya. Mereka memiliki kemampuan untuk menembus tanah dan bergerak dengan cepat melalui tanah.





Alat dan Sistem Pernapasan pada Hewan Amfibi

Alat dan sistem pernapasan pada hewan amfibi sangatlah berbeda dengan hewan lainnya. Pada saat hewan amfibi masih dalam tahap larva, mereka bernapas dengan menggunakan insang seperti pada ikan. Namun, setelah dewasa, mereka harus melakukan adaptasi agar dapat bernapas di udara dan di dalam air. Berikut adalah penjelasan mengenai alat dan sistem pernapasan pada hewan amfibi:


Kulit

Kulit hewan amfibi merupakan organ pernapasan yang penting karena mereka dapat menyerap oksigen dan melepaskan karbon dioksida melalui kulit mereka. Oleh karena itu, kulit hewan amfibi harus selalu lembab untuk memastikan efektivitas pernapasannya.


Contoh hewan amfibi yang bernafas dengan kulit adalah katak, salamander, dan kecebong. Hewan-hewan ini memiliki kulit yang tipis dan lembab yang memungkinkan mereka untuk menyerap oksigen langsung dari udara melalui proses difusi. Selain bernapas dengan kulit, hewan amfibi juga dapat bernapas dengan paru-paru dan membran lendir di dalam mulut mereka.


Paru-Paru

Hewan amfibi juga memiliki paru-paru yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara dan melepaskan karbon dioksida. Namun, paru-paru hewan amfibi lebih sederhana dibandingkan dengan paru-paru mamalia, sehingga mereka masih sangat bergantung pada kulit mereka untuk pernapasan.


Contoh hewan amfibi yang bernafas dengan paru-paru adalah kodok tanduk (ceratophrys ornata), salamander raksasa (andrias japonicus), dan katak pohon (hyla arborea). Hewan-hewan ini menggunakan paru-paru mereka untuk mengambil oksigen dari udara, seperti halnya pada hewan darat lainnya. 


Namun, meskipun mereka juga memiliki kulit yang dapat digunakan untuk bernapas, bernapas dengan paru-paru lebih efektif bagi mereka karena memungkinkan mereka untuk mendapatkan lebih banyak oksigen dengan lebih cepat.


Mulut

Hewan amfibi juga dapat bernapas melalui mulut mereka, karena beberapa spesies memiliki pembuluh darah di langit-langit mulut mereka yang dapat menyerap oksigen.


Hampir semua hewan amfibi bernapas dengan mulut, namun jika yang dimaksud adalah bernapas secara khusus melalui membran lendir di dalam mulut, contohnya adalah katak pipih (Xenopus laevis) dan katak genderuwo (Fejervarya cancrivora). 


Hewan-hewan ini memiliki membran lendir di dalam mulut mereka yang dapat menyerap oksigen langsung dari udara. Selain itu, mereka juga dapat bernapas melalui kulit dan paru-paru mereka. Namun, bernapas melalui membran lendir di dalam mulut tidak begitu efisien, sehingga mereka lebih sering menggunakan cara bernapas yang lain.


Sistem Sirkulasi

Hewan amfibi memiliki sistem sirkulasi yang cukup kompleks, yang terdiri dari tiga jantung. Dua jantung berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan kulit, sementara jantung ketiga berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.


Dengan kombinasi dari alat pernapasan seperti kulit, paru-paru, dan mulut, serta sistem sirkulasi yang kompleks, hewan amfibi dapat beradaptasi dengan baik untuk hidup di dua alam, yaitu air dan darat. Namun, perubahan lingkungan yang cepat dan radikal dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup mereka, terutama jika lingkungan tersebut mengakibatkan pengeringan dan kerusakan pada kulit mereka yang sangat penting untuk pernapasan.


Apa Saja Contoh Hewan Amfibi?

Berikut adalah 10 contoh hewan amfibi beserta penjelasannya:


Katak

Katak disebut hewan amfibi karena kemampuannya untuk hidup di dua alam, yaitu di air dan di darat. Tahap awal kehidupan katak dimulai di air, dimana telur-telurnya menetas menjadi larva yang bernapas dengan insang dan bergerak dengan ekor.

 

Setelah beberapa waktu, larva berubah menjadi katak dewasa yang bernapas dengan paru-paru dan memiliki kaki yang kuat untuk bergerak di darat. Kemampuan ini membuat katak menjadi salah satu contoh hewan amfibi yang paling dikenal dan dijadikan representasi dari kelompok hewan ini.

 

Salamander

Salamander adalah hewan amfibi dengan bentuk tubuh yang panjang dan ekor. Mereka hidup di air dan darat dan dapat melakukan regenerasi jika kehilangan bagian tubuh tertentu.

 

Kecoa Air

Kecoa air hidup di air dan memiliki kulit yang halus dan licin. Mereka juga dapat mengeluarkan suara dan memiliki kemampuan memanjat dinding yang sangat baik.

 

Caecilian

Caecilian adalah hewan amfibi tanah yang menyerupai ular. Mereka hidup di tanah dan memiliki sistem penglihatan yang buruk, sehingga mereka bergantung pada indera penciuman dan getaran untuk mendeteksi mangsa.

 

Kodok Pohon

Kodok pohon hidup di pohon dan memiliki cengkraman yang kuat untuk memudahkan pergerakan di atas dahan. Mereka juga memiliki kulit yang halus dan berwarna cerah.

 

Katak Madu

Katak madu hidup di hutan tropis dan memiliki warna kulit yang cerah. Mereka juga memiliki kelenjar racun yang digunakan sebagai pertahanan dari predator.

 

Salamandra Api

Salamandra api adalah hewan amfibi yang hidup di Eropa dan memiliki kulit berwarna hitam dengan bintik-bintik kuning. Mereka juga dapat mengeluarkan zat racun dari kelenjar mereka.

 

Tokek

Tokek merupakan hewan amfibi yang banyak ditemukan di Indonesia. Mereka memiliki kulit yang kasar dan dapat memanjat dinding dengan mudah.

 

Katak Borneo

Katak Borneo hidup di hutan hujan Borneo dan memiliki warna kulit yang cerah dengan bintik-bintik putih. Mereka juga memiliki kemampuan melompat yang baik.

 

Axolotl

Axolotl adalah hewan amfibi yang berasal dari Meksiko dan dapat hidup di air selama masa dewasa. Mereka memiliki kemampuan regenerasi yang sangat baik dan dapat meregenerasi anggota tubuh yang hilang.

 

Hewan amfibi memiliki peran yang penting dalam ekosistem karena mereka menjadi bagian dari rantai makanan. Namun, beberapa spesies hewan amfibi menghadapi ancaman kepunahan akibat perubahan lingkungan dan habitat mereka. Oleh karena itu, perlindungan terhadap hewan amfibi perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies tersebut di alam liar.


Baca juga: Animalia: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Peranannya

____________________________________


Itulah penjelasan mengenai amfibi pada mata pelajaran Biologi. Semoga bermanfaat ya, Sobat Pijar! 


Jika kamu tertarik untuk mempelajari materi Biologi secara lengkap, yuk berlangganan aplikasi belajar Pijar Belajar sekarang! Ada ratusan bahkan ribuan materi dalam bentuk video, latihan soal, hingga rangkuman yang bisa kamu akses, lho


Tunggu apa lagi? Yuk, langganan Pijar Belajar sekarang!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

scrollupButton

Gedung Transvision, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 139, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810

btn footer navigation

support@pijarbelajar.id

+62 812-8899-9576 (chat only)

Dapatkan Aplikasi

playstoreappstore
instagramlinkedIn

©2021-2024 Pijar Belajar. All Right Reserved